Powered By Blogger

Kamis, 07 Juni 2012

Gerindra: Tiga Parpol Besar di Tangan


*Ashabul: Kita Tunggu DPP

MAKASSAR, FAJAR--Wacana yang menyebut PKS dan Hanura Sulsel telah menutup pintu untuk pasangan cagub Sulsel, Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi, tidak membuat DPD Gerindra Sulsel ciut. Sebaliknya, penopan utama Rudi-Nawir ini menegaskan bahwa tiga partai besar di Sulsel berada di belakangnya.
Kendati sikap Gerindra yang terkesan sesumbar mengenai parpol pendukung, minus tiga hari sebelum deklarasi Minggu, 10 Juni semakin santer bahwa pasangan ini memang akan didukung partai yang diperhitungkan di Sulsel. Gambaran bahwa Rudi-Nawir akan diusung parpol dengan perolehan kursi di DPRD Sulsel di atas 20 kursi, tidak hanya santer di kubu Rudi-Nawir, tapi juga di kubu calon lawannya. Pimpinan parpol yang diklaim Rudi-Nawir bahkan disebut-sebut sudah teken kontrak politik dengan Prabowo, termasuk DPD Hanura Sulsel.
Yang pasti, Rudi-Nawir akan menjadikan dukungan partai itu sebagai kejutan bagi publik Sulsel. "Saya tidak mau sampaikan partainya, yang jelas tiga partai besar akan mendukung kita," ujar fungsionaris Gerindra Sulsel, Chalik Suang, Rabu, 6 Juni.
Sebelumnya, Rudi sesumbar menggaet parpol pemilik kursi di DPRD Sulsel dengan mengandalkan Ketua Dewan Pembina DPP Gerindra, Prabowo Subianto. Partai yang santer berada di belakang Rudi-Nawir seperti Gerindra (1), RepublikaN (1) PAN (7), PKS (7), Hanura (7), PDS (1), PKPI (1).    
Di internal Hanura Sulsel, kader partai yang dipimpin Wiranto ini memastikan mendukung Ilham-Aziz, dengan asumsi hanya pasangan ini yang melewati tahapan penjaringan cagub, termasuk tahapan terakhir yakni pemaparan visi misi Selasa lalu. Bahkan, plt Hanura Sulsel, Amrullah Pase memastikan 80 persen rekomendasi Hanura tertuju ke semangat baru.
Ketua DPW PAN Sulsel, Ashabul Kahfi menegaskan bahwa survei menjadi penentu PAN menentukan cagub yang diusung. Sejauh ini, DPP PAN juga tidak pernah menyinggung soal Rudi-Nawir. "Sampai komunikasi terakhir saya dengan DPP tidak ada disinggung Rudi-Nawir. Jadi kita tunggu saja keputusan DPP, mudah-mudahan minggu ini sudah ada," kata Ashabul.
Dia menyebut, PAN memang memungkinkan memproses calon lain selain yang diproses dari DPW. "Memang memungkinkan tergantung pertimbangan politik DPP. Kita normatif saja bahwa siapa pun yang ditetapkan itulah yang kita dukung," tandas Ashabul.
Hanya saja, ketika calon yang diusung tidak sesuai yang diharapkan kader PAN di daerah, dia tidak menjamin kadernya akan bulat mendukung calon tersebut. "Semangat kader dalam memperjuangkan calon sangat bergantung yang diputuskan DPP," tandasnya. (hamsah umar)

Dua Calon Independen Lolos di Takalar


MAKASSAR, FAJAR--Pertarungan memperebutkan bupati Takalar pada pemilukada Oktober mendatang dipastikan akan diramaikan dua calon independen. Itu kalau hasil verifikasi administrasi dan faktual keduanya dianggap memenuhi syarat oleh KPU Takalar.
Pasangan calon bupati yang lolos dari jumlah syarat minimal dukungan KTP dan saat ini sementara diverifikasi adalah pasangan Abdul Gani (mantan kadis Pendidikan Takalar)-Tombong Rani (politisi Gerindra), serta Masniar Mappasawang (Wakil Ketua Gerindra Sulsel)-Burhan Talli (TNI). "Verifikasi administrasi kedua calon independen yang memenuhi syarat dukungan minumun KTP ini akan berlangsung hingga 8 Juni," tandas anggota KPU Takalar, Jussalim, Rabu, 6 Juni.
Kedua calon ini dinyatakan lolos tahap awal setelah mengumpulkan dukungan KTP hingga 14.880 lebih. Namun apakah dukungan tersebut benar atau tidak, KPU masih akan melakukan verifikasi untuk memastikan dukungan KTP tersebut tidak sekadar foto kopi KTP.  
Dari dua calon independen yang maju ini, ternyata didominasi politisi Gerindra Takalar. Tombong Rani yang tercatat sebagai Ketua PAC Gerindra ini juga pernah tercatat sebagai anggota DPRD Takalar periode 2004-2009. Begitu juga Masniah yang tercatat sebagai politisi Gerindra Sulsel. Masniar sebenarnya sempat didorong sebagai calon wakil bupati oleh Gerindra Sulsel mendampingi Syamsari Kitta. Namun karena tidak ada kepastian dari Syamsari akhirnya kader Gerindra ini memilih maju independen sebagai cabup.
Calon perseorangan yang mendaftar di KPU Takalar sebenarnya ada empat pasangan. Namun dua pasangan gugur lebih awal karena hanya mampu mengumpulkan dukungan KTP di bawah 10 ribu. Kedua pasangan yang tidak lolos itu masing-masing, Hasyim Lawa (Pegawai Perpajakan Sulsel)-Muh Jabbar Sigollo (panitera) dan Husain Sulaiman (pejabat Dinas Kesehatan Gowa)- Arfasam (mantan Kamenag Takalar).
"Selain tidak memenuhi syarat minimum, dukungan yang mereka kumpulkan juga banyak yang fokus pada satu kecamatan, padahal semestinya menyebar di seluruh kecamatan padahal semestinya juga dukungan berbasis desa dan kelurahan," tandas Jussalim.
Begitu juga ada dukungan yang sekadar melampirkan foto kopi KTP sementara nama pemilik KTP tidak dicantumkan. "Inilah yang akan kita buktikan apakah fakta dukungan KTP ini sesuai fakta di lapangan," ujar Jussalim. (hamsah umar)

KPU Kabupaten Usul Penundaan Pilgub


*Terkait DP4 dan Anggaran

MAKASSAR, FAJAR--Asumsi bahwa daftar penduduk potensial pemilih (DP4) yang kurang siap mengusik kekhawatiran anggota KPU kabupaten/kota di Sulsel. Usul penundaan pilgub pun mencuat saat rapat kerja dan evaluasi KPU Sulsel yang berakhir, Rabu, 6 Juni.
Wacana agar pilgub Sulsel ditunda itu mengemuka dalam pembahasan komisi-komisi, utamanya Komisi II yang membahas penguatan kelembagaan, pemutakhiran data penduduk, dan pencalonan. Kendati sempat mengemukan desakan agar pilgub ditunda karena kekhawatiran DP4 yang tidak akurat, keinginan tersebut tidak sampai menjadi rekomendasi akhir dari raker KPU Sulsel ini.  Soal DP4, pemprov Sulsel kata Ziaur Rahman sudah berkomitmen untuk menyerahkan DP4 pada akhir Juni ini.
"Bukan menjadi rekomendasi, cuma sempat berkembang di dalam rapat komisi. Namun setelah melalui pleno, kita akhirnya sepakat bahwa KPU siap menggelar pilgub susuai tahapan yang sudah ada," tandas anggota KPU Sulsel, Ziaur Rahman, Rabu, 6 Juni.
Selain karena alasan DP4 yang ada di pemprov Sulsel berbeda dengan yang ada di kabupaten/kota seperti salah satunya di Selayar, persoalan ketersediaan anggaran juga menjadi salah satu alasan sehingga ada desakan pilgub ditunda. Namun lagi-lagi desakan ini tidak sampai menjadi rekomendasi pada pleno akhir karena Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo sudah dijadwalkan menandatangani MoU dengan KPU soal anggaran pilgub pada 11 Juni mendatang.
Mengenai anggaran pilgub ini, KPU mendesak pemprov Sulsel agar anggaran pilgub dicairkan satu bulan sebelum tahapan dimulai. Paling tidak, paling lambat 26 Juni mendatang pemprov sudah harus mencairkan anggaran pilgub untuk tahap persiapan. Pasalnya, KPU memastikan tahapan pilgub Sulsel dimulai pada 26 Juni mendatang.
Untuk tahap persiapan, Ziaur Rahman didampingi Ketua KPU Makassar, Misna Hasan menyatakan agenda penting dalam waktu dekat adalah pembentukan panitia ad hock yakni PPK dan PPS. Pelaksana pemilu tingkat bawah ini diharapkan sudah dilantik pada akhir Juli mendatang.
Sekadar mengingatkan, persoalan DP4 yang dilansir pemprov Sulsel mulai melahirkan kekhawatiran tidak hanya dari KPU tapi juga kalangan mahasiswa. Bahkan aktivis mahasiswa sudah melakukan demo menyoal DP4 yang dilaporkan saat ini menempus kisaran 10 juta jiwa.
Makanya, KPU meminta pemprov Sulsel untuk benar-benar memberikan perhatian serius mengenai penyediaan DP4, agar proses penetapan daftar pemilih di KPU tidak menemui kendala. KPU Sulsel sendiri menginstruksikan masing-masing KPU mengawal DP4 di daerah masing-masing, agar tidak terjadi penggelembungan DP4 pada tingkat provinsi, apalagi ada yang menyebut di Selayar DP4 hanya berkisar 121 ribu jiwa namun di provinsi dikisaran 200 ribu jiwa. (hamsah umar)              

Ajiep: Hentikan Bujuk La Tinro


MAKASSAR, FAJAR--Keinginan Ketua DPD Golkar Enrekang, La Tinro La Tunrung memimpin DPD Hanura Sulsel cukup mengusik elit Golkar Sulsel, terkhusus Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu, Ajiep Padindang.
Anggota DPRD Sulsel ini meminta tokoh atau pun kader Hanura untuk berhenti mempengaruhi atau  membujuk bupati Enrekang dua periode ini masuk di Hanura. "Tokoh partai Hanura saya minta untuk berhenti mempengaruhi La Tinro. Di sisi lain, saya berharap La Tinro tidak sampai terpengaruh dengan harapan yang disampaikan Hanura," tandas Ajiep, Rabu, 6 Juni.
Ajiep melihat, adanya keinginan La Tinro untuk memimpin DPD Hanura Sulsel tidak lepas dari harapan yang diberikan tokoh Hanura. Kalau saja tidak ada harapan dari tokoh Hanura tertentu di Sulsel, La Tinro kata tidak tidak mungkin memiliki keinginan untuk pindah dari Golkar ke Hanura. Apalagi, pada periode kedua La Tinro menjadi bupati di Enrekang, Golkar adalah partai utama yang mengusungnya.
Sehingga, tidak etis ketika La Tinro sampai meninggalkan Golkar pada saat dirinya telah banyak memberikan jasa kepada partai Golkar begitu juga sebaliknya. Ajiep menyatakan dirinya sangat menyayangkan ketika La Tinro sampai harus meninggalkan partai berlambang pohon rimbun ini.
Sebelumnya, sejumlah DPC Hanura di Sulsel melakukan pertemuan dengan La Tinro di salah satu hotel di Makassar, yang membicarakan mengenai peluang La Tinro memimpin Hanura, kendati ketua-ketua DPC tersebut tidak mau terang-terangan tampil memberikan dukungan.  Berbeda dengan pemuda Hanura Sulsel yang dengan tegas siap memberi dukungan terhadap La Tinro memimpin partai ini. Bahkan menurut Wakil Ketua Pemuda Hanura Sulsel, Anshar Ilo, jika La Tinro memimpin Hanura Sulsel partai ini dipastikan akan menjadi partai yang lebih besar dan maju.
Disamping berharap tokoh Hanura tidak membujuk La Tinro lagi, Ajiep mengapresiasi sikap politik Korwil Sulawesi DPP Hanura, Chaeruddin Ismail yang mengisyaratkan untuk menutup pintu bagi kader eksternal memimpin partai ini ke depan. Alasannya, masih banyak kader Hanura Sulsel yang memiliki kapasitas dan kompetensi untuk memimpin partai ini lebih baik di masa mendatang.
"Sikap politik Chaeruddin itu menurut saya sebagai budaya politik yang bagus. Saya kira sikap seperti itulah yang kita harapkan dalam perpolitikan di Sulsel," tandas Ajiep. (hamsah umar)        

Promal Siap Dampingi Cicang


MAKASSAR, FAJAR--Pascamemantapkan diri maju melalui jalur independen, putra bupati Bone Andi Idris Galigo, Andi Irsan Galigo banyak dilirik figur yang berniat maju sebagai calon wakil bupati.
Cicang yang terdepak dari persaingan di Golkar ini memiliki banyak calon pendamping yang antre untuk dipinang. Salah satunya Sekretaris Dinas Energi dan  Sumber Daya Mineral Bone, Andi Promal Pawi. Promal sebelumnya juga mendaftar sebagai kandidat cawabup di Golkar, kendati pada akhirnya kalah bersaing dengan Ketua DPRD Bone, Ambo Dalle.
Dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Rabu, 6 Juni, Promal tidak menampik kalau dirinya dan timnya punya keinginan untuk mendampingi Cicang di pemilukada Bone 2013 mendatang. Kendati sejauh ini belum ada komunikasi yang mengarah pada upaya untuk menentukan paket Cicang-Promal.
"Kita tetap melakukan komunikasi dengan beliau termasuk tim yang sudah kita bentuk. Kalau dikatakan siap menjadi wakilnya, kita tentu punya keinginan seperti itu apalagi beberapa survei menunjukkan dia juga di atas rata-rata. Tapi semuanya kita serahkan pada tim," tandas Promal.
Di Bone, kans Promal mendampingi anggota DPRD Sulsel ini memang disebut-sebut paling berpeluang di antara tokoh yang mengemuka saat ini. Namun, pihak Irsan sendiri sejauh ini belum mau memastikan siapa tokoh yang akan digandeng.    
Selain Promal, tokoh yang santer dan layak mendampingi Irsan di pemilukada Bone seperti, Asisten III Pemkab Bone A Maskul, Kepala Badan Kesbangpol dan Linmas M Saleh, Kadis Pendidikan Taswin Arifin, Kadis Kesehatan A Alimuddin, Kadis Pertambangan dan ESDM A Sayuti, Kadis Perhubungan A Sumardi
Suaib, Kadis Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah A Surya Darma, Kadis Kesejahteraan Sosial A Syadli Rasyid, Kabag Ekonomi A Heny Mulawati dan sejumlah figur lain diluar birokrat.
Banyaknya figur yang antre untuk mendampingi Irsan ini cukup beralasan. Selain memiliki survei tertinggi kedua setelah cabup Golkar, Andi Baso Fahsar Padjalangi, pengaruh bupati Bone, Idris Galigo juga menjadi salah satu daya tarik bagi cawabup untuk memberi harapan bersama Irsan di pemilukada Bone 2013 mendatang.
Promal sendiri mengaku timnya terus berusaha membangun komunikasi dengan tim Irsan. "Tapi juga juga tetap membangun komunikasi dengan calon lain. Siapa pun itu, pendukung sangat mengharapkan saya ambil bagian di pemilukada Bone nanti," kata Promal. (hamsah umar)