MAKASSAR, FAJAR--Baliho calon gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo yang menyandingkan dengan Agus Arifin Nu’mang (Sayang), yang ada di Jalan Boulevard dan perbatasan Makassar-Maros dirusak oknum tidak dikenal.
Perusakan yang sudah kedua kalinya itu membuat Akar Rumput Community (ARC) kesal dengan perusakan baliho Sayang itu. Apalagi, dua baliho ukuran 8 X 16 ini dibuat sendiri oleh ARC. Perusakan baliho itu terjadi pada Rabu, 29 Februari karena sehari sebelumnya masih utuh.
ARC curiga baliho tersebut rusak karena dilakukan secara sengaja oleh oknum tertentu. "Kenapa kami curiga ada unsur kesengajaan, karena kejadiannya sudah yang kedua kalinya," kata Ketua ARC, Tasrif Muin, Kamis, 1 Maret.
Dia menegaskan bahwa, perusakan baliho Sayang ini merupakan preseden buruk bagi demokrasi di Makassar dan Sulsel pada umumnya. Mestinya kata dia, semua pihak tetap menjaga wacana pilgub damai mengingat Sulsel diharapkan menjadi barometer pemilukada di Indonesia.
"Meski baliho sayang sudah dirusak kedua kalinya, Akar Rumput Community tetap akan memasang kembali baliho pasangan Sayang. Kami anggap perusakan itu merupakan sikap tercela dan melanggar kebebasan berdemokrasi dan sangat tidak mendidik masyarakat," tandas Tasrif.
Perusakan baliho calon gubernur di Sulsel ini bukan kali pertama terjadi. Beberapa waktu lalu, baliho pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar juga dirusak di Ponrang, Kabupaten Luwu.
Pengamat politik Jaringan Riset Nasional, Anis Kurniawan mengatakan, fenomena perusakan baliho milik kandidat tertentu mestinya tidak perlu terjadi. "Baliho itu kan berada di ruang publik dan tidak selayaknya dirusak," katanya. (hamsah umar)
Perusakan yang sudah kedua kalinya itu membuat Akar Rumput Community (ARC) kesal dengan perusakan baliho Sayang itu. Apalagi, dua baliho ukuran 8 X 16 ini dibuat sendiri oleh ARC. Perusakan baliho itu terjadi pada Rabu, 29 Februari karena sehari sebelumnya masih utuh.
ARC curiga baliho tersebut rusak karena dilakukan secara sengaja oleh oknum tertentu. "Kenapa kami curiga ada unsur kesengajaan, karena kejadiannya sudah yang kedua kalinya," kata Ketua ARC, Tasrif Muin, Kamis, 1 Maret.
Dia menegaskan bahwa, perusakan baliho Sayang ini merupakan preseden buruk bagi demokrasi di Makassar dan Sulsel pada umumnya. Mestinya kata dia, semua pihak tetap menjaga wacana pilgub damai mengingat Sulsel diharapkan menjadi barometer pemilukada di Indonesia.
"Meski baliho sayang sudah dirusak kedua kalinya, Akar Rumput Community tetap akan memasang kembali baliho pasangan Sayang. Kami anggap perusakan itu merupakan sikap tercela dan melanggar kebebasan berdemokrasi dan sangat tidak mendidik masyarakat," tandas Tasrif.
Perusakan baliho calon gubernur di Sulsel ini bukan kali pertama terjadi. Beberapa waktu lalu, baliho pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar juga dirusak di Ponrang, Kabupaten Luwu.
Pengamat politik Jaringan Riset Nasional, Anis Kurniawan mengatakan, fenomena perusakan baliho milik kandidat tertentu mestinya tidak perlu terjadi. "Baliho itu kan berada di ruang publik dan tidak selayaknya dirusak," katanya. (hamsah umar)