Powered By Blogger

Senin, 04 Juni 2012

Syaiful Rangkul Majelis Taklim


MAKASSAR, FAJAR--Berlatar belakang sebagai Ketua Dewan Pakar Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia ( ICMI ) Sulsel, calon wali kota Makassar Syaiful Saleh coba merangkul kelompok majelis taklim di Makassar.
Minggu, 3 Juni, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Makassar ini melakukan silaturahmi dengan beberapa kelompok majelis taklim di Nusa Tamalanrea Indah (NTI), Kecamatan Tamalanrea. Majelis taklim yang hadir di tempat ini tidak hanya dari Tamalanrea saja tapi juga dari kecamatan terdekat yakni Biringkanaya. Juga sejumlah tokoh masyarakat NTI turut hadir dalam silaturahmi ini.
"Tokoh masyarakat dan majelis taklim inilah yang kita harapkan menjadi bagian dari kita di pilwalkot Makassar mendatang. Saya tidak menjanjikan apa-apa, tapi saya berkomitmen untuk membangun Makassar lebih baik ke depan. Komitmen inilah yang saya tawarkan pada warga Makassar," tandas Syaiful.  
Di wilayah ini, Syaiful juga melakukan konsolidasi dengan tim suksesnya yang ada di Tamalanrea untuk lebih mematangkan langkah untuk bisa bertarung di Makassar. Syaiful mengaku, saat ini jumlah dukungan KTP yang sudah dikantongi sudah mencapai 50 persen dari yang disyaratkan atau sekitar 20 ribu.    
Di Makassar sekarang ini, kelompok masyarakat marginal masih cukup banyak bahkan diperkirakan mencapai 25 persen dari jumlah penduduk Makassar. Mereka seperti masyarakat pinggiran, buruh, nelayan, petani dan masyarakat pinggiran lainnya. Komunitas marginal ini menjadi salah satu yang akan dibenahi Syaiful ketika terpilih menjadi wali kota Makassar 2013 mendatang.
"Pemerintah harus punya keberpihakan nyata terhadap pembangunan masyarakat pinggiran, misalnya soal ketersediaan infrastruktur supaya mereka punya akses bekerja lebih bagus untuk menikmati pembangunan yang sementara berjalan. begitu juga pembangunan SDM ditingkatkan kapasitasnya dalam berbagai kegiatan sesuai kondisi masyarakat setempat," jelas Syaiful.
Misalnya pekrja bangunan harus ada upaya pemerintah untuk meningkatkan kapasitasnya sehingga bisa lebih trampil, karena di Makassar masih banyak dari luar. Begitu juga pertukangan, nelayan, petani, home industri dalam berbagai kegiatan pengolahan hasil pertanian, perikanan, dan kerajinan. (hamsah umar)

Sayang-IA Selisih 19 Persen


MAKASSAR, FAJAR--Hadir sebagai penantang, pasangan cagub Sulsel Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) terus mendekati elektabilitas pasangan petahana Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang).
Berdasar survei yang dilakukan versi Demokrat menggunakan Celebes Research Centre (CRC) menyebutkan bahwa tingkat elektabilitas pasangan petahana mencapai 51 persen, sementara IA memepet di angkar 32 persen atau selisih 19 persen. Ini berdasar presentase hasil survei CRC dalam rapat koordinasi komisi pemenangan pemilihan umum daerah (KPPUD) DPD Demokrat Sulsel di Hotel Singgasana yang berakhir, Minggu, 3 Juni.
Hasil survei terbaru ini diungkap Sekretaris Demokrat Sulsel, Ni'matullah kepada wartawan usai menutup rakor KPPUD Demokrat. Dengan posisi bahwa IA saat ini memiliki elektabilitas hingga 32 persen, peningkatan tingkat penerimaan warga Sulsel terhadap pasangan nasionalis-religius yang menawarkan ekonomi kerakyatan ini mencapai 8 persen sejak resmi berpasangan. "Tadinya kan elektabilitas kita hanya 24 persen," kata Ni'matullah.
Kendati menilai pergerakan elektabilitas IA menunjukkan peningkatan positif, anggota DPRD Sulsel ini mengakui kalau beberapa daerah IA masih tergolong lemah seperti di Takalar, Gowa, dan Sinjai. Makanya, Demokrat Sulsel akan semakin memacu mesin politiknya bekerja di 24 kabupaten/kota di Sulsel.
Ni'matullah menyebut, mesin partai Demokrat di seluruh daerah sejauh ini belum bekerja baik apalagi di 24 daerah tersebut belum dibentuk tim pemenangan partai. Demokrat Sulsel memang baru pekan lalu membentuk tim pemenangan partai yang akan disusul ke daerah-daerah. Hasil rakor bahkan menginstruksikan 24 DPC Demokrat untuk membentuk tim pemenangan partai paling lambat satu pekan ke depan sudah harus terbentuk.
Kendati ada daerah tertentu yang posisinya masih rendah, Ni'matullah menyebut di daerah lain juga ada yang sudah unggul dari petahana. Namun daerah mana saja yang menempatkan IA unggul, Ni'matullah masih enggan membeberkannya. "Yang pasti trend kita terus menanjak," tambah Ni'matullah.
Rakor KPPUD Demokrat Sulsel memang diselingi presentase survei yang dilakukan Direktur Celebes Research Centre, Herman Heizer. Sebelumnya, pasangan penantang ini memang menjadwalkan melakukan survei pada Februari lalu.
Ni'matullah menambahkan, Demokrat Sulsel menginstruksikan DPC Demokrat untuk merampungkan konsolidasi partai pada tingkat kecamatan dan desa, yang menurutnya selama ini masih banyak yang belum dilakukan. "Yang jelas harapan untuk memenangkan pilgub sangat terbuka lebar, tinggal digenjok kerja tim dan partai," tandas Ni'matullah.
Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu DPD Golkar Sulsel, Ajiep Padindang yang dimintai tanggapannya enggan menanggapi survei tersebut. "Saya tidak mau komentari survei mereka," tandas Ajiep.
Juru bicara Sayang, Maqbul Halim terpisah juga tidak mau memberikan tanggapan. Maqbul hanya mempertanyakan lembaga yang melakukan survei yang menempatkan Sayang-IA hanya selisih 19 persen. "Lembaga survei mana yang bilang begitu, da pihak mana yang sponsori," ujar Maqbul. (hamsah umar)        

             

Safri Modding Incar Parpol Besar


MAKASSAR, FAJAR--Mantan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Wajo, Andi Safri Modding cukup percaya diri bertarung di pemilukada Wajo 2013 mendatang. Buktinya, sejumlah partai besar menjadi incaran.
Kendati parpol besar tersebut memiliki banyak kader yang juga sudah menyatakan kesiapannya maju di Wajo, namun tidak menciutkan nyali Safri membangun komunikasi dengan parpol besar tersebut. Hanya partai Golkar yang tidak pernah diajak komunikasi. "Golkar kan di situ ada incumbent sehingga kami tidak pernah membangun komunikasi dengan partai ini," ujar master campaign Safri Moddin, Ambo Enre, Minggu, 3 Juni.
Beberapa partai besar yang selama ini diajak komunikasi oleh mantan sekwan Wajo ini seperti Demokrat, Gerindra, PKNU, PKS, PAN, dan sejumlah partai lainnya. Hampir semua partai yang memiliki kursi di DRPD Wajo diajak berkomunikasi dalam rangka persiapan bertarung di daerah ini.
Saat ini, Safri mulai intens membangun komunikasi dengan masyarakat termasuk melakukan sosialisasi melalui alat peraga seperti baliho. Untuk sementara Safri menggunakan Asmo (singkatan Andi Safri Modding), dengan tagline ayo sejahterakan masyarakat Wajo, terpercaya dan berani. Pesan-pesan inilah yang banyak mewarnai alat peraga yang dipasang Safri dalam melakukan sosialisasi di tengah masyarakat.
Kendati belum mendeklarasikan keinginannya maju di Wajo, namun pejabat yang memilih mundur karena merasa ditekan incumbent ini sudah mempersiapkan deklarasi. Namun dia juga tetap ingin melihat survei untuk mengukur penerimaan masyarakat Wajo atas keinginannya bertarung.
Selain intens membangun komunikasi dengan jumlah parpol, Safri juga coba melihat figur cawabup yang pantas mendampinginya, apakah dari kalangan politisi, birokrat, tokoh masyarakat atau pun elemen lainnya. "Karena survei tetap menjadi patokan nantinya," tambah Ambo Enre. (hamsah umar)

Rudi Temui Warga Gowa di Kolong Rumah


MAKASSAR, FAJAR--Kebiasaan Bupati Sinjai, Andi Rudiyanto Asapa menemui dan berbincang dengan warga untuk mengetahui kondisi warganya coba diterapkan di Gowa.
Usai melantik pengurus anak cabang (PAC) Gerindra Kecamatan Bajeng, Gowa, Minggu, 3 Juni, calon gubernur Sulsel yang akan berpasangan dengan mantan bupati Pinrang, Andi Nawir Pasinringi ini menyempatkan diri menemui warga Gowa di Kalukuang, Bajeng. Kebetulan, salah seorang warga bernama Dg Amir mengajak Rudi menemui salah seorang warga yang memiliki kehidupan sangat sederhana.
Rudi yang memang sudah terbiasa menemui warganya walau di dapur sekalipun ini menuruti permintaan Dg Amir. Rudi akhirnya menyempatkan diri berbincang dengan warga tersebut di bawah kolong rumah warga Kalukuang itu. "Sekadar mampir saja karena ada warga yang ajak setelah tahu Rudi ada di daerah itu. Meski diterima di kolong rumah, Rudi tetap semangat berbincang dengan warga itu," kata Wakil Ketua DPD Gerindra Sulsel, Nasrullah Mustamin.
Di Bajeng,  Rudi melantik Darmawansyah Muin sebagai ketua PAC Gerindra Bajeng. Meski wilayah ini dikenal sebagai basis utama Syahrul Yasin Limpo, Darmawansyah tetap optimis mampu menyumbangkan suara untuk Rudi-Nawir di daerah ini secara maksimal. Gerindra Bajeng bahkan optimis mampu memenangkan Rudi-Nawir dalam perolehan suara pilgub mendatang.
Di basis Syahrul ini, Rudi mengajak pendukungnya untuk tetap tenang dan tidak pernah mau memikirkan untuk mengganggu pemerintahan di daerah ini. Kritik terhadap pemerintah boleh saja, sepanjang tidak bermaksud mengganggu pemerintahan yang sedang berjalan.
"Tidak apa mengkritik pemerintah sesuai batas kewajaran. Mari kita beri kesempatan untuk menyelesaikan pemerintahannya dengan baik, karena ada masanya kita untuk merebut pemerintahan itu. Kalau pun kita harus rebut, harus dengan cara konstitusional yang baik," tandas Rudi.
Pasangan Rudi-Nawir ini tampaknya mencoba berbagi tugas dalam bersosialisasi di masyarakat. Kalau Rudi menggarap Gowa, Nawir memilih fokus di wilayah Ajatappareng. Di wilayah ini menjadi basis keluarga Nawir sehingga menjadikan daerah ini fokus utama. "Ya sekaligus pamit dengan keluarga besarnya bahwa dia akan maju di Sulsel," tambah Nasrullah.
Sehari sebelumnya, Nawir melakukan silaturahmi dengan komunitas warga Pinrang di Luwu Timur. Daerah ini menjadi salah satu harapan Nawir mendapat dukungan karena di daerah ini dia memiliki banyak pekerja tambak. (hamsah umar)

KPU Segera Rekrut PPK-PPS


MAKASSAR, FAJAR--KPU Sulsel mulai disibukkan persiapan pelaksanaan pilgub Januari 2013 mendatang. Salah satunya, pembentukan panitia pemilihan kecamatan (PPK) dan panitia pemungutan suara (PPS). Rekruitmen anggota PPK dan PPS ini diagendakan rampung pada Juni ini.
Masa tugas anggota PPK dan PPS yang akan direkrut KPU Sulsel ini akan berlangsung selama delapan bulan ketika rekruitmen mereka rampung pada Juni ini. "PPK dan PPS ini segera kita bentuk, paling tidak kita berharap sudah rampung Juni," jelas Ketua KPU Sulsel, Jayadi Nas akhir pekan lalu.
Untuk membahas berbagai persiapan jelang pilgub Sulsel ini, KPU Sulsel akan menggelar rapat koordinasi yang digelar di Makassar Golkden Hotel 4-6 Juni. Rakor ini membahas berbagai agenda terkait pilgub mulai dari persiapan, pelaksanaan, sampai pada penyelesaian masalah yang dihadapi dalam pilgub mendatang. "Rakor ini untuk membahas mengenai berbagai hal terkait persiapan, pelaksanaan, dan penyelesaian sengketa pilgub," tandas Jayadi.
Dalam hal perekrutan PPK dan PPS, Jayadi menegaskan bahwa proses rekruitmen anggota PKK dan PPS di daerah, sepenuhnya menjadi tanggung jawab KPU kabupaten/kota di Sulsel.
Hal lain yang akan dibahas KPU dalam rakor ini adalah mengenai jumlah pemilih di Sulsel, apalagi ini menjadi salah satu potensi timbulnya konflik di tengah masyarakat. Soal e-KTP, Jayadi menegaskan masalah tersebut sekadar menjadi referensi bagi KPU Sulsel nantinya.
"E-KPT tidak bisa kita jadikan dasar untuk pilgub Sulsel, karena yang diundang untuk mengambil e-KTP hanya yang terdaftar. Tidak ada juga jaminan bahwa yang sudah diundang mengurus e-KTP ini memenuhi undangan pemerintah mengurus e-KTP," kata Jayadi. (hamsah umar)