Powered By Blogger

Minggu, 04 Maret 2012

ARC Protes Perusakan Baliho Sayang

MAKASSAR, FAJAR--Baliho calon gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo yang menyandingkan dengan Agus Arifin Nu’mang (Sayang), yang ada di Jalan Boulevard dan perbatasan Makassar-Maros dirusak oknum tidak dikenal.
    Perusakan yang sudah kedua kalinya itu membuat Akar Rumput Community  (ARC) kesal dengan perusakan baliho Sayang itu. Apalagi, dua baliho ukuran 8 X 16 ini dibuat sendiri oleh ARC. Perusakan baliho itu terjadi pada Rabu, 29 Februari karena sehari sebelumnya masih  utuh.
    ARC curiga baliho tersebut rusak karena dilakukan secara sengaja oleh oknum tertentu. "Kenapa kami curiga ada unsur kesengajaan, karena kejadiannya sudah yang kedua kalinya," kata Ketua ARC, Tasrif Muin, Kamis, 1 Maret.
    Dia menegaskan bahwa, perusakan baliho Sayang ini merupakan preseden buruk bagi demokrasi di Makassar dan Sulsel pada umumnya. Mestinya kata dia, semua pihak tetap menjaga wacana pilgub damai mengingat Sulsel diharapkan menjadi barometer pemilukada di Indonesia.
    "Meski baliho sayang sudah dirusak kedua kalinya,  Akar Rumput Community tetap akan memasang kembali baliho pasangan Sayang. Kami anggap perusakan itu merupakan sikap tercela dan melanggar kebebasan berdemokrasi dan sangat tidak mendidik masyarakat," tandas Tasrif.
    Perusakan baliho calon gubernur di Sulsel ini bukan kali pertama terjadi. Beberapa waktu lalu, baliho pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar juga dirusak di Ponrang, Kabupaten Luwu.  
    Pengamat politik Jaringan Riset Nasional, Anis Kurniawan mengatakan, fenomena perusakan baliho milik kandidat tertentu mestinya tidak perlu terjadi. "Baliho itu kan berada di ruang publik dan tidak selayaknya dirusak," katanya. (hamsah umar)

KPU Gampang Diintervensi

MAKASSAR, FAJAR--Penegasan bahwa KPU adalah lembaga penyelenggara pemilu yang bebas intervensi sepertinya tidak berlaku. Di Takalar, pemilukada yang tadinya ditetapkan 12 Juli 2012 dipastikan ditunda setelah direstui KPU pusat.
    Penundaan pemilukada atas usul Bupati Takalar, Ibrahim Rewa menunjukkan intervensi pemerintah terhadap KPU masih terjadi di KPU Takalar. Padahal, alasan untuk ditunda hanya karena persoalan anggaran. "Mestinya, KPU tetap netral, independen, profesional dan bebas dari intervensi manapun," kata pengamat politik Sulsel, Arqam Azikin, Jumat, 2 Maret.
    Begitu mudahnya KPU melakukan penundaan jadwal pemilukada meski dengan alasan yang tidak terlalu riskan seperti kerusuhan dan bencana alam, menjadi preseden buruk dalah hal kinerja penyelenggara pemilu di Sulsel.
    Ini juga harus menjadi warning bagi beberapa KPU di kabupaten/kota di Sulsel, yang menjadwalkan pemilukada sepanjang 2013 mendatang. Intervensi pihak tertentu untuk melakukan penundaan pemilukada harus menjadi perhatian KPU, untuk tetap bekerja profesional dan tidak mudah mau didikte. Bukan tidak mungkin, penundaan pemilukada akan terulang jika melihat KPU saat ini masih begitu gampang diintervensi. 
    "Independensi KPU semestinya tetap menjadi patokan KPI di daerah sebagai pelaksana pemilukada. Karena kalau esensi ini dimaknai dan dipahami dengan baik, KPU tidak bisa diintervensi oleh siapa pun baik pemerintah daerah, parpol maupun calon yang akan maju," jelas Arqam.
    Arqam kemudian mendesak KPU Takalr untuk membuka kembali hasil rapat koordinasi (rakor) KPU dengan Pemkab dan DPRD Takalar, yang saat itu menetapkan pemilukada dilaksanakan Juli. "Kan selama ini KPU pernah merilis bahwa pertemuan itu menyatakan bahwa dana pemilukada Takalar sudah disiapkan pemerintah. Nah kalau sekarang dikatakan tidak siap, itu menjadi pertanyaan besar," kata Arqam.
    Menurut Arqam, rakor KPU saat menetapkan jadwal pemilukada harus dibuka ke publik untuk melihat siapa saja yang hadir dalam rakor tersebut. "Yang jadi pertanyaan kan betulkan rakor itu ada, dan apakah betul pemerintah menyatakan dana siap sehingga jadwal pemilukada ditetapkan Juli. Jangan sampai rakor itu memang tidak pernah ada," kata Arqam.
    Dia menyebut, hasil rakor tersebut perlu dibuka oleh KPU ke publik agar KPU terbesar dari tudingan miring masyarakat. Pasalnya, penundaan ini bisa membuat masyarakat Takalar akan memberikan kesimpulan bahwa KPU bermain di pemilukada Takalar.
    Akademisi Unismuh ini juga menyesalkan sikap KPU pusat yang begitu mudah merestui penundaan pemilukada Takalar. Semestinya, KPU terlebih dahulu melakukan supervisi ke Takalar untuk melihat situasi yang sebenarnya. Apalagi menurut dia, masih cukup panjang waktu mempersiapkan anggaran setelah ditetapkan akhir Februari lalu. (hamsah umar)

Dewi YL Percaya Diri

MAKASSAR, FAJAR--Adik kandung gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, Dewi Yasin Limpo percaya diri bertarung di pilwalkot Makassar. Dukungan luas warga Makassar menjadi salah satu alasan Dewi memiliki kepercayaan bertarung di pilwalkot 2013 mendatang.
    Untuk mendapat dukungan partai politik pemilik kursi di DPRD Makassar, politisi Partai Hati Nurani Rakyat ini juga optimis mampu mengumpulkan delapan kursi sebagai syarat untuk bisa diusung parpol parlemen. "Tapi dukungan partai politik menurut saya bukan yang utama, karena keinginan masyarakatlah yang paling menentukan," kata Dewi, Jumat, 2 Maret.
    Menurutnya, ketika masyarakat menginginkannya menjadi wali kota Makassar 2013 mendatang, dukungan partai politik akan ada. "Insya Allah, kalau masyarakat betul-betul menginginkan saya, syarat delapan kursi akan saya  capai. Kalaupun kita mau maju tapi tidak ada dukungan masyarakat, tidak bisa juga. Makanya, suara rakyat adalah segalanya," jelasnya.
    Kendati cukup yakin akan mendapatkan dukungan parpol pemilik kursi di DPRD Makassar, Dewi mengaku saat ini belum banyak melakukan komunikasi politik dengan parpol di daerah ini. Apalagi dia saat ini masih berada di Jakarta. Menurutnya, ada waktunya untuk membangun komunikasi politik dengan sejumlah parpol di wilayah ini.
    Namun sebagai kader partai Hanura Sulsel, Dewi YL berharap juga mendapat dukungan dari Hanura untuk maju di pilwakot Makassar. Di DPRD Makassar Hanura memiliki tiga kursi. Jika mendapat dukungan Hanura ini, Dewi tinggal mencari lima kursi untuk mencukupkan delapan kursi sebagai syarat bisa mengusung calon.
    "Sebagai kader, saya tentu harus berpikir positif dan optimis bisa mendapat dukungan dari Hanura, dengan tetap melalui mekanisme partai yang ada. Partai juga kan sangat mengedepankan survei dalam menentukan calon yang akan diusung," tambahnya.
    Master campaign Dewie di pilwalkot, Sugiyanto mengaku optimis adik kandung SYL ini mampu bersaing dengan figur yang ada saat ini. Dia mengakui sejauh ini belum banyak berkomunikasi dengan parpol. "Untuk komunikasi ke parpol, kita serahkan ke ibu Dewi," katanya. (hamsah umar)
                                                               

PPP Pertimbangkan Masukan Ulama

MAKASSAR, FAJAR--DPR Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sulsel sepertinya masih butuh banyak masukan sebelum menentukan arah dukungan di pilgub Sulsel 2013, apakah mendukung kekuatan incumbent, Syahrul Yasin Limpo atau penantangnya, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar.
    Sebagai partai berbasis Islam, PPP memang butuh banyak pertimbangan utamanya menyangkut kriteria cagub yang akan didukung. Di posisi ini, kader di internal PPP banyak memperdebatkan figur mana yang harus didukung. Kendati ada kencederungan kader PPP memilih Syahrul sebagaimana tergambar dari mukerwil lalu, namun keinginan ini juga belum bulat.
    Beberapa kriteria yang menjadi pertimbangan PPP dalam menentukan cagub yakni cagub harus memiliki integritas, kapabilitas, daya terima sosial, popularitas, elektabilitas, begitu juga memiliki mental pejuang. 
    Wakil Ketua DPW PPP Sulsel, Andi Mariattang menyatakan dalam menentukan cagub yang akan diusung PPP di Sulsel, partai Islam ini masih perlu mendapat masukan dari kalangan ulama, pendiri partai, maupun ormas yang berafiliasi dengan PPP seperti Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi), dan Sarekat Islam.
    "Dalam menentukan cagub yang akan didukung partai, banyak hal yang kita pertimbangkan dalam penggodokan, termasuk masukan dari berbagai pihak. Masukan ini juga harus kita pertimbangkan," kata Mariattang, Jumat, 2 Maret.
    Yang pasti menurut Mariattang, dua cagub yang berkembang saat ini Syahrul dan Ilham memiliki peluang yang sama direkomendasikan ke DPP PPP. Apalagi berdasarkan juklak penentuan calon di PPP, partai dipersilahkan merekomendasikan nama lebih dari satu pasangan. Sehingga sekalipun banyak DPC condong ke Syahrul, tapi bisa saja keputusan DPP PPP akan mengarah ke Ilham-Aziz.
    Sebelum cagub PPP tersebut direkomendasi ke DPP, PPP akan mengundang cagub yang diinginkan kader untuk memaparkan visi dan misinya. Ini penting untuk melihat sejauh mana komitmen cagub tersebut terhadap visi misi partai. Begitu juga, PPP masih akan melakukan musyawarah pimpinan wilayah (muspimwil) untuk menggodok cagub.
    PPP sendiri belum menentukan kapan agenda muspimwil dilakukan. Pasalnya, Ketua DPW PPP saat ini dikabarkan menjalani umrah. (hamsah umar)                       

Kadir Halid: Firman Berlebihan

MAKASSAR, FAJAR--Perselisihan di internal Golkar menyusul pernyataan Koordinator Wilayah (Korwil) Sulawesi DPP Partai Golkar, Nurdin Halid terus diperdebatkan. Wakil Ketua DPD Golkar Sulsel, Kadir Halid menilai reaksi atau pernyataan Sekretaris Golkar Bone, Firman Batari sangat berlebihan.
    Sebelumnya, Firman menilai Nurdin melecehkan kader muda utamanya kader Golkar, menyusul pernyataannya yang menyatakan bahwa belum saatnya orang muda memimpin Bone. Reaksi Firman yang menyebut pernyataan tersebut melecehkan kader muda, dianggap sebagai sikap berlebihan oleh Kadir Halid yang tidak lain adik kandung Nurdin Halid.
    "Saya mewakili Nurdin Halid ingin mengatakan bahwa apa yang dikatakan Firman terhadap Nurdin itu terlalu berlebihan, karena dia sendiri tidak mendengar apa yang dikatakan Nurdin saat memberikan sambutan di acara keluarga. Jadi dia itu tidak tahu persis seperti apa komentar Nurdin," kata Kadir.
    Kadir menyatakan bahwa informasi yang berkembang di media setengah-setengah sehingga melahirkan perbedaan penafsiran. Memang, kata Kadir, Nurdin memberikan pernyataan di acara keluarga bahwa orang muda belum saatnya memimpin Bone. "Tapi pernyataan lengkapnya seperti ini, orang muda yang tidak berpengalaman belum saatnya memimpin Bone," kata Kadir.
    Nudin kata Kadir melanjutkan pernyataannya tersebut dengan meminta kader muda mencari pengalaman. "Karena buat apa orang muda memimpin Bone kalau tidak berpengalaman. Tapi kalau kader muda itu berpengalaman, kan tidak ada persoalan kalau memimpin Bone. Jadi ini yang mesti dipahami, jangan asal memberikan pernyataan di media," imbuh Kadir.
    Makanya, tanggapan sekreraris Golkar Bone terhadap atas pernyataan Nurdin Halid itu terlalu jauh dipersepsikan, bahkan dianggap sebagai pernyataan yang tidak pantas dan tidak beretika.
    Apalagi menurut Kadir, Nurdin memberikan pernyataan itu tidak mengatasnamakan Golkar melainkan pribadi karena memang dilakukan diacara keluarga. (hamsah umar)