Powered By Blogger

Jumat, 06 April 2012

Ilham-Aziz Perkuat Luwu Raya-Bosowa

MAKASSAR, FAJAR--Pasangan calon gubernur Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar tidak mau kalah dengan unjuk kekuatan yang dilakukan petahana, Syahrul Yasin Limpo di Bone hari ini. Pasangan ini juga memperkuat kembali basisnya di Luwu Raya dan Bosowa.
    Pasangan Ilham-Aziz akan mengambil giliran menggarap Bosowa setelah SYL melakukan hal sama. Setidaknya, Semangat Baru ini akan memperkuat kembali basisnya di Luwu Raya, kampung halaman Aziz Qahhar Mudzakkar.  Wilayah ini akan diperkuat Ilham-Aziz mulai Jumat, 6 April.
    Usai dari Luwu Raya, pasangan yang selalu mengedepankan kesederhanaan dengan simbol rumah rakyat ini akan memperkuat Bosowa (Bone, Soppeng, dan Wajo) oleh Aziz, sementara Ilham akan menyisir Sidrap, Parepare dan Barru. Dalam pergerakan ke daerah, Syahrul dan pasangan Ilham-Aziz selalu bergerak ke wilayah yang sama.
    Pantauan pengamat memang menyebutkan, kedua cagub ini dipastikan akan saling melihat strategi politik yang dijalankan di masyarakat. Makanya mereka bergantiang melakukan roadshow. Di Luwu Raya dan Bosowa, Ilham-Aziz akan melakukan pelantikan tim pejuang, peresmian rumah rakyat serta temu tokoh masyarakat.
    Ketua Devisi Komunikasi dan Publikasi DPD Demokrat Sulsel, Syamsu Rizal menyatakan bahwa Luwu Raya dan Bosowa merupakan salah satu basis yang cukup menentukan di pilgub. Apalagi Aziz dari Luwu sementara Ilham memiliki garis keluarga di Bone.
    Untuk peresmian rumah rakyat dan pelantikan tim pejuang, pasangan Ilham-Aziz sudah meresmikan rumah rakyat di beberapa kabupaten seperti Maros, Enrekang, Bone, Luwu, dan Makassar. "Sebenarnya semua kabupaten sudah terbentuk hingga kecamatan dan desa-desa, tapi tinggal di kukuhkan dan diresmikan," kata Syamsu Rizal.
    Peresmian rumah rakyat di seluruh kabupaten/kota di Sulsel bagi Ilham-Aziz tinggal menunggu waktu, karena strukturnya sudah terbentuk hingga desa-desa. Pasangan ini memang sedikit lebih mudah membentuk tim karena Aziz sudah memiliki tim pejuang yang sudah mengakar, sehingga tinggal disegarkan.
    "Tim pejuang kita sebenarnya sejak pemilihan DPD sudah ada hingga desa-desa. Jadi sebenarnya sekadar menyegarkan tim yang sudah ada, sambil melakukan penambahan-penambahan yang dianggap perlu," jelas asisten Aziz, Irfan Yahya.
    Tim pejuang Ilham-Aziz yang ada di daerah bahkan sudah bekerja kendati belum dilantik secara resmi. Apalagi, hari demi hari jumlah tokoh masyarakat yang menyatakan dukungan terhadap pasangan nasionalis-religius ini terus bertambah. (hamsah umar)    

Burhanuddin Unggul Jauh dari Nojeng

*Survei Celebes Research Center

MAKASSAR, FAJAR--Beda lembaga survei beda juga hasilnya. Ini yang tersaji dalam survei calon bupati Takalar, utamanya ketika dikerucutkan pada rivalitas Ketua DPD Golkar Takalar, Natsir Ibrahim alias Nojeng dengan fungsionaris Golkar, Burhanuddin Baharuddin.
    Kalau sebelumnya survei Indobarometer menempatkan Nojeng di atas Burhanuddin di survei terakhirnya, survei Celebes Research Center (CRC) yang dilakukan selama empat periode (Agustus, Desember, Januari, dan Maret) masih konsisten menempatkan Burhanuddin unggul.
    Mulai dari simulasi delapan nama hingga head to head, Burhanuddin tetap unggul versi CRC. Untuk simulasi empat nama misalnya, elektabilitas Burhanuddin dari survei pertama hingga terakhir menunjukkan angka yang cukup stabil kendati ada penurunan mulai dari 42,0 persen, 42,7 persen, 39,5 persen, dan terakhir 39,0 persen.  
    Sebaliknya, Nojeng memiliki trend yang menggembirakan mulai dari 15,0 persen, 22,0 persen, 24,3 persen, dan 25,7 persen. Sementara Andi Makmur Sadda dari 13,0 persen, 14,4 persen, 15,2 persen, dan 11,2 persen. Sedang untuk Andi Jen Syarif Rifai dari 1,0 persen, 3,2 persen, 1,6 persen, hingga 4,6 persen.
    Ketika survei head to head, Burhanuddin terlihat unggul jauh dari rival terberatnya. Survei pertama berada pada posisi 48,0 persen, 54,4 persen, 46,0 persen, dan terakhir 50,5 persen. Sedang Nojeng elektabilitasnya mulai 20,0 persen, 26,6 persen, 31,4 persen, dan 29,0 persen.      
    Selan unggul dari survei tunggal, Burhanuddin juga konsisten memelihara keunggulannya ketika disurvei berpasangan dengan figur calon wakil bupati, dimana elektabilitasnya cukup menyakinkan baik saat ada empat pasangan calon yang bertarung, tiga, atau head to head. "Ini menunjukkan peluang Burhanuddin memenangkan pemilukada Takalar jika dilakukan hari ini sangat terbuka," kata Direktur CRC, Herman Heizer saat jumpa pers di Hotel Sahid Makassar, Kamis, 5 April.
    Survei tersebut masih sangat berpeluang berubah bergantung kerja politik yang dilakukan kandidat. Namun, dari segi sosialisasi yang dilakukan kandidat, Burhanuddin juga lebih banyak mengjangkau pemilih dibanding dengan kandidat lainnya termasuk putra bupati Takalar-Ibrahim Rewa, Natsir Ibrahim.      
    Di antara pemilih yang sudah memiliki pilihan, ada sekitar 29 persen  pilihannya masih besar kemungkinan berubah dalam waktu mendatang, belum stabil. Basis dukungan yang lebih stabil tampak berimbang antara Burhanuddin
Baharuddin dan Natsir Ibrahim, sementara nama lain basis dukungan yang
lebih stabil tampak masih sangat rendah. "Semakin stabil dukungan pada calon, akan semakin sulit kelompok tersebut ditarik oleh calon lain," tandas Herman.   
    Survei yang dilakukan CRC selama empat periode ini melibatkan 410 responden, dengan penarikan sampel secara acak, jumlah sampel
tersebut memiliki toleransi kesalahan dugaan +/- 5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
    Pada kelompok pemilih yang sudah aware kepada Burhanuddin, Natsir dan Makmur A Sadda ada tren dukungan positif pada Natsir dan Makmur A Sadda, sementara terhadap Burhanuddin relatif stagnan bahkan cenderung melemah. Indikasi ini menyebutkan dukungan terhadap Natsir dan Makmur ke depan bisa lebih meningkat, apalagi kalau kualitas sosialisasi lebih positif. (hamsah umar)

Kamis, 05 April 2012

Tim Hukum IA Desak Polda

MAKASSAR, FAJAR- Tim hukum pasangan calon gubernur Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar terlihat mendatangi Polda Sulsel, Rabu, 4 April. Tim hukum IA ini menemui Wakapolda Sulsel, Brigjen Syahrul Mamma.
    Kedatangan tim hukum kandidat gubernur ini terkait kasus pengadangan, pelemparan dan perusakan iring-iringan mobil IA di Bontonompo, Gowa beberapa waktu lalu.
    Tim hukum IA ini diwakili mantan Ketua LBH Nasiruddin Pasigai, Muh Hasbi, dan Syahrir Cakkari. Usai menemui wakapolda, tim hukum IA dalam keterangan persnya mendesak Polda Sulsel melakukan supervisi dan pengawasan di Polres Gowa, utamanya dalam penanganan kasus kekerasan politik yang dialami Ilham-Aziz.
    Tim IA melihat Polres Gowa terkesan tidak serius dalam menangani kasus pidana tersebut, karena sampai saat ini belum memanggil aparat yang berada di lokasi dengan alasan izin bupati belum ada. Padahal menurutnya kasus seperti ini tidak perlu membutuhkan izin bupati setempat.
    Tim IA kecewa karena aparat kepolisian lamban menetapkan tersangka sementara kasus itu kejadiannya di siang hari, sehingga polisi bisa memanggil banyak saksi. Selain itu, barang bukti maupun saksi sudah dinilai cukup.
    "Polisi harus mengusut tuntas siapa yang merencanakan dan siapa yang melakukan penyerangan, siapa yang mengorganisasi dan pelaku lapangan, mereka harus ditetapkan sebagai tersangka," tegas Syahrir.
    Syahrir bahkan meminta polda Sulsel bertindak tegas dengan sikap Polres Gowa yang terkesan lamban menangani kasus ini, kalau perlu mengganti kapolres Gowa dengan sosok yang memilki kemampuan lebih mandiri, berintegritas, dan berkualitas untuk menuntaskan kasus ini. (hamsah umar)

Survei Tunggal SYL Lebih Unggul

MAKASSAR, FAJAR--Sikap hati-hati yang diperankan cagub incumbent, Syahrul Yasin Limpo dalam menentukan pendampingnya di pilgub Sulsel 2013, masih menyisakan teka-teki soal siapa di antara Agus Arifin Nu'mang dan HM Roem yang akan dipilih.   
    Bisa jadi, sikap hati-hati ini karena pertimbangan survei pribadi yang dilakukan SYL ternyata lebih unggul ketika dia sedang tunggal, dibanding saat disimulasikan dengan calon pendampingnya seperti Agus, Roem maupun figur lainnya.
    Gambaran bahwa survei tunggal SYL lebih tinggi ketika diduetkan dengan calon pasangannya itu, berdasar hasil survei yang dilakukan Adyaksa Supporting House dan Jaringan Suara Indonesia (JSI). Bocoran yang diperoleh menyebutkan Syahrul ketika disurvei tunggal surveinya hingga 60 persen, namun saat berpasangan malah turun di bawah angka 60 persen.
    Dengan kondisi ini, Syahrul sebenarnya bisa lebih mudah atau leluasa menentukan cawabup yang akan mendampinginya di pilgub 2013, karena dengan siapa pun dia dipasangkan, tidak ada figur yang bisa unggul dari survei tunggalnya.
    Sayangnya, bocoran survei yang menempatkan survei tunggal SYL lebih tinggi dibanding ketika diduetkan, belum bisa dikonfirmasi lebih jauh dengan orang terdekatnya. Adik kandung SYL, Irman Yasin Limpo ketika dihubungi sedang sibuk. Kendati sempat mempersilahkan FAJAR menghubunginya kembali beberapa saat, namun hingga pukul 22.00 Wita ponselnya belum aktif. "Sebentar kita telepon karena saya mau antar anak berobat," kata Irman.
         Wakil Sekretaris Bidang Pemenangan Pemilu Golkar Sulsel, La Kama Wiyaka yang dikonfirmasi mengaku belum mengetahui adanya survei simulasi Syahrul dengan calon pendampingnya. Kendati dia menyebut posisi survei bisa membuat Golkar berhati-hati menentukan pendampingnya.
    "Tapi kalau menurut saya sudah tidak lari dari figur yang selama ini disebut-sebut. CUma memang yang paling tahu dengan siapa akan berpaket itu Pak Syahrul yang paling tahu," kata La Kama.
    Dalam juklak pilkada Golkar, calon gubernur yang diusung Golkar diberikan hak untuk menentukan siapa calon pendampingnya yang dianggap paling cocok dengan dirinya, apalagi ketika survei memang menempatkan dia di atas dibanding kandidat lainnya. (hamsah umar)



Rudiyanto Gaet Sejumlah Pendamping

*Juga Daftar di PDS

MAKASSAR, FAJAR--Ketua DPD Gerindra Sulsel, Andi Rudiyanto Asapa makin serius mencalonkan diri sebagai cagub di pilkada Sulsel mendatang. Bupati Sinjai ini sudah mulai menggadang-gadang beberapa figur yang bakal mendampinginya bertarung.
    Namun siapa saja deretan nama tokoh yang digaet Rudiyanto, tim Rudi--sapaan akrab Rudiyanto Asapa belum mau membeberkannya. Tapi salah satunya adalah mantan bupati Luwu Utara, Luthfi A Mukty. "Yang digadang-gadang jadi wakil sudah ada, karena ini juga kan nanti jadi tawaran koalisi," kata tim Rudi, Andi Sugiarti Mangun Karim, Rabu, 4 April.
    Tokoh-tokoh yang digaet Rudiyanto ini, tidak mutlak menjadi pilihan bupati Sinjai ini, tapi juga harus menerima masukan dari partai politik yang akan diajak berkoalisi. Inilah yang menjadi alasan Rudi tidak ingin membeberkan siapa saja tokoh yang digaetnya untuk mendampinginya di pilgub Sulsel.          
    Rudi sendiri mulai intens membangun komunikasi dengan sejumlah partai politik seperti Hanura, PKS, koalisi nonparlemen, dan PDS. Di PDS, mantan pengacara ini juga sudah mengambil formulir sebagai bentuk keseriusannya untuk menggandeng PDS berkoalisi. Apalagi, Tana Toraja yang menjadi basis massa PDS, Rudiyanto menjadi tokoh yang sangat diperhitungkan.  "Tim kita sudah ambil formulir di PDS tadi pagi," kata Sugiarti.
    Sebelumnya, pasangan cagub Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar juga sudah mendaftar di partai yang memiliki basis massa terkuat di Tana Toraja ini. Kader PDS sendiri banyak yang inginkan Rudiyanto kendati sekadar mengusulkan sebagai calon pendamping calon incumbent, Syahrul Yasin Limpo.   
    Sementara dengan Hanura, Rudi memastikan akan mengembalikan formulir pendaftarannya pada pekan kedua April ini, begitu juga agenda pertemuan dengan DPW PKS Sulsel. "Pokoknya setelah kita kembalikan formulir di Hanura kita ingin silaturahmi dengan PKS," tandasnya.
    Sementara dengan koalisi nonparlemen, Sugiarti mengungkap kalau komunikasi dia masih tetap intens dengan pimpinan partai yang tergabung dalam koalisi nonparlemen ini.
    Soal agenda pertemuan dengan DPW PKS Sulsel, Rudi sudah meminta waktu silaturahmi pada Selasa malam. Tapi karena bersamaan dengan agenda paripurna di DPRD Sulsel sehingga PKS menundanya. Makanya pertemuan baru akan diagendakan lebih lanjut.
    "Jadwal masih kita pertimbangkan ulang. Siapa pun yang akan silaturahmi dengan kita PKS tetap terbuka," tandas Sekretaris DPW PKS Sulsel, Amru Saher. (hamsah umar)