Powered By Blogger

Senin, 05 Maret 2012

Aziz: Saatnya Wija to Luwu Bersatu

MAKASSAR, FAJAR--Calon wakil gubernur Sulsel, Abd Aziz Qahhar Mudzakkar yang akan mendampingi Ilham Arief Sirajuddin di pilgub Sulsel 2013, mulai tampil dengan semangat tinggi di hadapan ribuan kader dan simpatisan Partai Demokrat Palopo.
    Di kota kelahirannya Palopo atau Luwu Raya Aziz Qahhar meminta rakyat Palopo atau Luwu Raya untuk bersatu dan menjadi penentu di pilgub Sulsel 2013.  Aziz minta agar saat rakyat Luwu bersatu di pilgub Sulsel utamanya mendukung pasangan Semangat Baru Sulsel. Seruan agar rakyat Luwu Raya bersatu ini disampaikan saat memberikan orasi politik di gedung Saodenrai Convention Centre (SCC) Palopo, saat pelantikan pengurus DPC Demokrat Palopo Sabtu lalu.
    Apalagi menurut Aziz, kontribusi rakyat Luwu Rayat terhadap pemprov Sulsel cukup besar. Namun pembangunan yang diharapkan masyarakat Luwu Rayat belum sepenuhnya sesuai harapan.
    "Rakyat Luwu merasa terpinggirkan. Jika merasa dipinggirkan, inilah saatnya orang Luwu bersatu dan konsisten dalam mendukung untuk memenangkan Wija to Luwu pada pemilihan gubernur Sulsel nanti," seru Aziz.
    "Saya bukan fanatik suku, tapi kita harus letakkan keadilan dalam  pembangunan, seringkali kekuasaan tidak merata sehingga pembangunan tidak merata," tambahnya.
    Kalau masyarakat Luwu Raya ingin merasakan pembangunan maksimal dan merata, kerja keras untuk untuk memenangkan Wija to Luwu sangat diperlukan. "Kalau kurang gizi, bisa minta ke wakil bupati Luwu," kata Aziz sembari melirik ke Syukur Bijak (wakil bupati).
    "Bisa juga minta ke Bupati (Andi Mudzakkar) tapi lewat dapur. Buktinya malam ini dia tidak sempat hadir. Tapi itu urusan saya. Sebab saya dan bupati Luwu, kendati dicuci tujuh kali tetap bersaudara. Soal ketua Golkar itu ada batasnya," kata Aziz  riuh hadirin yang memadati memadati SCC Palopo.
    Untuk mewujudkan pemerintahan yang merata di seluruh Sulsel, Aziz menyatakan bahwa pemerintahan bersih mutlak diwujudkan di daerah ini. Pasalnya menurut dia, kemiskinan yang terjadi serta tidak adanya pemerataan pembangunan hingga pelosok desa merupakan salah satu imbas korupsi. Sehingga harus diberantas mulai dari diri sendiri. "Ini yang kami coba bangun dengan Pak Ilham," tegas Aziz.
    Aziz tidak lupa mengajak masyarakat untuk berhenti membodohi masyarakat, utamanya terkait keinginannya menjadikan  masyarakat Sulsel yang religius.
    Saat ini marak sms beredar. Jika pasangan IA menang maka non muslim akan diislamkan dan warga Tionghia akan dikhitan. "Ini pembodohan dari orang yang tidak bertanggungjawab dan tidak ingin melihat Sulsel maju dan lebih baik," tandasnya.
    Saat pelantikan DPC Demokrat ini, turut hadir Wali Kota Palopo HPA Tenriadjeng, Wakil Bupati Luwu, Syukur Bijak. Ketua DPC Demokrat Luwu Syukur Bijak membakar semangat pengurus dan simpatisan Partai Demokrat Luwu serta para tokoh masyarakat agar menjunjung tinggi harga diri orang Luwu, di Lapangan Opu Dg Risaju, Belopa, Luwu.
    Sebagai satu rumpun keluarga besar sesama wija to luwu sebaiknya tetap menjadi satu keluarga dalam rumah harapan orng luwu,   maka wajiblah kita mendengar saran keluarga karena keluarga di atas segalanya.
    "Saya yakin, kesempatan ini tidak akan disia-siakan  rakyat Luwu. Barang siapa orang Luwu yang tidak mendukung dan  menjual harga diri keluarga dengan sebungkus rokok atau sesuatu. Siapa pun dia, meskipun dia tokoh, maka dia tidak layak ditokohkan," tegas Syukur. (hamsah umar)

HK: Keluarga Solid ke Ilham-Aziz

MAKASSAR, FAJAR--Keluarga Kahhar Mudzakkar di pilgub Sulsel 2013 dipastikan solid mendukung pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar. Kendati banyak diragukan akan terpecah, kakak kandung Aziz, Hasan Kahhar Mudzakkar memastikan keluarga Kahhar Mudzakkar tetap solid mendukung IA.
    Penegasan tetap solid ke IA ini bahkan disampaikan dalam pernyataan resmi keluarga Minggu, 4 Maret saat pasangan Semangat Baru Sulsel ini melakukan silaturahmi. Setidaknya ada lima poin sikap keluarga Aziz Qahhar.
    Kelima poin tersebut yakni keluarga besar bertekad memenangkang IA, menyatakan solid dan kompak memperjuangkan IA pada pilgub, menjunjung tinggi komitmen politik, tidak terpengaruh materi dan iming-iming menggagalkan duet IA, dan hanya ada satu kunci yakni menang.
    Silaturahmi keluarga ini juga dihadiri Ketua DPD Golkar, Andi Mudzakkar sementara sekretaris DPW PAN, Buhari Kahar Mudzakkar tidak terlihat. "Ketidakhadiran dia bukan berarti tidak kompak melainkan menghargai partai," kata Hasan.
    Wakil Bupati Luwu, Syukur Bijak mulai membakar semangat kader dan simpatisan Demokrat yang menjunjung tinggi Wija to Luwu, saat menyampaikan orasi politik di lapangan Opu Dg Risaja, Belopa, Luwu. "Siri'na IA, Siri'na Wija to Luwu," kata Syukur Bijak.
    Sebagai rumpun Wija to Luwu, Syukur mengajak warga Luwu tetap menjadi satu keluarga dalam rumah harapan orang Luwu. "Saya yakin, kesempatan ini tidak akan disia-siakan  rakyat Luwu. Barang siapa orang Luwu yang tidak mendukung dan  menjual harga diri keluarga dengan sebungkus rokok atau sesuatu. Siapa pun dia, meskipun dia tokoh, maka dia tidak layak ditokohkan," tegas Syukur di hadapan ribuan warga Luwu.
    Aziz  saat silaturahmi keluarga sempat terharu di hadapan keluarga besarnya. "Dengan segala integritas saya, dengan ini memohon pamit kepada seluruh keluarga untuk berjuang bersama  Pak Ilham memenangkan Pilgub Sulsel mendatang," ujar Aziz terharu.
    Anggota DPD dua periode ini menambahkan, jika terpilih di pilgub Sulsel dia akan mempermudah birokrasi. "Insya Allah kami adalah orang yang gampang ditemui kapan saja,  tidak mesti melalui satpam – satpam rumah jabatan," janji Aziz. (hamsah umar)

Komisi X Belajar Kodokteran di Belanda

MAKASSAR, FAJAR--Panitia Kerja Rancangan Undang-undang Pendidikan Kedokteran mengakhiri kunjungannya ke rumah sakit pendidikan Erasmus--Rotterdam dan Gronigen Medical Centre--Gronigen Belanda. Panja dari Komisi X ini banyak mendapat masukan terkait isu kedokteran.
    Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Syamsul Bachri dalam rilisnya kepada FAJAR menyatakan bahwa kunjungan selama empat hari ke Belanda ini mendapat banyak masukan utamanya dalam menyelesaikan RUU Pendidikan Kedokteran.
    "Informasi yang di peroleh antara lain, peran pemerintah dalam kurikulum dan pembiayaan, mekanisme penerimaan mahasiswa, peran organisasi profesi/ collegium, dan beberapa informasi lainnya," kata legislator Golkar ini.
    Kunjungan ke Belanda sendiri dipimpin rombongan Prof Dr Akmal Taher, Direktur RSCM Jakarta. Sebelum memutuskan berkunjung ke Belanda, Komisi X sebelumnya mendapat saran panja pemerintah dan FK UI, untuk melengkapi berbagai masukan untuk menuntaskan RUU Pendidikan Kedokteran.
    Melalui kunjungan ini, panja Komisi X diharapkan bisa memperdalam implementasi pendidikan kedokteran di perguruan tinggi, sehingga legislator di senayan ini mendapat referensi lebih banyak dalam  memperkaya pemikiran utamanya dalam pembahasan RUU Pendidikan Kedokteran. (hamsah umar)

Hanura Dukung Dewi YL Cawali

MAKASSAR, FAJAR--Harapan besar politisi Hanura Sulsel, Dewie Yasin Limpo mendapat dukungan dari partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Makassar dan Sulsel, maju sebagai calon wali kota (cawali) Makassar mendapat respons positif plt Wakil Ketua DPD Hanura Sulsel, Asrullah Awing.
    "Sebagai kader Hanura, kami tentu sangat merespons bahkan gembira kalau ada kader Hanura yang bisa maju dan mencalonkan diri sebagai calon wali kota Makassar. Bahkan, kalau bisa mengusung kader sendiri, kami menilai itu akan lebih baik," kata Asrullah, Minggu, 4 Maret.
    Adik kandung gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo ini sebelumnya memang mengharapkan dukungan dari Hanura terkait keinginannya bertarung di pilwalkot Makassar 2013 mendatang. Apalagi, di DPRD Makassar, jumlah kursi Hanura ada tiga. Sehingga Dewie  tinggal mencari lima kursi untuk menggenapkan delapan kursi sebagai syarat bisa diusung menjadi cawali.
    Kendati merespons baik keinginan Dewie YL maju sebagai cawali 2013, Asrullah menyatakan bahwa mekanisme di Hanura tetap dikedepankan dalam mendukung figur yang akan diusung di pilwalkot. Namun ketika peluang Dewie memenangkan pertarungan terbuka, Hanura dipastikan akan mendukung penuh adik calon gubernur Sulsel ini.
    "Dalam menentukan calon, kita tetap patuh terhadap mekanisme partai apakah itu kader internal, atau calon dari eksternal. Jadi kita tetap kedepankan survei," tegas Asrullah.
    Dia menambahkan bahwa untuk penggodokan cawali Hanura Makassar, Asrullah menyatakan bahwa proses penggodokan tetap menjadi domain pengurus Hanura Makassar. "Cuma yang jadi persoalan karena kisruh di tubuh Hanura Makassar juga belum tuntas sampai saat ini," tambah Asrullah.
    Kisruh itu belum tuntas menyusul muscab DPC Hanura Makassar yang memilih Waris Halid sebagai ketua dinilai melanggar, karena Waris dinilai tidak memenuhi syarat sebagai ketua dengan alasan pernah menjadi terpidana.  Meski DPP pernah mengintruksikan Hanura Sulsel mengambil alih tugas-tugas Hanura Makassar, namun kisruh tersebut belum juga dituntaskan. "Kita berharap, dalam waktu dekat ada penyelesaian," imbuhnya. (hamsah umar)
                        

15 Tokoh Incar 02 Golkar Takalar

*Persaingan Bakal Ketat

MAKASSAR, FAJAR--Kalau selama ini hanya Ketua DPD Golkar Takalar, Natsir Ibrahim alias Nojeng dan anggota DPRD Sulsel, Burhanuddin Baharuddin yang mewarnai persaingan mendapatkan restu Golkar di pemilukada Takalar, pascakeputusan membuka pendaftaran sejumlah nama turut meramaikan persaingan di Golkar.
    Untuk posisi 01, setidaknya ada lima pesaing Nojeng dan Burhanuddin. Kelima tokoh masing-masing Muh Amin Yacob, Andi Makmur Sadda, AM Jen Syarif Rifai, Syafaruddin Rani, dan M Hasim. Tokoh eksternal tersebut sama-sama siap merebut Golkar untuk dikendarai di pemilukada Takalar mendatang. Meski banyak tokoh, namun posisi calon bupati ini masih menjadi perebutan antara Nojeng dan Burhanuddin.
    Kalau posisi 01 terdapat tujuh nama yang mendaftar, posisi 02 malah lebih banyak lagi. Hingga kemarin, setidaknya ada 15 tokoh yang sudah mendaftar di Golkar Takalar. Dengan jumlah tersebut, dipastikan persaingan mendapatkan posisi 02 di Golkar Takalar juga cukup ketat. 
    Tokoh yang mengincar calon wakil di Golkar Takalar ini dari berbagai kalangan, mulai politisi hingga komisioner KPU Sulsel. Mereka yang mengincar posisi 02 ini seperti, Sindawa Tarang, Nirwan Nasrullah, Mulyadi Leo, Hamzah Barlian, Abd Haris, Abd Madjid Makkaraeng, Bahtiar Rauf, Ziaur Rahman, Kamba Dg Siriwa, Sukwansyah A Lomba, Muh Arafah Syam, dan Alamsyah Demma, Gassing Rafi, dan Nashar Andi Baso.
    Ketua Tim Pilkada Golkar Takalar, Muhiddin Tiro menyatakan bahwa jumlah calon bupati dan wakil bupati yang bakal meramaikan persaingan di Golkar ini masih memungkinkan bertambah. Pasalnya, pengambilan formulir pendaftaran masih akan berlangsung hingga Senin, 5 Maret hari ini. "Jadi ini baru angka sementara karena pengambilan formulir sampai besok (hari ini). Sementara untuk pengembalian formulir hingga 13 Maret," kata Muhiddin.
    Dari sejumlah tokoh yang melamar di Golkar ini, tim pilkada Golkar Takalar akan menyeleksi dan memperkecilnya hingga lima cabup dan cawabup yang akan dikirim ke DPP Golkar melalui Golkar Sulsel. "Penentuan lima besar tetap mengacu hasil survei," tegas Muhiddin.
    Komisioner KPU Sulsel, Ziaur Rahman yang dihubungi mengaku telah mendaftar di Golkar Takalar untuk posisi 02 pekan lalu. Saat mendaftar di Golkar, Ziaur Rahman didampingi Ketua Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Takalar, Pahlawang Maulana, Ketua Karang Taruna, Aswad Taba, aktivis pemuda dan LSM serta keluarga dan tim suksesnya.
    Salah seorang tim keluarga Ziaur Rahman, Imran Rajab menyatakan bahwa anggota KPU Sulsel ini cukup pantas menjadi wakil bupati dari partai Golkar di pemilukada Takalar mendatang. Dia pun optimis, figurnya tersebut mampu bersaing dengan tokoh lain yang mendaftar di Golkar. "Kita berharap bisa masuk lima besar penjaringan calon wakil bupati di Golkar Takalar," kata Imran.
    Selama ini, Ziaur Rahman sudah intens melakukan komunikasi politik dengan kader Golkar baik dengan Burhanuddin Baharuddin maupun Nojeng. Namun komunikasi yang dibangun Ziaur Rahman ini banyak banyak kepada Nojeng. (hamsah umar)