Powered By Blogger

Selasa, 26 Juli 2011

Pelaku Penembakan Gunakan Airsoft Gun


MAKASSAR--Penyidik Polrestabes Makassar akhirnya mengindentifikasi jenis senjata, yang digunakan pelaku melakukan penembakan terhadap Erwilis dan M Nasir di Jalan Toddopuli Raya Timur Makassar Senin malam. Dari hasil penyelidikan yang dilakukan polisi, polisi menyimpulkan bahwa jenis senjata yang digunakan pelaku adalah Airsoft Gun.
"Pelaku yang menggunakan sepeda motor Mio ini menggunakan senjata Airsoft Gun, dengan jenis peluru tabur. Senjata jenis ini biasanya digunakan untuk kegiatan olahraga menembak," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Himawan Sugeha, Selasa, 26 Juli.
Jenis senjata ini tambah Himawan, bisa dimiliki oleh masyarakat umum karena kepemilikannya tidak perlu memiliki izin. Senjata itu juga bisa diperoleh dengan mudah karena banyak dijual bebas di tengah masyarakat. Kendati senjata ini tidak berbahaya, namun  bisa mengakibatkan luka dan kebutaan jika mengenai mata. "Juga bisa mematikan kalau jenis peluru yang digunakan terbuat dari besi," kata Himawan.
Sejauh ini, polisi kata dia sudah mulai mengidentifikasi motor yang digunakan pelaku menjalankan aksinya. Berdasar nomor polisi pada nomor pelat motor yang digunakan pelaku, sudah dicek melalui pihak terkait. Motor yang digunakan pelaku menjalankan aksinya itu dikeluarga dengan nama perempuan. "Sementara kita melakukan pengawasan. Kalau pelaku tidak didapatkan dalam waktu dekat,  pemilik motor yang dipakai pelaku akan kita mintai keterangan," tambah Himawan.
Dalam proses penyelidikan itu, pihak kepolisian telah melakukan pemeriksaan sejumlah saksi utamanya dari pihak korban, maupun PK5 yang ada di sekitar lokasi kejadian. "Pemeriksaan saksi-saksi sudah dilakukan, termasuk menunggu keterangan saksi korban yang masih di rumah sakit," kata Kapolsekta Panakkukang, Kompol Muh Nur Akbar.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Erwilis dan Nasir ditembak orang tidak dikenal di dekat eks kantor KPU Makassar pada Senin malam. Penembakan itu berawal dari kesalahpahaman korban dan tersangka. Korban saat itu nyaris ditabrak pelaku saat menyeberang jalan. Dari situlah pelaku naik pitam hingga menembak korban yang nyaris ditabraknya. (hamsah umar)

Tujuh Tersangka Jambret Ditangkap


MAKASSAR--Setelah jajaran Polsekta Ujung Pandang meringkus empat tersangka jambret, giliran Polsekta Panakkukang yang menangkap tujuh pelaku jambret yang sering beraksi di kota ini. Ketujuh tersangka jambret yang sudah lama diincar polisi itu ditangkap di beberapa tempat berbeda.
Proses penangkapan terhadap tujuh pelaku jambret itu cukup menyita waktu pihak kepolisian. Betapa tidak, penangkapan mulai dilakukan Senin sore hingga Selasa, 26 Juli dini hari kemarin. Ketujuh tersangka tersebut masing-masing Syamsul Bachri, Ahmad Rizal, Jaya, Arief Widodo, Erwin, Haerul, dan Delon. Penangkapan tersebut dilakukan di Borong Raya, dan Jalan Sungai Saddang.
Kapolsekta Panakkukang, Kompol Muh Nur Akbar yang dikonfirmasi menjelaskan bahwa ketujuh pelaku ini telah beraksi setidaknya hingga 30 kasus yang berbeda. Sasaran yang dituju adalah benda berharga seperti tas, handphone, laptop, perhiasan, dan benda berharga lainnya. Umumnya, aksi jambret ini dilakukan pelaku di pinggir jalan atau pada saat  mengendarai sepeda motor.
Selain berhasil mengamankan tujuh pelaku jambret, polisi  juga mengamankan satu unit sepeda motor Kawasaki Ninja DD 23 69 BQ. Motor tersebut diduga kuat sering digunakan pelaku menjalankan aksinya
Proses penangkapan terhadap tersangka itu berawal saat polisi mendapat laporan dari warga mengenai aksi jambret dari warga. Dari sejumlah aksi yang dilakukan itu, salah seorang korbannya yang tercatat sebagai istri anggota TNI AU, bahkan telah mendatangi Polsekta Panakkukang dan mengecek wajah pelaku. "Setelah melihat pelaku yang kita tangkap, korban mengaku masih mengenal wajah pelaku yang menjambretnya," kata Akbar.
Selain berhasil menangkap tujuh tersangka jambret, Polsekta Panakkukang juga berhasil menangkap pelaku curanmor. Dia diketahui bernama M Aulia Rahman. Ironisnya, pelaku curanmor tersebut diketahui sebagai salah satu santri pada salah satu pesantren di Takalar. 
Dari tangan pelaku curonmor ini, polisi berhasil mengamankan satu unit sepeda motor Mio yang telah dicuri pelaku. Saat ini, ketujuh pelaku jambret dan satu pelaku curanmor masih diinterogasi polisi untuk mengungkap jaringan lain yang diduga terlibat dalam kasus tersebut. (hamsah umar)  
  

Karyawan Pengelola Makassar Mall Resah


MAKASSAR--Sedikitnya 69 karyawan PT Anugrah Bahana Citra yang mengelola Makassar Mall mulai dihantui keresahan. Pasalnya, pascakebakaran yang menghanguskan pusat perbelanjaan itu, nasib mereka mulai tidak jelas. Bahkan, mulai berkembang informasi di tengah karyawan kalau gaji mereka dari perusahaan selama ini bakal disetop mulai Juli ini.
Dengan kata lain, pihak perusahaan yang mengelola Makassar Mall akan mengistirahatkan seluruh karyawannya, dimana dengan sendirinya gaji yang  bisa diterima setiap bulan juga tidak berjalan. "Nasib kami tidak ada kejelasan, karena  kami berencana diistirahatkan dan gaji tidak berjalan," ujar Ketua Serikat Pekerja Pengelola Makassar Mall (SPPMM), Robertus Banggur, Selasa, 26 Juli.
Dia mengaku, sejauh ini karyawan dan  pihak perusahaan sudah melakukan pertemuan hingga tiga kali untuk membahas masa depan karyawan pengelola Makassar Mall. PT Anugrah yang menjadi pengelola siap mengaktifkan kembali karyawannya ketiga Makassar Mall sudah beroperasi kembali seperti biasa.
Robertus dan beberapa karyawan pengelola Makassar Mall yang ditemui menyatakan lebih memilih status mereka diperjelas atau diberhentikan, dengan catatan pesagon puluhan karyawan tersebut dibayarkan. "Kami lebih memilih di PHK kemudian pesangon dibayar dari pada nasib kami digantung, tanpa ada kepastian kapan kami aktif kembali," tambahnya.
Kemarin, belasan karyawan yang mendengar akan ada anggota DPRD Makassar melakukan peninjauan Makassar Mall ramai-ramai berkumpul, sambil menyiapkan sejumlah pamplet yang berisi tuntutan mereka. "Tolong perhatikan nasib kami dan masa depan istri dan anak-anak kami," bunyi salah satu pamplet tersebut.
Karyawan pengelola Makassar Mall berharap pemerintah dan DPRD Makassar, bisa menyikapi keresahan yang dialami para karyawan pengelola Makassar Mall, paling tidak menfasilitasi karyawan dengan perusahaan untuk menyelesaikan persoalan masa depan karyawan.
Sejak Makassar Mall terbakar akhir Juni lalu, karyawan sejauh ini memang sudah tidak menentu lagi aktivitasnya, padahal mereka mengaku sudah mengabdi puluhan tahun. "Kami selaku karyawan  inginkan pesangon dibayar, sehingga status kami tidak perlu lagi digantung," jelas Robertus. (hamsah umar)
            

Tamrin-Amsar Diserahkan ke Polres Bulukumba


MAKASSAR--Dua anggota Polres Bulukumba yang bertugas sebagai staf bendahara, Brigadir Polisi Tamrin Dg Situju dan Brigadir Polisi Amsar Abadi (bukan Amril dan Eka) akhirnya diserahkan oleh Propam Polrestabes Makassar ke Provost Polres Bulukumba untuk diproses lebih lanjut.
"Penanganan lebih lanjut kedua anggota Polres Bulukumba yang bertugas sebagai staf bendahara ini sudah kita serahkan ke Polres Bulukumba. Jadi proses terhadap kedua anggota ini dilakukan di sana," Kepala Sub Bidang Provost Polrestabes Makassar, AKP Djoko MW, Selasa, 26 Juli.
Djoko menyebutkan, proses pemeriksaan terhadap kedua anggota Polres Bulukumba yang melakukan keonaran di tempat hiburam malam (THM), yakni di rumah bernyanyi keluarga Happy Pappy telah dilakukan pihak Polrestabes sebelum diserahkan ke Polres Bulukumba. "Interogasi sementara sudah kita lakukan, selanjutnya diserahkan ke Bulukumba karena anggota itu tugas di sana," tambah Djoko.
Dia menegaskan, ulah dua anggota Polres Bulukumba yang mengamuk di THM setelah menenggak minuman keras itu, merupakan salah satu pelanggaran kode etik kepolisian. Apalagi menurut dia, polisi tidak dibenarkan masuk THM apalagi sampai minum minuman keras. "Kedua anggota itu tentu akan diproses sesuai aturan yang ada," tambahnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, dua oknum anggota Polres Bulukumba itu mengamuk dan memecahkan kaca jendela Happy Pappy. Saat berusaha ditegur oleh pengelola THM, oknum polisi tersebut bahkan memperlihatkan senjata api yang diselipkan di pinggangnya saat masuk ke rumah bernyanyi tersebut.
Saat mengamuk di THM tersebut, kedua anggota polisi itu membawa seorang temannya bernama Hengky. Kedua anggota polisi itu awalnya diamankan oleh anggota Polsekta Panakkukang kemudian diserahkan ke Polrestabes Makassar. Dari Polrestabes, pelaku selanjutnya diserahkan ke Polres Bulukumba. (hamsah umar)          
           

Senin, 25 Juli 2011

Guru SMK Antang Ditembak



MAKASSAR--Kasus penembakan menggunakan senjata api kembali terjadi, Senin, 25 Juli sekira pukul 22.00, di Jalan Toddopuli Raya Timur Makassar. Korbannya adalah seorang guru SMK Antang, serta pedagang kaki lima (PK5) yang berjualan di lokasi kejadian.
Warga yang menjadi korban penembakan orang tidak dikenal yakni, Erwilis dan Nasir. Keduanya adalah warga Jalan Batua Raya serja Jalan Cullang, Mariso. Erwilis menderita luka tembak pada kaki kanan, sementara Nasir mengalami luka pada tangan kirinya. Kasus penembakan oknum tidak bertanggung jawab di lokasi padat lalu lintas serta PK5 itu, sempat memacetkan arus lalu lintas di lokasi kejadian, tepatnya di dekat eks kantor KPU Makassar.
Usai melakukan penembakan, pelaku yang menggunakan sepeda motor dan berboncengan itu  langsung melarikan diri. Menurut saksi mata, pelaku memiliki ciri-ciri dengan postur tubuh besar.
Kedua korban langsung dilarikan ke rumah sakit. Erwilis ke RS Ibnu Sina sementara Nasir dibawa ke RS Faizal Makassar. Untungnya, kedua korban  penembakan ini tidak sampai mengalami luka yang parah. Bahkan, Erwilis yang menjadi sasaran utama penembakan itu sudah diizinkan pulang setelah mendapat perawatan di UGD RS Ibnu Sina.
Ditemui di RS Ibnu Sina, Erwilis menjelaskan  bahwa penembakan terhadap dirinya itu bermula saat dia dan istrinya, Ros serta anaknya yang berusia 7 tahun, Tegar baru saja pulang dari Hotel Clarion menghadiri sebuah acara. Tepat berada di samping eks kantor KPU Makassar, korban mampir membeli martabak.
Usai memesang martabak, sambil  menunggu pesanannya, korban bergeser untuk membeli pulsa yang ada di seberang jalan. Sesaat setelah membeli pulsa dan menyeberang kembali ke tempat  penjualan martabak, pelaku yang menggunakan sepeda motor nyaris menabraknya. "Saya langsung bilang Bapak hampir menabrak saya," kata Erwilis.
Pernyataan korban itu rupanya ditanggapi negatif oleh kedua pelaku. Dia langsung membentak korban hingga turun dari motornya kemudian menendangnya. Karena melihat pelaku membawa pistol, korban terus mundur sambil minta maaf kalau pernyataannya menyinggungnya. 
"Saya terus mundur saat mencoba menendang saya hingga terjatuh. Saat itulah dia melakukan penembakan," kata Erwilis.
Belum diketahui pasti berapa kali pelaku melakukan penembakan. Ada yang menyebut satu kali namun ada juga yang mendengar hingga tiga kali tembakan. Dalam kasus ini, satu korban lainnya diketahui seorang perempuan, namun informasi yang diperoleh korban yang juga terkena peluru itu tidak sampai luka kendati baju yang dipakainya robek.
Kapolsekta Panakkukang, Kompol Muh Nur Akbar membenarkan kejadian tersebut, namun pihaknya belum memastikan siapa pelaku dibalik penembakan tersebut. "Kita masih melakukan penyelidikan, sementara meminta keterangan korban," kata Akbar. (hamsah umar)