Powered By Blogger

Kamis, 17 November 2011

Helm Hilang, Mahasiswa Mencuri


MAKASSAR, FAJAR--Tiga mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Makassar ditangkap Polsekta Panakkukang Rabu malam. Mahasiswa yang diketahui asal Sinjai ini ditangkap karena mencuri helm pengunjung Mall Panakkukang.
Ketiga mahasiswa berteman ini diketahui bernama As (19), Ap (21) dan Ah (18). Mahasiswa ini ketahuan mencuri helm oleh petugas keamanan mall yang diketahui helm milik Arman (21), warga Jalan Cendrawasih Makassar.
Aksi pelaku ini ketahuan satpam karena melihat pelaku membawa helm dari parkiran motor. Padahal, pelaku memarkir motornya di pinggir jalan. Mahasiswa yang mengambil helm dari parkiran mall adalah As dan Ah. Begitu berhasil mengambil helm, seorang temannya Ap juta datang. Saat diinterogasi polisi, As mengaku mencuri helm karena helm miliknya juga pernah dicuri di parkiran tersebut. "Helm saya pernah dicuri", kata As.
Kapolsek Panakkukang, Kompol Muh Nur Akbar menegaskan ketiga mahasiswa sementara diamankan untuk menjalani pemeriksaan. Jika terbukti, mahasiswa ini bakal dijerat dengan Pasal 362 KHUP tentang Pancurian. (hamsah umar)

Mahasiswa Ditikam Saat Makan


MAKASSAR, FAJAR--Seorang mahasiswa Jurusan Teknik salah satu perguruan tinggi swasta di Makassar, Sadikin (23), menjadi korban penikaman orang tidak dikenal saat sedang makan di salah satu warung Jalan Perintis Kemerdekaan VII, Kamis, 17 November, sekira pukul 02.00.
Akibat ulah pemuda yang tidak dikenal itu, korban mengalami luka tikaman pada perut kiri. Korban saat ini dirawat di RS Wahidin untuk mendapatkan perawatan medis. Informasi yang dihimpun, korban bersama rekannya, Muh Taufik (23) singgah disalah satu warung makan.
Saat sedang makan di warung tersebut, tiba-tiba seorang pria bertopeng memakai jaket hitam masuk dan menghampir korban. Tanpa diketahui apa permasalahannya, pelaku langsung menikam korban menggunakan badik. Usai menikam korbannya itu, pelaku yang dibonceng temannya itu langsung melarikan diri menggunakan sepeda motornya.
Diduga, pelaku sudah mengincar korban sebelum masuk ke warung tersebut. Pasalnya, pelaku terkesan mempersiapkan aksinya itu. Buktinya, teman pelaku yang membawa sepeda motor itu, hanya menunggu diluar warung tanpa mematikan mesin motornya. Begitu pelaku melarikan diri, korban langsung dilarikan ke RS Wahidin oleh temannya untuk mendapatkan perawatan.
Kanit Reskrim Polsekta Tamalanrea, Iptu Ahmad Rosma mengaku belum bisa memastikan pemicu penikaman terhadap mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Makassar ini. Pasalnya, antara pelaku dan korban tidak ada perbincangan sebelum aksi penikaman itu dilakukan pelaku.
"Pelaku sejauh ini belum kita identifikasi karena korban sendiri tidak mengenalinya, karena saat itu menggunakan penutup wajah. Kita sementara memeriksa saksi yang melihat kejadian, termasuk teman korban sendiri," kata Ahmad. (hamsah umar)

Perampok Bertopeng Beraksi di Warkop


MAKASSAR, FAJAR--Sedikitnya enam pelaku perampokan beraksi pada salah satu warung kopi di Jalan Toddopuli Timur, Kamis, 17 November. Perampok yang melindungi wajahnya dengan topeng dan helm tertutup ini membawa lari delapan laptop dan empat telepon milik pengunjung.
Dalam menjalankan aksinya itu, perampok bercadar itu membawa senjata tajam untuk mengancam korbannya. Salah satu pelaku membawa busur lengkap dengan anak panah. Para pelaku tersebut langsung masuk warkop dan mengancam korbannya dengan senjata tajam. Karena takut, korban yang merupakan pengunjung itu tidak bisa berbuat banyak dan merelakan laptor dan handphone dirampok pelaku. "Pelaku menutupi wajahnya dengan penutup wajah," kata salah seorang korban Yusron.
Warga Jalan Tamalate III Makassar ini menjelaskan bahwa kejadian berawal  ketika para pegunjung warung kopi sedang asik mengakses internet menggunakan fasilitas Wifi. Karena sudah larut malam, tiba-tiba pelaku masuk dilengkapi senjata tajam.
Saat beraksi dan mengancam korbannya itu, pelaku menutup setengah warkop  untuk menghindari aksinya dilihat dari luar. Begitu para korban sudah dibawah ancaman, laptop milik korban yang sedang dipakai diambil begitu juga telepon selulernya.
Tidak hanya itu, pelaku perampokan juga mengambil uang yang ada di lacir kasir milik warkop tersebut. Usai beraksi itu, pelaku kemudian meninggalkan tempat dengan terlebih dahulu menutup pintu warkop. 
Kapolsekta Manggala Kompol Danial Lindang penyidik Polsekta Manggala melakukan penyelidikan dan mengejar para pelaku. Sejumlah korban termasuk pegawai warkop akan dimintai keterangan dalam kasus perampokan itu. "Saat kejadian, korban tidak bisa melawan karena takut diancam senjata tajam pelaku, jadi pelaku dengan mudah mengambil barang mereka," kata Danial. (hamsah umar)

Polisi Tangkap Residivis Pembobolan


MAKASSAR, FAJAR--Unit Operasional Direktorat Reskrim Polda Sulsel, menangkap residivis pembobolan rumah dan pencurian, Montek alias Rangga, di Jalan Pontiku 1 Lr 1 Makassar, Kamis, 17 November sekira pukul 14.00.
Kanit Operasional Ditreskrim Polda Sulsel, Kompol Muh Yadin menjelaskan bahwa spesialis pembobolan dan pencurian door to door ini, sudah sering kali melakukan aksinya di kota Makassar. Dalam menjalankan aksinya, tersangka tidak segan-segan melukai korbannya. 
Sejumlah barang berharga seperti laptop, telepon seluler, uang tunai, perhiasan dan barang berharga lainnya telah digasak pelaku dari berbagai tempat. Biasanya, pelaku mengincar rumah yang sedang ditinggal kosong. Namun tidak jarang, pelaku juga beraksi di rumah yang sedang berpenghuni dengan berpura-pura sebagai tamu. Begitu pemilik rumah lengah, pelaku langsung beraksi.
"Terakhir, tersangka beraksi melakukan pencurian di Jalan Sunu Lr 1a Makassar. Tersangka sudah lama dicari petugas  kepolisian karena kasus pencurian yang dilakukan di wilayah Makassar," kata Yadin.
Saat diinterogasi petugas Polda Sulsel, Montek mengakui telah melakukan aksi pembobolan rumah dan pencurian di berbagai tempat berbeda di Makassar. Dalam menjalankan aksinya itu, tersangka mengaku tidak sendiri tapi bersama rekan lainnya.              
Untuk mengembangkan kasus penangkapan residivis pembobolan dan pencurian ini, Yadin menyebutkan bahwa polisi sementara melakukan pengembangan. Termasuk mencari tahu tempat pelaku menjual barang bukti curian tersebut. "Barang bukti dan pelaku lainnya saat ini sementara kita kembangkan. Tersangka yang sudah kita tangkap juga diminta untuk menunjukkan lokasi mana saja dia pernah beraksi," kata Yadin. (hamsah umar)  

18 Tukang Parkir Liar Ditangkap


MAKASSAR, FAJAR--Sedikitnya 18 tukang parkir liar yang beroperasi di Jalan Pasar Ikan dan Jalan Ujungpandang, ditangkap Satreskrim Polrestabes Makassar, Kamis, 17 November.
Para tukang parkir liar ini ditangkap dalam razia yang digelar Satreskrim Polrestabes yang dimulai pukul 15.00 kemarin. Dari belasan tukang parkir liar itu, satu di antaranya ditemukan membawa senjata tajam jenis badik. Begitu ditangkap, tukang parkir liar ini selanjutnya digelandang ke kantor polisi.
"Tukang parkir yang kita tangkap ini tidak terdaftar alias liar. Razia kita lakukan sebagai upaya preventif guna mengantisipasi street crime (kejahatan jalanan) dan aksi premanisme yang meresahkan masyarakat umum," jelas Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Himawan Sugeha.
Khusus tukang parkir yang ditemukan membawa senjata tajam, polisi menegaskan bahwa oknum parkir liar ini akan diproses secara khusus, karena telah menguasai benda tajam. Tukang parkir liar ini bakal dijerat dengan undang-undang darurat.
Himawan menambahkan bahwa, tukang parkir ini disinyalir telah banyak meresahkan masyarakat utamanya mereka yang memarkir kendaraan di wilayah yang dikuasai tukang parkir ini. Bahkan ada indikasi tukang parkir liar ini memberlakukan tarif parkir kepada pemilik kendaraan tidak seharusnya.
Tidak hanya itu, tukang parkir liar ini tidak memberikan karcis kepada pemilik kendaraan sehingga ditengarai hasil yang diperoleh semuanya dinikmati belasan tukang parkir ini.
"Langkah ini juga kami lakukan sebagai salah satu bentuk dukungan kita terhadap Pemkot Makassar, untuk menertibkan tukang parkir liar yang banyak beroperasi, serta untuk menciptakan kantibmas yang kondusif. Apalagi, ada indikasi tukang parkir liar ini menjadi salah satu pemicu kejahatan di jalanan," kata Himawan. (hamsah umar)