Powered By Blogger

Jumat, 02 Maret 2012

Muttamar Mattotorang Pasrah

MAKASSAR, FAJAR--Loyalis DPD Golkar Bulukumba yang saat ini tercatat sebagai anggota DPRD Bulukumba, Andi Muttamar Mattotorang mulai pasrah dan menyatakan siap menerima keputusan DPP Golkar.
    "Sebagai kader, saya menghormati dan siap menerima apa yang menjadi keputusan partai. Tapi saya tidak pernah melakukan penggaran di Golkar. Memang saya pernah diproses hukum," ujar Muttamar saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Kamis, 1 Maret.
    Seperti diberitakan sebelumnya, DPP Golkar sudah menyiapkan pemberhentian Muttamar sebagai kader Golkar, yang ditandai dengan kerja tim pencari fakta (TPF) DPP Golkar  melakukan penelusuran terhadap dugaan pelanggaran Mutttamar yang dilaporkan DPD Golkar Sulsel ke DPP Golkar. Selain Muttamar dua kader Golkar juga bernasib sama yakni anggota DPRD Sulsel, Ince Langke serta anggota DPR RI, Malkan Amin.
    Sebagai kader yang loyal terhadap Golkar, Muttamar yang mengawali karirnya di Golkar pada 1992 mulai pengurus ranting, pengurus kecamatan, hingga memimpin Golkar Bulukumba menyatakan bahwa Golkar adalah organisasi milik kader. Karenanya menurut dia, segala keputusan yang diambil partai diyakini akan tetap mengacu pada aturan dan mekanisme partai yang ada. "Kalau saya tidak loyak kepada partai, mungkin saja saya sudah lama tinggalkan Golkar," tandas Muttamar.
    Terkait dirinya dikait-kaitkan dengan kasus korupsi yang pernah membelitnya, Muttamar menyatakan bahwa dalam AD/ART maupun aturan Golkar yang diteken ketua umum, dirinya tidak pernah menemukan ada larangan menjadi kader Golkar, ketika pernah tersangkut kasus pidana.
    Sejauh ini, Muttamar mengaku belum ada pemberitahuan dari TPF DPP Golkar yang diketuai Nurdin Halid untuk melakukan klarifikasi terhadap dirinya. "Pasti akan ada konfirmasi dan klarifikasi kepada saya. Dan sampai saat ini saya belum pernah diklarifikasi. Saya sendiri siap memberikan klarifikasi sesuai apa yang saya rasakan, saya lihat, dan alami," tambah Muttamar.
    Lebih jauh, Muttamar menyatakan bahwa kader yang dianggap melakukan pelanggaran di partai, tetap diberi ruang melakukan pembelaan diri. Bahkan menurutnya, pleno rekomendasi pemecatan kader setidak-tidaknya mengundang dua kali kader yang dianggap bersalah baik tingkat DPD maupun DPP. "Bahkan kader yang dianggap bersalah, diberi ruang membela diri di musyawarah nasional (munas). Dan munas itu akan berlangsung 2014," kata Muttamar.
    Kendati gencar dibicarakan akan dipecat, Muttamar mengaku tetap mengabdi dengan baik di Golkar, termasuk bekerja jelang pilgub Sulsel. Sebelumnya, Ince Langke yang  dikonfirmasi juga menyerahkan dugaan pelanggaran dirinya diproses berdasar mekanisme yang berlaku di Golkar.  (hamsah umar)         

Pemuda Hanura Soal Penjaringan Cagub

MAKASSAR, FAJAR--Keputusan pelaksana tugas (plt) DPD Hanura Sulsel dan jajarannya melakukan penjaringan calon gubernur (cagub) Sulsel, disoal Pemuda Hanura Sulsel karena dianggap bukan ranah plt.
    "Kami minta agar plt dan jajarannya tidak melenceng dari tugas plt. Bagi Pemuda Hanura Sulsel, pembentukan tim pilkada Hanura dan penjaringan cagub bukan wilayah plt, karena menurut kami persoalan ini merupakan kebijakan strategis. Plt mestinya memahami tugas-tugas yang diberikan dengan baik," kata Wakil Ketua Pemuda Hanura Sulsel, Anshar Ilo, Kamis, 1 Maret.
    Karenanya, Anshar meminta DPP Hanura untuk melihat kinerja plt Hanura Sulsel apakah sudah sesuai atau tidak. Mestinya menurut dia, plt Hanura lebih mengedepankan wacana musyawarah luar biasa (musdalub) sebagaimana harapan yang berkembang selama ini. Nanti setelah proses musdalub selesai, baru Hanura melakukan penjaringan cagub.
    "Dalam aturan di Hanura sangat jelas bahwa plt harus melakukan musdalub paling lambat 60 hari setelah SK diterima. Kalau dikatakan musdalub belakangan dilakukan, sama saja bahwa ada gejala dari plt tidak menginginkan adanya musdalub," tandas Anshar.
    Sekretaris Dewan Pembina Generasi Muda Hanura Sulsel, Syahrul Maulana juga meminta agar plt Hanura Sulsel mendahulukan musdalub dari pada penjaringan cagub. "Harus segera musdalub, jangan plt ini malah memprovokasi DPC," kata Syahrul.
    Plt Ketua Hanura Sulsel, Amrullah Pase didampingi plt Wakil Ketua Hanura Sulsel Asrullah Awing menyatakan bahwa apa yang dilakukan plt Hanura Sulsel saat ini tetap mengacu aturan partai. Mengenai penjaringan cagub, dianggap tidak menyalahi aturan.
    "Sekarang ini saya penanggung jawab Hanura Sulsel. Kalau tidak melakukan penjaringan cagub, Hanura khawatir tidak memiliki calon nantinya. Padahal kita ini adalah partai besar di Sulsel," kata Amrullah.
    Dia menegaskan, konsolidasi partai sebagaimana diperintahkan DPP Hanura sudah akan dimulai 9 Maret mendatang. Dia memastikan, konsolidasi ke DPC Hanura akan berakhir 20 Maret. "Setelah itu, baru kita memberi laporan ke DPP soal kondisi di DPC Hanura. Setelah itu, kita tinggal menunggu instruksi berikutnya," kata Amrullah.
    Amrullah minta agar kader Hanura termasuk organisasi sayap Hanura untuk memahami betul perintah DPP Hanura. terhadap plt. Dia menegaskan bahwa dalam SK, plt tidak diperintahkan DPP melakukan musdalub. "Perintahnya adalah mempersiapkan musdalub. Kalau diperintah menggelar musdalub, memang waktunya adalah 60 hari. Tapi plt sekarang ini hanya diminta melakukan persiapan," kata Amrullah.
    Karena hanya diminta melakukan persiapan musdalub dengan melakukan konsolidasi, dia menyatakan bahwa bukan tidak mungkin kegiatan musdalub dilakukan oleh DPP. "Plt ini belum tentu menjadi pelaksana musdalub, tapi bisa saja DPP. Kami sekadar mempersiapkannya," tambah Asrullah Awing. (hamsah umar)                  

Kamis, 01 Maret 2012

PKB Sulsel Bulat ke Ilham-Aziz

MAKASSAR, FAJAR--Pendekatan calon gubernur Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin bersama Aziz Qahhar Mudzakkar ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sulsel, bergabung ke Semangat Baru Sulsel direspons positif kader PKB Sulsel.
    Hasil musyawarah kerja wilayah (mukerwil) PKB Sulsel yang berakhir, Rabu, 29 Februari memutuskan merekomendasikan Semangat Baru Sulsel, Ilham-Aziz calon gubernur/wakil gubernur Sulsel 2013-2018. Kader PKB Sulsel cukup yakin untuk mendukung IA di pilgub Sulsel 2013 mendatang.     
    "Hasil mukerwil PKB Sulsel merekomendasikan Ilham-Aziz cagub dan cawagub Sulsel periode 2013-2018. Rekomendasi ini tinggal ditindaklanjuti DPW," kata sekretaris steering committee mukerwil PKB Sulsel, Andi Hakim saat memberikan keterangan pers usai mukerwil kemarin.
    Kendati sudah ada rekomendasi hasil mukerwil, PKB kata dia tetap akan menjalankan mekanisme partai yakni membuka pendaftaran cagub dalam waktu dekat. Namun sebelum pendaftaran dibuka, PKB akan membentuk terlebih dahulu tim perumus.   
    Wakil Ketua DPW PKB Sulsel ini mengaku kalau dinamika politik di PKB tetap ada baik saat pemandangan umum hingga, rapat komisi hingga pleno. Menurut dia, selain mayoritas menginginkan Ilham-Aziz, sebagian pengurus DPC PKB juga menginginkan Syahrul. "Persentasenya itu 22 mendukung Ilham-Aziz dan hanya dua yang menginginkan Syahrul. Karena aspirasi mayoritas menginginkan Ilham-Aziz, kita putuskan merekomendasikan pasangan ini," tandas Hakim.
    Sekretaris Dewan Syuro PKB Sulsel, Wahyuddin AB Kessa menambahkan bahwa rekomendasi dukungan terhadap IA ini akan dipermantap pada musyawarah pimpinan wilayah (muspimwil). "Mungkin dua bulan ke depan kita akan melakukan muspimwil untuk mematangkan isu pemilukada. Yang pasti, rekomendasi ke Ilham ini sudah sesuai kriteria yang kita tetapkan," kata Wahyuddin.
    Menyikapi anggapan bahwa PKB tidak dipertimbangkan oleh calon selain Ilham-Aziz, Wahyuddin menyebutkan bahwa penilaian tersebut akan menjadi spirit baru bagi PKB untuk mengoreksi ke dalam. "Itu akan menjadi penyemangat bagi kita untuk bekerja lebih baik dalam rangka membesarkan partai," tambahnya.
    Mengenai politik uang, dia menyatakan bahwa di partainya memang diatur mengenai komitmen calon terhadap pembiayaan politik dalam rangka operasional pemenangan calon  yang diusung. "Tapi itu bukan  untuk PKB, melainkan untuk kepentingan pemenangan calon itu sendiri. Partai kan tentu butuh biaya operasional dalam rangka memenangkan calonnya," jelasnya.
    Kendati mukerwil PKB resmi merekomendasikan Ilham-Aziz, namun riak-riak dari DPC masih tetap ada yang inginkan Syahrul. "Kami tidak bisa pungkiri bahwa di PAC Wajo sangat inginkan Syahrul. Karena ini belum final dan DPW PKB masih akan membuka pendaftaran, saya pikir calon lain masih berpeluang termasuk Syahrul," kata Ketua DPC PKB Wajo, Sumardi Arifin. (hamsah umar)               
                         
                       

Makmur Sadda Paling Siap di Takalar

MAKASSAR, FAJAR--Calon bupati Takalar yang saat ini menjabat Wakil Bupati Takalar, A Makmur A Sadda memastikan diri bertarung di pemuilukada setelah mendapat kendaraan PDK (3 kursi), PKNU (1 kursi) dan PPP (1 kursi) sudah memenuhi syarat 15 persen.
    Bahkan dari sejumlah figur yang ada, Makmur menjadi calon pertama yang memastikan memenuhi kursi untuk maju di pemilukada Takalar. Kalau calon lain sampai saat ini masih kasat kusut mencari kendaraan, Makmur tinggal mencari figur yang tepat mendampinginya bertarung.
    Dukungan resmi tiga parpol di Takalar ini disampaikan Makmur di redaksi Harian FAJAR, Rabu, 29 Februari. Makmur diantar langsung Ketua PPP Takalar, Nurdin HS, Ketua PDK Takalar, Muh Yasin Limpo, dan Ketua PKNU Takalar, Ahmad Sija. Juga hadir Ketua Tim Pemenangan, Said Pammusu, tim media, Dedi Hasta serta puluhan tim suksesnya.
    Di redaksi Harian FAJAR, Makmur dan timnya diterima Komisaris PT Media FAJAR, Zulkifli Gani Ottoh dan Kepala Redaksi FAJAR, Faizal Syam.
    Dengan adanya dukungan resmi yang dibuktikan dengan rekomendasi itu, Makmur menyatakan dirinya sudah sangat siap maju di pemilukada Takalar. "Jadi Makmur Sadda saat ini sudah siap memakmurkan Takalar," tegas Makmur.
    Kendati sudah memastikan dukungan ketiga parpol tersebut, Makmur mengaku tetap menjaling komunikasi dengan beberapa parpol di daerah itu. Makmur juga mengajak FAJAR mendorong terciptanya pemilukada damai di Takalar. "Saat ini kan saya sebagai wakil. Selaku pemerintah, kami sangat mengharapkan terciptanya pemilukada damai di Takalar, dan FAJAR kami harap berkontribusi," jelas Makmur.
    Ketua Tim Pemenangan, Said Pammusu menyatakan dukungan tiga parpol ini merepresentasikan dukungan geopolitik. Pimpinan PPP dan PKNU berasal dari wilayah Galesong sementara PDK dari wilayah Manggarabombang. "Kami juga sudah membentuk gerakan memakmurkan Takalar dan perempuan memakmurkan Takalar (permata)," kata Said Pammusu.
    Ketua PPP Takalar, Nurdin menambahkan calon bupati yang diusung koalisi PPP, PDK, dan PKNU tinggal mendaftar ke KPU. "Dengan lengkapnya dukungan ini, kita tinggal menyusun kekuatan memenangkan calon. Partai-partai pengusung ini juga sudah ada link ke bawah, sehingga tinggal kita bicarakan siapa pendampingnya," ujar Nurdin.
    Tim Media Makmur, Dedi Hasta menambahkan bahwa colon usungan PPP, PDK, dan PKNU ini melakukan pendekatan ke masyarakat melalui program pemberdayaan dan partisipasi. (hamsah umar)                      

Jayadi: Timsel Sudah Memberi yang Terbaik

MAKASSAR, FAJAR--Gagalnya seluruh putra Sulsel di seleksi Komisi Pemilihan Umum (KPU) pusat, tidak dilihat sebagai persoalan bagi Ketua KPU Sulsel, Jayadi Nas. Menurutnya, hasil seleksi yang menyisakan 14 nama calon anggota KPU dan 10 nama calon anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), sudah merupakan yang terbaik dari tim seleksi (timsel).
    "Saya kira timsel KPU dan Bawaslu sudah memberi yang terbaik dari proses seleksi ini. Mungkin mereka inilah yang dianggap yang terbaik dari seluruh calon yang ada," kata Ketua KPU Sulsel, Jayadi nas saat dimintai tanggapannya di kantor KPU Selasa lalu.
    Sekadar diketahui, pada seleksi KPU 2012, jumlah putra Sulsel yang ikut seleksi cukup banyak baik dari anggota KPU di kabupaten/kota, aktivis, bahkan Ketua KPU Sulsel sendiri yang ambil bagian. Begitu juga dengan seleksi Bawaslu. Bedanya, seleksi Bawaslu sampai saat ini masih menyisakan satu putra Sulsel, Muhammad Alhamid.
    Jayadi menegaskan bahwa, seleksi KPU atau pun Bawaslu  itu tidak didasarkan pertimbangan kewilayahan atau kedaerahan. Namun lebih kepada kompetensi, kemandirian, integritas dan sejumlah pertimbangan lain. Apalagi menurut dia, tugas KPU utamanya KPU pusat cukup berat sehingga membutuhkan komisioner yang memang memiliki kemampuan.
    Yang terpenting kata dia, anggota KPU yang akan ditetapkan nantinya ini  bisa menghadirkan proses pemilu yang aman dan damai. "Karena yang menjadi harapan kita semua adalah bagaimana pemilu ini bisa berjalan baik ke depan. Jadi ada atau tidaknya putra Sulsel di KPU, bagi saya sendiri tidak jadi soal," tandas Jayadi.
    Apalagi kata Jayadi, saat ini masih ada harapan dari putra Sulsel yang ikut seleksi Bawaslu. "Kita berharap, putra Sulsel yang tersisa di Bawaslu ini bisa menjadi bagian dari Bawaslu," harap Jayadi.   
    Sekadar mengingatkan, putra Sulsel yang menjadi anggota KPU pada periode sebelumnya ada Hamid Awaluddin atau KPU periode pertama. Begitu juga mantan anggota Panwaslu Lampung, Andi Nurpati yang tercatat sebagai warga kelahiran Wajo. (hamsah umar)