Powered By Blogger

Jumat, 09 Desember 2011

Peringati Anti Korupsi, 1.500 Personil Disiagakan


MAKASSAR, FAJAR--Peringatan hari anti korupsi Jumat, 9 Desember akan diwarnai aksi unjuk rasa di beberapa titik di Makassar. Mengantisipasi rencana demo massa ini, pihak Polrestabes Makassar akan menyiagakan sedikitnya 1.500 personil di kota Makassar. 
Kabag Ops Polrestabes Makassar, AKBP Hotman Sirait menegaskan bahwa pengamanan demonstrasi dalam rangka hari anti korupsi ini akan dilakukan pada titik-titik konsentrasi massa. Seperti kantor DPRD Makassar, DPRD Sulsel, Flyover, Mandala, kantor gubernur dan lokasi lain yang dijadikan pengunjukrasa berkumpul.
"Jumlah personil yang kita libatkan ini sudah termasuk yang ada di Polsekta, termasuk Dalmas. Tapi itu pun akan disesuaikan dengan kondisi yang ada  besok (hari ini). Kalau aksi mahasiswa berjalan tertib, saya kira kita juga tidak perlu turunkan Dalmas," kata Hotman.
Informasi yang diperoleh, jumlah pengunjukrasa yang akan turun melakukan demo memperingati hari anti korupsi mencapai seribuan orang. "Memang tidak ada yang melapor resmi kepada kita, tapi laporan intelijen mereka akan menggelar aksi tidak disatu tempat. Tapi berpencar-pencar," kata Hotman. 
Sementara mengatasi kemacetan lalu lintas itu, Hotman dan pihak Satlantas sudah melakukan koordinasi dalam rangka pengalihan arus lalu lintas jika terjadi kemacetan akibat demo mahasiswa. Para pengendara pun diharapkan mengambil jalan alternatif ketika terjadi kemacetan lalu lintas. 
"Kita berharap peringatan hari anti korupsi ini tidak sampai mengakibatkan arus lalu lintas terganggu. Kalau pun terjadi demikian, masyarakat kita imbau untuk mencari jalan alternatif untuk menghindari kemacetan panjang," imbuh Wakasatlantas Polrestabes Makassar, Kompol Ismail Husein. 
Demo memperingati hari anti korupsi mulai dilakukan mahasiswa kemarin. Salah satunya dilakukan Kesatuan Aksi Mahasiswa Alauddin di depan kampus UIN Alauddin. Puluhan mahasiswa mendesak aparat penegak hukum khususnya Kejaksaan Tinggi Sulsel untuk sungguh-sungguh melakukan pengusutan kasus dugaan korupsi di daerah ini.
"Kejati Sulsel harus memperlihatkan keseriusannya mengusut dugaan penyelewengan anggaran yang terjadi di wilayah ini, termasuk kasus dugaan penyelewengan anggaran di PTPN IV," kata Jenderal Lapangan, Kasim.  (hamsah umar)       

Lajur Cepat dan Lambat Diperkirakan 2012


MAKASSAR, FAJAR-- Penerapan lajur cepat dan lambat di Jalan AP Pettarani diperkirakan baru bisa efektif 2012. Asumsi itu karena infrastruktur dari penggunaan lajur cepat dan lambat itu, saat ini  baru mulai pemasangan oleh Dinas Prasarana Wilayah Sulsel.
Pemasangan pemisah untuk lajur cepat dan lambat ini sudah mulai dilakukan di depan kampus UNM, Clarion Hotel, dan sebelum Pasar Tamamaung dari arah Alauddin. Pemasangan pemisah itu dilakukan pihak terkait beberapa hari terakhir. Makanya, penerapan lajur cepat dan lambat ini diperkirakan baru efektif pada 2012 mendatang.
Apalagi, sebelum diterapkan, pihak terkait utamanya Satuan Lalu Lintas Polrestabes Makassar masih akan melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat. Tapi secara umum, pihak kepolisian siap mengawal penerapan lajur cepat dan lambat itu sepanjang sarana dan prasarananya sudah memenuhi.
Wakasatlantas Polrestabes Makassar, Kompol Ismail Husein menyatakan bahwa pihaknya masih menunggu kesiapan sarana dan prasarana, lajur cepat dan lambat yang saat ini disiapkan di Jalan AP Pettarani. "Prinsipnya ketika sarana dan prasarananya sudah siap, polisi tentu akan menerapkan kebijakan itu," kata Ismail.
Ismail menegaskan bahwa, sebelum lajur cepat dan lambat itu efektif diberlakukan, polisi terlebih dahulu akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat dalam hal ini pengguna jalan. Setelah sosialisasi, baru akan ditingkatkan ke teguran bagi masyarakat yang kurang mematuhi atau melanggar lajur cepat dan lambat ini.
Yang pasti menurut dia, kendaraan yang memilih jalan lambat termasuk angkutan umum dan sepeda motor harus memilih jalur kiri atau lajur lambat. "Tidak boleh ambil lajur kanan kalau memilih pelang karena itu akan mengganggu lagi pengendara lain," tambah Ismail.
Dia menegaskan, ketika kebijakan lajur cepat dan lambat itu sudah efektif diterapkan namun pengendara masih melakukan pelanggaran, Satlantas kata dia akan mengambil penindakan. "Yang namanya pelanggaran akan ditindak, apalagi kalau itu sudah dilakukan sosialisasi," tambahnya. (hamsah umar)    

Polisi Periksa Sidik Jari Keluarga


MAKASSAR, FAJAR--Kendati sedikit lamban, penyidik Polrestabes Makassar dan Polsekta Rappocini terus melakukan penyelidikan terkait misteri pembunuhan mantan Kacab Merpati, Imam Bagus Nugroho. 
Kamis, 8 Desember kemarin, penyidik kepolisian utamanya dari unit identifikasi mengambil sidik jari pihak keluarga yang tinggal di Town House, tempat pria berusia 40 tahun ini dihabisi. Pemeriksaan sidik jari dari pihak  keluarga ini dilakukan polisi untuk mencari perbandingan antara sidik jari yang diperoleh polisi, dengan sidik jari keluarga.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Himawan Sugeha menjelaskan bahwa proses identifikasi rumus sidik jari yang ditemukan penyidik di rumah korban sudah rampung. Hanya saja, polisi kata himawan masih akan mencari sidik jari pembanding dari keluarga korban.
"Rumus jari yang kita temukan di TKP sudah ada hasilnya, tapi masih akan kita cocokkan. Kita masih mencari sidik jari pembanding dari keluarga di TKP," kata Himawan.
Pemeriksaan sidik jari dari pihak keluarga oleh penyidik ini  dilakukan untuk mencari tahu apakah pelaku pembunuhan Imam berasal dari orang dekat, atau dari pihak luar. Sekadar tahu, di rumah Imam ini ada mertua, istri, ipar yang masih duduk di bangku SMA. Saat ini juga, rumah keluarga korban ini dijaga seorang yang berasal dari korps baju coklat.
Himawan menyatakan, indikasi korban dihabisi oleh orang tertentu dalam kasus ini sangat kuat, melihat kondisi korban saat ditemukan. "Kalau dilihat memang sepertinya tidak mungkin bunuh diri. Tapi semuanya  baru kita simpulkan setelah ada hasil autopsi dari polisi," tambah Himawan.
Sementara itu, penyidik Polsekta Rappocini juga masih terus melakukan pengumpulan informasi di lokasi kejadian. Hanya saja, polisi mengaku belum mengetahui adanya keluarga dekat korban dari korps baju coklat yang saat ini tinggal di lokasi kejadian. 
Kendati polisi baru memeriksa lima orang saksi dalam kasus ini, namun polisi mengaku terus mengorek keterangan dari pihak tertentu. "Untuk sementara kita memang melakukan pemeriksan di dalam. Termasuk masih kita tunggu kedatangan istri korban untuk memberikan keterangan," kata Kanit Reskrim Polsekta Rappocini, AKP Arifuddin. (hamsah umar)                     

Dosen Umpar Terancam Dipecat


MAKASSAR, FAJAR--Dosen berstatus uji coba Universitas Muhammadiyah Parepare (Umpar), Bakri yang ditangkap petugas Polsekta Soekarno Hatta (Soeta) bersama Polres Pelabuhan karena kasus penipuan warga asing, terancam diberi sanksi tegas bahkan pemecatan oleh pihak Umpar.
Dekan Fakultas Ekonomi Umpar, Arifuddin M melalui telepon selulernya menegaskan, Bakri yang baru dua semester terakhir mengajar di Umpar itu sudah diputuskan untuk menyetop mata kuliah yang selama ini diajarkan. Mata  kuliah Akutansi yang selama ini dibawakan oleh tersangka, akan diambil alih oleh dosen penanggung jawab mata kuliah tersebut.
"Sebenarnya Bakri itu belum bisa dikatakan dosen Umpar karena dia masih uji coba. Baru dua semester terakhir dia mengajar sebagai asisten dosen. Jadi belum diangkat sebagai dosen tetap," kata Arifuddin.
Dia menyebut, permohonan Arifuddin menjadi dosen tetap di perguruan tinggi itu memang sudah ada. Namun pihak kampus masih meneliti kinerjanya. Namun sebelum diangkat sebagai dosen tetap, polisi terlebih dahulu menangkap tersangka karena menipu warga asing asal Cina dan Italia.
Arifuddin menyebutkan bahwa tersangka selama ini hanya memegang satu kelas dari lima kelas pada Fakultas Ekonomi ini. Namun setelah penangkapan ini, pihak kampus kata dia sudah membahas kelanjutan mata kuliah yang dibawakan tersangka ini. "Kita sudah sampaikan kepada mahasiswa kalau mata kuliah selama ini akan diambil alih oleh dosen penanggung jawab," tambahnya.
Selama ini, pihak kampus kata Arifuddin memang mengenal Bakri sebagai seorang pengusaha, kendati dia tidak mengetahui pasti apa perusahaan dan jenis usahanya. Bahkan menurut dia mengajar hanya sebagai kerja sampingan. Soal sanksi yang akan diberikan kampus, pihak kampus sudah menyuarakan untuk memecat dosen tersebut.  (hamsah umar)      

Cipayung Plus Usung Penuntasan Kasus Century


MAKASSAR, FAJAR--Kelompok Cipayung Plus yang terdiri dari berbagai organisasi kemahasiswaan di Makassar, mengusung isu penuntasan kasus dugaan korupsi Bank Century dan kasus megakorupsi lainnya, pada momen peringatan hari anti korupsi, Jumat, 9 Desember.
Kelompok yang tergabung dari HMI, PMII, IMM, Metro Makassar, KAMMI, GMKI, GMNI, HPMT, PMKRI, dan orgasasi kemahasiswaan lainnya akan menggelar demo di Flyover usai salat Jumat. Seribuan massa Cipayung Plus ini akan turun menyuarakan penuntasan kasus korupsi di negeri ini.
Selain kasus Century, isu lain yang minta dituntaskan penegak hukum mulai kejaksaan, kepolisian, hingga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yakni kasus wisma atlet, pemulangan Nunung Nurbaeti, rekening gendut polri, rekening gendut PNS muda, kasus kemenakertrans, dan masalah Badan Anggaran DPR.
"Untuk isu lokal, kami minta penegak hukum segera menuntaskan kasus dugaan korupsi bantuan sosial Pemprov Sulsel 2008, masalah APBD, dan beberapa isu lokal lainnya," ujar Bendahara Kongres  Pemuda Indonesia, Andi Aswadi saat bertandang ke redaksi Harian FAJAR, Kamis, 8 Desember.
Bersama belasan aktivis Cipayung Plus, dia juga berharap aksi demo mahasiswa pada momen hari anti korupsi ini berjalan damai, dan tidak anarkis. Paling tidak, demo damai ini menjadi titik poin yang baik baik pencitraan mahasiswa Makassar, yang selama ini dikenal anarkis saat menyampaikan aspirasinya.
Dia juga mengajak aparat kepolisian untuk bersikap dingin dalam mengamankan aksi demo mahasiswa. Sehingga demo yang dilakukan mahasiswa hari ini benar-benar berjalan damai dan tidak mengganggu kepentingan umum.
"Sudah saatnya aksi mahasiswa di Makassar tidak anarkis sehingga citra mahasiswa di Makassar lebih baik di masyarakat. Makanya, kami juga mengajak rekan-rekan mahasiswa untuk menggelar demo damai tanpa kekerasan," kata Ketua IMM Makassar, Sofyan Totorau. 
Ketua IMM Sulsel, Razikin secara khusus minta Ketua KPK, Abraham Samad untuk benar-benar melakukan pemberantasan korupsi sebagaimana harapan masyarakat. "Itu yang kita harapkan dari peringatan hari anti korupsi ini," katanya. (hamsah umar)