Powered By Blogger

Senin, 06 Agustus 2012

SYL: Pilgub Bukan Pemilihan Suku


MAKASSAR, FAJAR--Ketua DPD Golkar Sulsel, Syahrul Yasin Limpo (SYL) percaya diri dengan figur yang melekat pada dirinya bertarung di pilgub Sulsel kedua kalinya. Pilgub Sulsel 2013 mendatang bukan pemilihan suku, agama dan semacamnya.
Atas dasar ini, cagub petahana ini tetap optimis menghadapi pertarungan yang digelar Januari mendatang. "Pilgub bukan pemilihan suku, agama atau dari daerah mana kandidat itu," ujar Syahrul saat menerima Bupati Pangkep, Syamsuddin A Batara, di kediaman orang tuanya, Yasin Limpo Jalan Jl Haji Bau akhir pekan lalu.
Syahrul yang tetap akan berpasangan dengan Agus Arifin Nu'mang ini berharap pilgub Sulsel mendtaang menjadi referensi masyarakat Sulsel tentang siapa yang layak dan memiliki kompetensi dan bukti dalam memimpin Sulsel lima tahun ke depan. Pilihan masyarakat pada saat pencoblosan nanti akan sangat menentukan sosok pemimpin lima tahun ke depan dan masa depan Sulsel khususnya.
Secara khusus, Syahrul merasa sudah memiliki bukti memimpin Sulsel. Salah satu indikatornya adalah pertumbuhan ekonomi yang melebihi pertumbuhan rata-rata pertumbuhan ekonomi secara nasional, pelayanan hak dasar masyarakat termasuk pelayanan pendidikan dan kesehatan gratis dan lain sebagainya menjadi bukti bahwa kepemimpinan di Sulsel saat ini layak dilanjutkan.
"Kita akan melanjutkan yang baik-baik. Pertumbuhan ekonomi yang baik, menjadi provinsi terbaik itu harus terus dilanjutkan. Yang jelek-jelek kita tinggalkan," kata Syahrul.
Pertemuan Syahrul dengan bupati Pangkep  berbalut suasana kekeluargaan. Syamsuddin yang didampingi sejumlah kerabatnya tampak berbincang santai dengan Syahrul. Bagi Syamsuddin, Syahrul adalah sosok pemimpin ideal di Sulsel. Kreativitas, dan inovasinya memimpin sebagai gubernur telah terbukti empat tahun belakangan ini. (hamsah umar)

IA Ajak Warga Kawal DP4


MAKASSAR, FAJAR--Masyarakat Sulsel yang ingin melihat pilgub Sulsel berkualitas harus proaktif mengawasi dan mengawal Data Penduduk Potensial Pemilih Pemula (DP4), hingga ditetapkan menjadi Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Meski penyerahan DP4 dari Pemprov Sulsel ke KPU Sulsel yang tinggal beberapa hari lagi, tim advokasi pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) tetap mengingatkan pemprov Sulsel transparan dan betul-betul menyajikan DP4 yang akurat tanpa ada rekayasa di dalamnya. Sama dengan kekhawatiran masyarakat secara umum, IA juga khawatir DP4 yang dihasilkan Biro Pemerintahan Umum Sulsel banyak bermasalah.
Salah satu indikasi yang dijadikan dasar IA khawatir DP4 direkayasa karena melihat peningkatan yang sangat signifikan hanya dalam waktu empat tahun lebih, atau sejak 2009 lalu baik estimasi DP4 yang mencapai 7 juta jiwa hingga jumlah penduduk di kisaran 10 juta jiwa. Belum lagi pada daerah tertentu, peningkatan penduduk sangat signifikan. "Ada daerah yang peningkatannya sampai 40 persen. Ini kan sangat tidak rasional," kata Tim Advokasi IA, Jamaluddin Rustam saat memberikan keterangan pers, Minggu, 5 Agustus.
Jamaluddin minta pemprov transparan dan tidak main-main dalam penyusunan DP4. Apalagi ada indikasi memang pemprov tidak serius mengurus DP4 Sulsel. Salah satunya pemprov memilih tidak hadir saat acara diskusi publik yang membahas masalah DP4. "KPU juga jangan bersikap pasif dan sekadar menerima saja DP4 yang disodorkan. KPU harus bekerja maksimal untuk memutakhirkan data itu," imbuh Jamaluddin.
Sementara Hasbi Abdullah menyatakan bahwa DP4 merupakan proses subtansial pilgub Sulsel, sehingga kalau DP4 saja rusak maka pilgub Sulsel ini juga akan terciderai. "Indikator kecurigaan kita karena DP4 maupun jumlah penduduk naik turun. Salah satu kabupaten yakni Maros juga demikian. Kekhawatiran ini wajar karena salah satu kandidat yang akan bertarung adalah incumbent," kata Hasbi.
IA berharap DP4 tersebut lebih awal diserahkan ke KPU Sulsel, sehingga penyelenggara pemilu ini memiliki waktu lebih untuk melakukan verifikasi. Begitu juga mendesak Panwaslu Sulsel proaktif melakukan pengawasan demi tersedianya DPT yang akurat untuk pilgub Sulsel.
"Yang tidak kalah pentingnya seluruh warga Sulsel yang sudah berhak memilih proaktif dan ikut serta mengawasi dan mengawal proses pemutakhiran data pemilih, mulai dari DP4 menjadi DPT," imbuhnya.
Jubir IA, Syamsu Rizal menyatakan sampai saat ini masih terjadi kesimpansiuran mengenai DP4 dan jumlah penduduk di Sulsel. "Makanya, ada kekhawatiran kita data ini banyak bermasalah. Ini tentu saja menjadi tanggung jawab kita untuk mengawal dan mengawasinya," imbuh Syamsu Rizal. (hamsah umar)  

Ditekan, Aziz Tetap Berpolitik Santun


MAKASSAR, FAJAR--Tekanan politik yang dilancarkan melalui struktur pemerintahan terhadap cawagub pendamping Ilham Arief Sirajuddin, Aziz Qahhar Mudzakkar tidak membuat sikap Aziz berubah. Sosok sederhana ini tetap mempraktikkan politik santun.
Kendati, Aziz menilai suhu politik menjelang pilgub Januari 2013 mendatang sudah terasa peningkatannya. Dia berharap kandidat yang akan bertarung harusnya lebih mengedepankan cara-cara berpolitik yang santun sebagaimana yang diajarkan agama. "Ketika kita berpolitik maka kita berpolitik seperti yang diajarkan agama. Jika berkeinginan untuk berbuat baik maka tentu harus ditempuh dengan cara yang baik pula," kata Aziz, di Masjid Al Muhtadin, Jl. Gunung Latimojong, Sinjai, Minggu, 5 Agustus.
Ramadan harus lebih banyak mendekatkan diri kepada tuhan serta memperbanyak ibadah. Hal ini akan menghindarkan kita dari sifat-sifat yang keji termasuk tahan menghadapi intimidasi, tidak mudah tersinggung terhadap caci maki dari orang-orang tertentu. Aziz menegaskan tidak akan mundur menyampaikan kebenaran yang diyakininya kendati sudah beberapa kali diintimidasi dan dihalangi ceramah di Masjid seperti yang terjadi terakhir di Keera, Wajo.
Namun siapa pun, tambah Aziz, yang melakukan upaya penghalangan dirinya masuk mesjid tetap akan didoakan semoga mendapat hidayah dari Allah sehingga tidak ada lagi kasus yang sama nantinya. Dia mengajak agar warga Sulsel memilih pemimpin yang rajin masuk masjid atau beribadah. Sebab menurutnya pemimpin yang alergi dengan rumah ibadah, agama, maupun ustadz tentu sudah bisa diketahui arah kebijakannya seperti apa.
Politisi senior Golkar, Zaenal Bintang Ilham memiliki modal bertarung di Sulsel. "Ilham sosok pemberani mengambil keputusan, memiliki visi yang jauh ke depan, dan orang tak menyangka jika belakangan apa yang telah dipikirkan Ilham lima tahun lalu ternyata benar," kata Zaenal usai buka puasa bersama Kerukunan Keluarga Sulsel di Hotel Patra, Cempaka Putih, Jakarta akhir pekan lalu.
Dari sisi penataan kota, geliat ekonomi, infrastruktur, adalah modal Ilham yang sangat kuat untuk bertarung di pemilihan gubernur Sulsel, sehingga wajar jika masyarakat  merindukan kepemimpinan Ilham.
Zaenal menilai, Ilham memiliki prestasi membawa Makassar sebagai kota maju di Asia tenggara. Selain prestasi itu, kepemimpinan didukung oleh kesedehanaan, merakyat dan agamais. Itu ciri orang Bugis-Makassar yang memilki watak kerakyatan.

Srikandi LMP Dukung IA
Dukungan ormas ke pasangan IA kembali bertambah. Kali ini, Pengurus Srikandi Laskar Merah Putih (LMP) Sulsel bertekad mendukung dan memperjuangkan IA di pilgub mendatang. "Kita sudah mulai konsolidasi intinya bagaimana memenangkan IA di pilgub," kata Ketua Srikandi LMP Sulsel, Yuniar Tompo, saat buka puasa bersama pengurus di D' Luna Cafe & Resto, Minggu, 5 Agustus.
Srikandi LMP ini menyasar pemilih remaja dan kalangan perempuan. Salah satu strategi yang dilakukan dengan melakukan kegiatan sosial dan pemberdayaan utamanya ibu rumah tangga. Lembaga ini yakin mampu memberikan sumbangsih besar terhadap upaya pemenangan IA di pilgub mendatang.
"Saat ini kita sudah mempersiapkan pembentukan pengurus hingga kecamatan dan kelurahan. Kalau di Makassar, seluruh kecamatan sudah terbentuk dan akan kita perkuat hingga kelurahan," tambah Yuniar.    (hamsah umar)

Sabtu, 04 Agustus 2012

Wiranto Bahas Pendidikan di Graha Pena


MAKASSAR, FAJAR--Ketua Umum DPP Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Wiranto dijadwalkan akan membahas kebijakan pendidikan nasional di Graha Pena Makassar, Sabtu, 4 Agustus.
Wiranto akan menjadi pembicara dalam diskusi Kajian Kritis Kebijakan Pendidikan Nasional yang digelar Asosiasi Profesor Indonesia (API) di gedung Graha Pena. Sebagai ketua partai, Wiranto akan memaparkan ide kritisnya terhadap kebijakan pendidikan nasional yang ada saat ini.
"Sebagai pimpinan partai politik itu kan juga harus selalu bersikap kritis terhadap kebijakan pendidikan nasional. begitu juga perlu ada masukan mengenai arah pendidikan nasional yang tepat untuk perbaikan generasi bangsa ke depan," kata Plt Sekretaris DPD Hanura Sulsel, Asrullah Awing, Jumat, 3 Agustus.
Kendati kehadiran Wiranto di Makassar tidak dalam agenda partai, namun momentum ini juga tidak ingin disia-siakan kader Hanura Sulsel atau pun Makassar untuk melakukan koordinasi langsung dengan Wiranto usai menjadi pembicara dalam diskusi ini. Apalagi, Wiranto cukup banyak waktu berada di Makassar sebelum bertolak ke Jakarta.
"Sebenarnya tidak ada agenda formal partai untuk melakukan pertemuan dengan Pak Wiranto, tapi dengan kehadiran beliau di Makassar ini, tentu kita tidak ingin melewatkan begitu saja. Ada begitu banyak hal saya kira yang perlu kita sampaikan dan koordinasikan kepada ketua," jelas Asrullah.
Salah satu hal yang perlu disampaikan kepada Wiranto adalah mengenai perkembangan dan konsolidasi partai, pascarapat kerja daerah (rakerda) DPD Hanura Sulsel beberapa waktu lalu. Begitu juga meminta masukan bagaimana menjalankan roda organisasi sehingga partai berjalan maksimal, dan segera keluar dari kisruh yang sempat mendera partai ini. (hamsah umar)

Keluarga Besar Walmas Dukung Sayang


MAKASSAR, FAJAR--Keluarga Besar Walenrang Lamasi (Walmas) menyatakan tekadnya mendukung pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) di pilgub Sulsel.
Tekad untuk mendukung Sayang ini diungkapkan keluarga besar Walmas saat Syahrul mendarat di Bandara Bua, Luwu dalam rangka safari Ramadan. Koordinator Keluarga Besar Walmas, Kasmin Ipung Massewa, mengatakan keluarga besar Walmas siap bersama-sama Syahrul memenangkan pilgub mendatang, dengan harapan Walmas dan Luwu serta Sulsel secara keseluruhan bisa lebih maju.
"Kami dari Keluarga Besar Walmas menyatakan sikap untuk mendukung dan memenangkan kembali Pak Syahrul Yasin Limpo dan Agus Arifin Nu'mang pada pilkada nanti," tekad Kasmin.
Mendapat dukungan ini, Syahrul mengaku bangga karena dukungan yang diberikan didasarkan ideologi dan cita-cita untuk memajukan daerah. "Kita sama-sama bukan hanya untuk mendudukkan Syahrul sebagai gubernur, tapi kita tidak mau spekulasi untuk kesejahteraan masyarakat dan kemajuan Sulsel," ujarnya.
Syahrul mengaku dia dan Bupati Luwu, Andi Mudzakkar tengah mendorong  Walmas menjadi daerah yang berdiri sendiri. Bahkan, prosesnya sementara berjalan dan sudah ditandatangani. "Ini bukan janji politik karena saat ini prosesnya sudah berjalan. Mari kita kawal dengan niat yang baik agar masyarakat Walmas ke depan lebih sejahtera lagi," terangnya.
Dia berharap, keinginan keluarga besar Walmas memenangkan dirinya dilakukan dengan cara-cara yang baik dan tidak memfitnah atau menjelek-jelekkan kandidat lain. Ia juga mengajak para simpatisan dan relawannya tersebut untuk menciptakan pilkada yang damai di daerah Luwu.
"Jabatan gubernur bukan segala-galanya untuk saya. Mari kita bersaing dengan menunjukkan prestasi kita, jangan menjelek-jelekkan orang lain. Kita bersama-sama menciptakan pilkada yang damai, tidak perlu ada benturan-benturan," imbaunya.
Di Belopa, Syahrul yang juga Ketua Pimpinan Wilayah Kolektif Kosgoro 1957  Sulsel melantik pengurus Pimpinan Daerah Kolektif (PDK) Kosgoro 1957 Luwu, di Gedung Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Belopa. H Andi Bahri ditetapkan sebagai Ketua PDK Kosgoro 1957 Luwu.
Ketua Dewan Penasehat Organisasi (DPO) Kosgoro 1957 Kabupaten Luwu, H Andi Mudzakkar (Cakka)  meminta satu hal kepada pengurus Kosgoro yang baru dilantik. Yakni, mengikuti platform organisasi yang ada. "Kalau ada yang keluar dari platform organisasi, baik itu dari segi pembangunan hingga politik, saya akan menggunakan wewenang untuk menegur dan memberikan sanksi," Ancam Cakka.
Kosgoro adalah organisasi masyarakat yang selalu mendahulukan kepentingan rakyat. Karenanya, kader Kosgoro harus memiliki pendekatan nasionalisme dan kebangsaan. Sedangkan, rasa kesukuan ataupun kepentingan kelompok harus mengalah demi kepentingan rakyat.  "Prinsip Kosgoro adalah menjaga solidaritas. Hadirkan empati di semua momentum. Saya berharap, kita adalah bagian untuk memperbaiki kondisi bangsa ini," tuturnya. (hamsah umar)