Powered By Blogger

Minggu, 09 September 2012

Lomba: Kasihan Kalau KPU Diatur


MAKASSAR, FAJAR--Pengerahan massa pendukung calon gubernur saat pendaftaran di KPU Sulsel perlu dibatasi. Meski tidak ada larangan dalam mengerahkan massa demi tertibnya proses pendaftaran.
"Dalam undang-undang maupun peraturan KPU, tidak diatur mengenai pengerahan massa. Yang ada hanya jadwal pendaftaran sehingga kita tidak bisa melarang cagub dan timnya mengerahkan massa. Kewajiban kita sebatas mengimbau calon untuk bagaimana membatasi massa yang dikerahkan," jelas anggota KPU Sulsel, Lomba Sultan, Jumat, 7 September.
KPU Sulsel sudah mengeluarkan imbauan kepada cagub Sulsel membatasi massa pendukung saat pendaftaran, kalau ingin menciptakan pendaftaran pilgub Sulsel ini damai. Sebagai penyelenggara pemilu, Lomba menegaskan komisioner hanya melaksanakan undang-undang maupun peraturan yang ada. KPU tidak bisa keluar dari aturan yang ada.
Soal banyaknya masukan elemen masyarakat utamanya kalangan pengamat politik agar proses pendaftaran Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) dan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) digelar terpisah atau diluar KPU demi menjaga agar tidak terjadi gesekan massa pendukung, Lomba menilai masukan dan kekhawatiran itu adalah hal yang wajar. "Jadi silahkan pengamat memberikan masukan seperti itu, tapi KPU ini adalah sebuah lembaga," kata Lomba.
Karena KPU adalah sebuah lembaga, Lomba menegaskan KPU tidak bisa dibawa kemana-mana, terkecuali kalau dalam kondisi darurat, bisa jadi ada alasan bagi KPU untuk menerima pendaftaran kandidat diluar KPU. Sementara, yang terjadi di Sulsel saat ini hanya asumsi dan kekhawatiran akan terjadi gesekan saat pendaftaran.
"Kasihan kalau baru seperti ini KPU Sudah mau diatur-atur. Kalau kita melakukan sesuatu yang diluar petunjuk yang ada, khawatirnya kita malah dicap melanggar kode etik. Jadi kita harus melalu mengaju pada undang-undang dan peraturan KPU yang dibuat pusat, KPU di daerah tidak bisa membuat aturan sendiri," lanjut Lomba.
Dia menegaskan, sekiranya Sayang dan IA serta tim suksesnya komitmen untuk mewujudkan pilgub damai di Sulsel, KPU yakin tidak akan terjadi gesekan. Pengerahan massa pendukung sangat bergantung bagaimana manajemen kandidat dan tim suksesnya dalam mengerahkan massa. Kalau niatnya semata-mata ingin mengawal calonnya, tidak akan terjadi gesekan. "Massa pendukung cagub juga susah tidak ketemu apakah itu saat pengundian nomor urut, debat kandidat hingga kampanye. Jadi kalau hanya karena dikhawatirkan terjadi seteru kalau bertemu, lantas bagaimana saat pengundian, debat dan kampanye," urai Lomba. (hamsah umar)
   

Semangat Baru Tawarkan Pemerintahan Bersih


MAKASSAR, FAJAR--Pasangan calon gubernur Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar tampil kompak dan bersemangat, dalam deklarasi bersama parpol pengusung di lapangan Karebosi Makassar, Jumat malam.
Deklarasi yang dihadiri langsung Ketua Umum DPP Demokrat Anas Urbaningrum, Sekjen DPP Demokrat Edi Baskoro Yudhoyono, Menteri Koperasi Syarif Hasan, Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin, Andi Assegaf, anggota dewan PKS, Andi Rahmat, anggota dewan Hanura Akbar Faizal serta sejumlah tokoh parpol pengusung ini dihadiri ribuan warga kota Makassar.
Proses deklarasi pasangan ini diawali dengan zikir yang dipimpin ustad Haryono, pertunjukan seni dan budaya, serta pengenalan sosok Ilham-Aziz dan keluarganya. Pasangan cagub ini terlihat kompak termasuk dengan keluarga dengan mengenakan setelah pakaian yang seragam putih bercorak orage.
Prosesi deklarasi berlangsung hikmad. Lagu assalamu alaikum mengiringi putri Ilham dan putra Aziz menuju panggung. Disusul istri Ilham, Aliyah Mustika dan istri Aziz, Sabriati Azis dan anaknya yang memegang karangan bunga. Karangan bunga tersebut kemudian diserahkan kepada Ilham-Aziz. Ini menandakan keikhlasan keuarga kepada Ilham-Aziz untuk berjuang untuk rakyat Sulsel.
Di hadapan ribuan kader pengurus partai pengusung, relawan, tim pejuang dan tim sukses lainnya, Ilham memaparkan bahwa deklarasi pasangan ini adalah perwujudan amanan masyarakat Sulsel dalam upaya kebangkitan harapan demokrasi di Sulsel yang lebih baik, serta perbaikan kehidupan masyarakat. Ilham menyebut kalau seorang kehilangan kesehatan maka kesehatannya saja yang hilang, tapi sekiranya yang hilang adalah semangat maka segalanya yang dimiliki manusia akan hilang.
Pemilihan gubernur yang akan digelar pada 22 Januari 2013, bukan sekadar menjadi ajang memilih gubernur tapi momen untuk menentukan pemimpin yang bisa membawa Sulsel lebih baik. Sulsel saat ini berutang praktik demokrasi masa lalu. Utang praktik demokrasi yang terkesan hilang di Sulsel ini menjadikan Ilham-Aziz tidak ragu untuk memegang amanah untuk membangkitkan demokrasi masa lalu.
Dengan menyatukan semangat baru, Ilham-Aziz ingin memperjuangkan demokrasi dan pemerintahan yang lebih baik dan pemerintahan bersih. "Rakyat Sulsel tidak berkenan dengan pemimpin korup. Banyak masalah dalam pembangunan Sulsel yang telah merusak sendi-sendi kehidupan masyarakat," kata Ilham.
Orasi politik Ilham juga menyinggung bagaimana membangun ekonomi Sulsel lebih baik melalui penerapan ekonomi kerakyatan. Ekonomi rakyat, pasar rakyat harus diperbanyak di tengah masyarakat karena menjadi penopan utama dalam meningkatkan kesejahteraan dan kehidupan masyarakat Sulsel. Masyarakat harus dilibatkan penuh dalam pembangunan ekonomi.
Dalam membangun Sulsel, pemerintah perlu kepemimpinan yang demokratis dan ideologis untuk mempercepat pembangunan di Sulsel. Dalam waktu lima tahun ke depan, standar pemerintahan yang adil dan merata harus terwujud dan dirasakan oleh seluruh masyarakat Sulsel bukan segelintir orang.
"Kita harus dorong etos usaha rakyat, ekonomi dinamis, kesempatan kerja, pengembangan teknologi, pembangunan SDM, pengelolaan SDA yang optimal dan infrastuktur yang andal. Tujuan ini yang menjadi inti dari berbagai visi misi kami berdua yang berpijak pada masyarakat religius dan berkeadilan," tandas Ilham.
Ilham menyadari kalau memimpin Sulsel memiliki aneka tantangan mulai dari kepastian hukum, belum optimalnya pemerintahan bersih dan banyak lagi persoalan yang dihadapi. Hal ini perlu pemimpin yang kuat, transpormatif,  bertindak atas nama rakyat, peningkatan kesejahteraan rakyat, dan pemerintahan bersih. IA berharap bisa melahirkan terobosan baru melalui pemerintahan bersih dan transformatif.
Dalam penanganan masalah pemerintahan di Sulsel, Ilham menandaskan tidak bisa dilakukan dengan cara-cara lama, apalagi seiring perkembangan banyak masalah baru yang muncul. "Masalah baru harus diselesaikan dengan cara-cara baru, dengan semangat baru dan bukan dengan cara lama. Sulsel harus bangkit dengan semangat baru," sebutnya.
Terhadap persoalan kemiskinan, Ilham menyatakan perlu penyelesaian cepat. Salah satu upaya yang harus dilakukan adalah dengan upaya pemenuhan hak dasar masyarakat utamanya pembangunan infrastruktur.
"Apa artinya pembangunan ekonomi yang maju kalau IPM kita rendah. Ini menandakan bahwa ada masalah serius yang harus ditangani dalam pembangunan manusia di Sulsel. Politik kotor sudah akibatkan Sulsel terpuruk, sehingga ini perlu diselesaikan agar tidak mengganggu pembangunan di Sulsel. Kita harus gerakkan APBD secara tepat dan adil," tandas Ilham.
Pasangan nasionalis religius ini menandaskan ingin membangkitkan, memajukan, menyejahterakan masyarakat Sulsel dengan semangat baru. Karena dengan semangat, masyarakat Sulsel akan lebih termotivasi untuk meraih cita-cita pembangunan yang diharapkan.

Pemerintahan Egaliter
Cawagub pendamping Ilham, Aziz Qahhar Mudzakkar dalam orasi politiknya menyatakan sekiranya Ilham-Aziz yang diberi amanah memimpin daerah ini, pasangan ini menjanjikan lahirnya hal-hal baru di Sulsel, begitu juga dalam sistem kelola pemerintahan melalui pemerintahan egaliter.
"Ilham dan saya bukan militer, jadi tidak perlu ada komando. Kita akan kedepankan kompetisi, tumbuh kembangkan masyarakat religius karena masyarakat religius itu adalah kebutuhan dasar manusia, penyejuk dalam keanekaragaman bangsa. Saling hormat dan menerima harus terus dikembangkan. Masyarakat religius bukan sekadar saleh tapi paham mana yang patut dan tidak patut," jelas Aziz.
Akuntabilitas dalam pemerintahan kata Aziz, harus diwujudkan di Sulsel demi terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi. Akuntabilitas ini hanya bisa diwujudkan kalau ada transfaransi pengelolaan anggaran oleh pemerintah. Sepanjang pengelolaan anggaran tidak berjalan transparan, Aziz tidak yakin Sulsel akan bisa keluar dari predikat sebagai provinsi terkorup di Sulawesi.
Persoalan akuntabilitas ini juga penting diwujudkan karena tanpa adanya akuntabilitas dan transparansi, masyarakat dikhawatirkan akan bersikap apatis bahkan bisa meninggalkan pemerintah. Makanya, Ilham-Aziz bertekad segera membentuk perda transparansi begitu terpilih menjadi gubernur Sulsel mendatang.
Predikat Sulsel sebagai provinsi terkorup di Sulsel sebagaimana dilansir PPATK, pantas menjadikan masyarakat Sulsel malu. "Karena itu pula, saya semakin bersemangat untuk berjuang di Sulsel. Karena itu, mari kita sama-sama memberantas korupsi itu," imbuh Aziz berapi-api. (hamsah umar)
   
   
       
           
 

Pendaftaran Sayang-IA Tak Berubah


MAKASSAR, FAJAR--Jadwal dan tempat pendaftaran Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) dan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA), tetap berpatokan pada jadwal dan tempat pendaftaran yang ditetapkan.
Sebelumnya sempat diwacanakan agar pendaftaran dilakukan di tempat berbeda diluar KPU Sulsel, namun setelah pertemuan lanjutan di kantor KPU Sulsel, Kamis, 6 September, KPU tetap berpatokan pada keputusan yang telah ditetapkan yakni di KPU Sulsel pada Jumat, 14 September pukul 13.00 Wita dan pukul 14.00 Wita.
Ketua KPU Sulsel, Jayadi Nas dalam konferensi persnya bersama Kapolda Sulsel Irjen Mudji Waluyo, di Media Center KPU Sulsel, menegaskan hal itu. "Pendaftaran tetap di KPU kita laksanakan," kata Jayadi.
Seperti ditegaskan sebelumnya, Jayadi berharap dua kandidat gubernur Sulsel ini memiliki komitmen termasuk massa yang akan dikerahkan untuk menjaga ketertiban, begitu juga komitmen untuk tepat waktu serta meninggalkan KPU begitu proses pendaftaran atau ketiga kandidat telah meninggalkan KPU.    
Anggota KPU Sulsel, Ziaur Rahman menambahkan, proses pendaftaran pasangan cagub Sulsel harus tetap sesuai yang telah diumumkan, begitu juga dengan yang diiklankan KPU di media. Belum lagi, tidak ada aturan yang jelas yang memungkinkan pendaftaran pasangan calon kepala daerah dilakukan diluar KPU.
KPU optimis, dua pasangan calon ini memiliki pengaruh untuk tetap menenangkan massa pendukungnya tidak melakukan tindakan yang berpotensi melahirkan kekacauan. Bagi KPU, cepat atau lambat pertemuan kedua massa pendukung ini juga akan tetap terjadi pada tahapan pilgub berikutnya. Pertemuan massa kandidat gubernur di tempat yang sama ini yakni pada saat pengundian nomor urut serta debat kandidat.
Setelah diputuskan tetap digelar di KPU sesuai jadwal yang telah ditentukan, jajaran Polda Sulsel, Jumat, 7 September dijadwalkan melakukan simulasi pengamanan pendaftaran pasangan cagub Sulsel di KPU. Simulasi yang melibatkan seratusan personel keamanan dan masyarakat ini untuk memastikan kesiapan petugas kepolisian melakukan antisipasi aksi massa pendudukung yang tidak diharapkan.
Kapolda Sulsel Irjen Mudji Waluyo menambahkan, "Memang ada wacana untuk dilakukan pendaftaran diluar KPU, tapi itu bukan wacana dari saya. Itu wacana beberapa pihak dalam pertemuan sebelumnya," kata Mudji.
Terhadap simulasi pengamanan di depan kantor KPU Sulsel, memang dilakukan  karena adanya kekhawatiran akan terjadi tindakan-tindakan yang mencemaskan warga dalam proses pendaftaran calon. "Kita harap dari simulasi ini tim-tim pemenangan kedua bakal calon bisa memahami seperti apa antisipasi petugas keamanan,"  katanya.
Kapolda menyebut, proses pendaftaran pilgub ini akan tetap aman sekiranya masyarakat utamanya pendukung kedua calon bisa saling menjaga situasi aman demi terwujudnya situasi yang kondusif. Di pilgub Sulsel sendiri, Polda akan menurunkan sepertiga personel di Sulsel. "Pilgub Sulsel berjalan aman kalau masyarakat mau atau dapat menjaga tahapan pelaksanaan ini untuk tetap kondusif," ucapnya.
Ketua DPP PDK Sulsel sekaligus tim Sayang, Adil Patu menyatakan mendukung pendaftaran cagub Sulsel tetap dilakukan di KPU Sulsel. Lagi pula, tidak ada aturan yang mengatur KPU bisa menerima pendaftaran calon diluar KPU. "Tidak masalah itu, kita datang pukul 13.00 Wita dan tepat waktu," kata Adil. (hamsah umar)  

Tim IA: Pilih Pemimpin Taat Hukum


MAKASSAR, FAJAR--Tim hukum cagub Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) mengajak masyarakat Sulsel memilih pemimpin yang taat hukum, atau tidak memilih pemimpin yang terindikasi tidak patuh hukum.
Ajakan untuk memilih pemimpin yang taat hukum serta tidak memilih pemimpin yang tidak patuh hukum ini, karena yang menjadi agenda besar bangsa saat ini adalah penanganan masalah korupsi, terorisme, dan narkoba. Tiga agenda penting bangsa ini sangat erat kaitannya dengan persoalan hukum.
"Kita tidak bisa bayangkan kalau gubernur kita nantinya tidak taat terhadap supremasi hukum. Betapa bahayanya provinsi ini kalau pemimpinya tidak patuh hukum yang kemudian dijadikan contoh oleh masyarakat. Ini bakal membuat hukum di daerah kita bakal lumpuh dan tidak berarti," kata Koordinator Tim Hukum IA, Syahrir Cakkari, Kamis, 6 September.
Syahrir mengimbau warga Sulsul untuk turut prihatin terhadap tingkat ketaatan hukum pemimpin ke depan, karena kalau pemimpin tidak mau mematuhi supremasi dan penegakan hukum di Sulsel, ada kekhawatiran yang terjadi adalah kekuasaan pemimpin dan kekuasaan politik yang merajalela. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang memberikan contoh kepada rakyatnya untuk taat hukum, bukan sebaliknya.
Tim Hukum IA yang berprofesi sebagai pengacara ini menegaskan semua pihak utamanya yang memiliki kekuasaan menempatkan hukum di atas segala-galanya, begitu juga warga memiliki kewajiban yang sama di depan hukum. Rakyat biasa tidak boleh menolak apalagi melawan sebuah putusan pengadilan yang telah berkekatan hukum tetap.
"Begitu juga dengan seorang pemimin atau calon pemimpin, mereka harus taat kepada hukum, menghormati putusan pengadilan, dan menjalankan putusan pengadilan. Saya tidak menunjukkan pada orang tertentu, tapi saya kira ini perlu menjadi seruan kita bersama untuk memilih pemimpin yang mengedepankan supremasi hukum," tegas Syahrir.
Sebelumnya, cagub petahana Sulsel, Syahrul Yasin Limpo juga menyerukan untuk berhati-hati dalam memilih pemimpin pada pilgub Sulsel 2013 mendatang. Salah satu anjuran Syahrul dalam berhati-hati memilih pemimpin adalah, ajakan untuk tidak memilih pemimpin yang menjual aset daerah. (hamsah umar)

Akbar Faizal: Kehormatan Dukung IA


MAKASSAR, FAJAR--DPD Hanura Sulsel mengaku tidak salah mendukung pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) di pilgub Sulsel 2013 mendatang, sehingga kader partai ini harus full dan maksimal bekerja memenangkan pasangan nasionalis-religius.
Ketua Bidang Media dan Komunikasi Politik DPP Hanura, Akbar Faizal bahkan menyebut dukungan Hanura kepada pasangan IA adalah sebuah kehormatan bagi partainya. Selain garis perjuangan Hanura sama dengan visi yang ingin diwujudkan di Sulsel, Ilham-Aziz juga memiliki program yang sangat dibutuhkan untuk memperbaiki Sulsel ke depan. Penegasan Akbar ini disampaikan dalam acara penyerahan rekomendasi Hanura terhadap pasangan Ilham-Aziz di Hotel Sahid Makassar, 6 September.
"Dukungan yang konsisten kader Hanura terhadap Ilham-Aziz adalah sebuah kehormatan. Karena itu, perintah langsungnya menangkan IA. Betapa tidak enak kalau partai sudah mendukung kemudian kita tidak full mendukung," kata anggota DPRD RI yang dikenal vokal ini.
Akbar minta semua kader Hanura di Sulsel segera melakukan kerja lebih maksimal dengan sisa waktu yang tersisa, sehingga pasangan yang diusung ini bisa memenangkan pertarungan. Ini juga ditegaskan Korwil Sulawesi DPP Hanura, Chaeruddin Ismail dimana menurutnya dengan semangat baru, kader Hanura harus mendorong kerja keras demi kesejahteraan masyarakat Sulsel mendatang. "Saya tugaskan kalian semua untuk memenangkan IA," imbuh Chaeruddin.
Plt Wakil Ketua DPD Hanura Sulsel, Imbar Ismail menambahkan dengan penyerahan rekomendasi ini hanya menjadi pelecut untuk lebih bekerja keras dan giat. Ini hanya bisa dilakukan kalau semua kader komitmen dan konsisten terhadap dukungan partai terhadap pasangan ini. Karena itu, perlu menyatukan hati dalam bekerja dan berjuang memenangkan Ilham-Aziz.
Usai menerima rekomendasi Hanura ini, Ilham menyatakan kepercayaan yang diberikan Hanura terhadap IA akan menjadi amanah untuk meraih kemenangan di pilgub Sulsel. Ilham juga menyebut partai yang dipimpin Wiranto ini tidak salah menentukan pilihan di pilgub Sulsel. Momen pilgub yang menjadi sasaran antara pemilu 2014 mendatang ini, juga menjadi momen strategis bagi pengusung IA untuk lebih memperkenalkan partainya di tengah masyarakat.
Aziz Qahhar menambahkan, dengan dukungan Hanura Sulsel terhadap pasangan ini, Aziz yakin tingkat keterpilihan pasangan ini akan semakin melesat. "Kalau Hanura lebih kencang lagi, survei kita akan lebih melesat. Saya kira memang kita harus lebih meningkatkan survei, sehingga sekalipun dicurangi nanti, kita tetap menang," tandas Aziz. (hamsah umar)