Powered By Blogger

Senin, 12 Maret 2012

Tak Aktif, Pengurus Dianggap Mundur

MAKASSAR, FAJAR--DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sulsel mulai serius membenahi struktur partai hingga tingkat ranting. Kader utamanya pengurus partai yang tidak aktif akan dipecat dari kepengurusan maupun sebagai kader.
    Sebagai bentuk keseriusan membenahi struktur partai hingga ranting ini, DPW PKB Sulsel telah melakukan rapat pengurus sebagai tindak lanjut hasil mukerwil beberapa waktu lalu. Dalam rapat ini, PKB Sulsel membentuk beberapa tim seperti tim strukturisasi, tim KTA, pembentukan lembaga pemenangan pemilu, dan Lembaga Hukum dan HAM. Pembentukan tim ini dilakukan di Hotel Trisula Makassar.
    "Tim yang sudah kita bentuk ini yang akan bekerja untuk menindaklanjuti hasil mukerwil. Soalnya kalau hasil mukerwil ini tidak ditindaklanjuti, maka organisasi ini juga tidak bisa berjalan dengan baik," ujar Ketua DPW PKB Sulsel, Abu Djaropi.                
    Terhadap tim strukturisasi partai, Abu Djaropi menyatakan bahwa tim ini akan bekerja untuk melengkapi struktur pengurus baik DPW, DPC, PAC hingga ranting. Pasalnya, bukan tidak mungkin ada pengurus PKB yang selama ini sudah tidak aktif lagi mengurus organisasi.
    "Kalau ada pengurus yang diindikasi tidak aktif, kita akan surati mereka dan memberinya batas waktu satu minggu untuk aktif kembali. Kalau ternyata tetap saja tidak aktif, maka dengan sendirinya kita anggap dia telah mengundurkan diri. Kecuali yang ada izin itu kami tidak persoalkan," katanya.
    Selain itu, DPW PKB Sulsel segera meminta pengurus DPC se-Sulsel untuk melakukan musyawarah kerja cabang (mukercab), dengan tetap berpedoman pada hasil mukerwil PKB beberapa waktu lalu. Pasalnya kata dia, hasil mukercab ini akan disampaikan ke DPP. 
    Begitu juga tim KTA juga diharapkan segera bekerja menyelesaikan target penerbitan KTA. Menurutnya, penerbitan KTA yang ditargetkan mencapai 100.000 di Sulsel ini sudah harus rampung pada 2012 ini.
    Lebih lanjut, Abu Djaropi menegaskan bahwa pembentukan beberapa tim ini dilakukan dalam rangka persiapan pemilukada dan pilgub Sulsel mendatang. (hamsah umar)

Ije: Dai Harus Siap Memimpin

MAKASSAR, FAJAR--Potensi yang dimiliki seorang dai, ustadz atau ulama dalam pembangunan sosial kemasyarakatan cukup besar. Namun potensi ini masih perlu lebih diperluas seperti tampil sebagai pemimpin bangsa.
    Keinginan agar kalangan dai tampil sebagai pemimpin ini disampaikan Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Makassar, Iqbal Djalil saat launching Ikadi Makassar di masjid Al-Markaz Al-Islami, Minggu, 11 Maret.   Tidak kurang dari 500 dai dan keluarganya hadir dalam acara ini termasuk Ketua Ikadi Sulsel, Suryadarma Lc, Ketua MUI Makassar, Arifuddin Ahmad, dan guru besar UIN Makassar, Ali Parman.
    "Pengalaman selama ini dai hanya diidentikkan berada di belakang mimbar, mengisi pengajian, majelis taklim, dan kegiatan dakwah lainnya. Padahal dai itu juga punya keharusan untuk menjadi seorang pemimpin bangsa seperti wali kota," kata Ketua Ikadi Makassar, Iqbal Djalil.
    Pernyataan Ije--sapaan akrab Iqbal Djalil seakan meminta kalangan dai di Makassar berjuang bersama untuk memimpin Makassar. Paling tidak mendorong kader dai yang memang berpotensi dan berpeluang menjadi wali kota di Makassar.
    Apalagi pada pilwalkot yang dijadwalkan 2013 mendatang, Ketua Ikadi Makassar ini menjadi salah satu calon wali kota Makassar yang digadang-gadang PKS. Bahkan, Ije merupakan salah satu calon kuat yang bisa merangkul kalangan pesantren maupun komunitas lainnya.
    Sejak dibentuk, Ikadi Makassar sudah anyak melakukan pelatihan terhadap anggotanya baik dai cilik, remaja maupun dewasa. Ije berharap dengan adanya Ikadi Makassar ini, potensi yang dimiliki para dai bisa lebih dimaksimalkan utamanya dalam berperan aktif dalam pembangunan pada semua sektor kehidupan.
    Ikadi yang merupakan salah satu ormas Islam ini merupakan gabungan dari dai tradisional dan modern. Sebagai pilar perekat bangsa dan pemersatu umat, Ikadi sudah sepantasnya tampil dalam berbagai sendi kehidupan. (hamsah umar) 

Golkar Pertimbangkan Ketokohan Kandidat

MAKASSAR, FAJAR--Faktor ketokohan kandidat calon bupati dan calon wakil bupati dijadikan salah satu pertimbangan utama tim pilkada DPD Golkar Takalar, dalam menjaring kandidat yang sudah mendaftar di Golkar.    
    Ketokohan ini untuk memudahkan tim pilkada Golkar dalam menentukan figur yang akan direkomendasi mengendari partai berlambang pohon beringin ini. Apalagi, ada wacana tim pilkada akan memperkecil kandidat hingga lima orang baik cabup maupun cabup.
    "Untuk menjaring lima besar masih akan kita bicarakan dengan tim pilkada DPD Golkar Sulsel seperti apa. Tapi menurut saya, kita akan seleksi dari syarat berkas dan melihat ketokohannya. Mereka yang memiliki ketokohan tentu akan dipertimbangkan direkomendasi," kata Ketua Tim Pilkada DPD Golkar Takalar, Muhiddin Tiro, Minggu, 11 Maret.
    Muhiddin menyatakan, untuk melihat sejauh mana tingkat ketokohan kandidat yang ada, Golkar kata dia sudah banyak memiliki referensi. Salah satunya adalah hasil survei yang dilakukan oleh Golkar. "Kalau mereka memiliki popularitas dan elektabilitas bagus, tentu bisa dikatakan punya ketokohan," kata Muhiddin.
    Sekadar tahu, jumlah kandidat bupati yang mengambil formulir di Golkar Takalar terbilang cukup banyak yakni delapan orang, sementara untuk calon wakil bupati mencapai 18 orang. Para kandidat tersebut tidak terpengaruh dengan figur yang dimiliki Ketua DPD Golkar Takalar, Natsir Ibrahim alias Nojeng serta anggota DPRD Sulsel, Burhanuddin Baharuddin yang disebut-sebut punya kans besar mengendarai Golkar.
    "Namun dari sejumlah calon yang mendaftar itu, sebagian besar baru akan mengembalikan formulir Senin beson (hari ini), misalnya saja Sekkab Takalar, A Jen Syarif Rifai dan beberapa calon lainnya," tambah Muhiddin.
    Terpisah Korwil Takalar DPD Golkar Sulsel yang juga anggota tim pilkada DPD Golkar Sulsel, Hoist Bachtiar menyatakan bahwa kandidat bupati dan wakil bupati yang mendaftar di Golkar, akan diminta memaparkan visi dan misinya di hadapan tim pilkada DPD Golkar Takalar dan Golkar Sulsel.
    "Kalau tahapan penjaringan di Takalar sudah selesai, kita akan undang semua calon yang mendaftar memaparkan seperti apa visi misinya. Jadi sebenarnya bukan kita mau menjaring lima besar, tapi bisa saja semua yang mendaftar di Golkar akan kita ajukan ke DPP," kata Hoist.
    Di tingkat DPP, kandidat tersebut masih akan diuji tingkat kelayakannya oleh tim pilkada DPP Golkar, kendati yang paling menentukan adalah survei. "Calon yang akan ditetapkan sebagai calon Golkar yang akan dipanggil ke DPP untuk dilakukan penetapan," kata Hoist. (hamsah umar)        

Biaya Pendaftaran Cagub PBB Rp35 Juta

MAKASSAR, FAJAR--Dukungan internal kader DPW Partai Bulan Bintang (PBB) Sulsel terhadap pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA), bukan menjadi jaminan cagub penantang incumbent ini bisa begitu saja mengendarai PBB.
    Buktinya, partai berbasis Islam ini memutuskan melakukan penjaringan pasangan cagub-cawagub Sulsel melalui proses pendaftaran, yang dimulai Senin, 12 Maret. Dalam rangka penjaringan cagub-cawagub ini, PBB telah membentuk Tim 7 PBB. Tim yang beranggotakan tujuh orang ini yang akan menggodok cagub yang mendaftar di PBB.
    Selain membuka pendaftaran 12-17 Maret, PBB juga menetapkan biaya pendaftaran pasangan cagub-cawagub sebesar Rp35 juta, terdiri dari Rp20 juta untuk cagub dan Rp15 juta untuk cawagub. "Ini merupakan biaya administrasi yang kita persyaratkan bagi pasangan calon," kata Sekretaris Tim 7 PBB Sulsel, Hamka Muhar.   
    Selain biaya pendaftaran, PBB juga kata Hamka mempersyaratkan kandidat untuk memberi infaq kepada partai. Namun mengenai besarnya infaq yang perlu disiapkan kandidat, PBB sejauh ini mengaku belum menetapkannya. Dia menyebut partai tidak mematok angka untuk urusan yang satu ini.  
    Dia menjelaskan, biaya pasangan cagub-cawagub yang tidak diusung PBB nantinya akan dikembalikan kendati tidak utuh. "Kalau ada tiga atau sampai empat pasangan yang mendaftar, maka yang tidak diakomodir akan kita kembalikan biaya pendaftarannya sebesar 70 persen," tambah Hamka.
    Proses pendaftaran cagub-cawagub Sulsel ini sebagai salah satu tahapan atau mekanisme yang berlaku di PBB. Calon yang dianggap memenuhi syarat administrasi maupun persyaratan lainnya akan direkomendasi ke DPP untuk ditetapkan satu pasangan calon.
    Dia menyebutkan, berapa pun yang mendaftar di PBB akan diakomodir dan direkomendasi ke DPP sepanjang memenuhi persyaratan yang ditetapkan tim 7 PBB. Hamka sendiri berharap, calon yang akan diusung PBB ini sudah ada kejelasan paling tidak April mendatang.
    DPW PBB Sulsel kata dia, sekadar melakukan proses penjaringan di tingkat DPW namun keputusan akhirnya tetap menjadi kewenangan DPP. (hamsah umar)

Mariattang Sosialisasi di Internal Keluarga

MAKASSAR, FAJAR--Wakil Ketua DPW PPP Sulsel, Andi Mariattang yang masuk salah satu daftar calon legislatif (caleg) PPP Sulsel yang membidik senayan, mulai bersosialisasi terbatas di internal keluarga dan kerabatnya.
    Mariattang yang sudah dua periode di DPRD Sulsel yang memutuskan naik kelas ini bersosialisasi di daerah pemilihan (dapil) II Sulsel. Daerah yang masuh dapil II meliputi Maros, Pangkep, Barru, Parepare,  Wajo, Soppeng, Bone, Sinjai, dan Bulukumba.  
    Di dapil II ini, Mariattang akan bersaing dengan kader PPP lainnya yang digodok masuk senayan seperti Samsul Alam Mallarangeng, Samsibar, Masriadi, dan A Jamarro Dulung. Mariattang mulai memanfaatkan masa liburnya dengan melakukan pertemuan di kalangan keluarga dan kerabat dekatnya.
    Minggu, 11 Maret kemarin, Mariattang melakukan pertemuan atau sosialisasi di salah satu keluarga dan kerabatnya di BTN H Banca, Kabupaten Maros. "Sekadar melakukan silaturahmi dengan kalangan keluarga dan kerabat. Ya sekaligus menyampaikan keinginan kami menjadi caleg DPR RI," kata Mariattang.
    DPW PPP Sulsel memang sejak awal melakukan pencalegan dini baik untuk tingkat DPR RI, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota. Pencalegan dini ini dilakukan PPP dengan harapan caleg yang digodok PPP dapat lebih awal bekerja dan menyosialisasikan dirinya di tengah masyarakat utamanya keluarga dan kerabat lebih awal.
    Selain di dapil II, PPP juga sudah menggodok sejumlah nama untuk caleg dapil III seperti Abubakar Masahua, Sukur Sa'ban, Suaib Didu, dan A Lolo. Sedang untuk dapil I antara lain Ketua DPW PPP Sulsel, Amir Uskara dan anggota DPR RI, dan Ahmad dg Se're.
    Mariattang berharap, dengan melakukan silaturahmi di kalangan keluarga dan kerabatnya di dapil II, dirinya berharap bisa mendapat dukungan warga di dapil itu. Silaturahmi yang dilakukan Mariattang ini juga sekaligus menampung aspirasi masyarakat yang butuh diperjuangkan, apalagi saat ini dirinya memang tercatat sebagai anggota DPRD Sulsel yang memiliki tanggung jawab memperjuangkan kepentingan masyarakat. (hamsah umar)