Powered By Blogger

Senin, 26 Desember 2011

Anjal Tewas Digilas Mobil Boks


MAKASSAR, FAJAR--Seorang anak jalanan (anjal) yang biasa mengemis di depan pintu I Unhas, Ati (3) tewas digilas mobil boks. Warga Jalan Perintis Kemerdekaan VI Makassar ini menjadi korban kecelakaan lalu lintas Minggu, 25 Desember.
Korban ditabrak mobil boks roda enam DD 9891 AF yang dikemudikan oleh Rusli (33), warga Jalan Daeng Tantu Rappokalling Makassar. Diduga, pengemudi mobil boks ini tidak melihat korban yang sedang mengemis hingga menginjaknya. Korban dilaporkan tewas di RS Wahidin Makassar.
Kasat Lantas Polrestabes Makassar, AKBP Muh Hidayat menjelaskan bahwa kecelakaan lalu lintas ini bermula saat traffic light di depan pintu I Unhas ini sudah hijau. Saat itu, korban baru saja mengemis dengan pemilik mobil yang ada di sebelah kiri mobil boks tersebut. Usai mengemis di mobil tersebut, korban kembali melangkah ke depan melewati mobil boks. 
Bersamaan dengan itu, lampu hijau menyala hingga pengemudi mobil boks langsung maju tanpa melihat situasi di depannya. Akibatnya korban ditabrak hingga akhirnya tewas. Keberadaan anak jalanan utamanya yang masih berusia balita di Makassar memprihatinkan. Sejumlah titik jalan di wilayah ini masih diwarnai anjal. Kondisi ini semakin memprihatinkan karena oknum atau orang tua anjal ini terkesan membiarkan anaknya beroperasi padahal keselamatannya terancam.
Hidayat sendiri mengaku prihatin dengan fenomena anak jalanan di Makassar, apalagi rawan menjadi korban kecelakaan  lalu lintas. 
Selain lakalantas yang mengakibatkan seorang anjal tewas, kecelakaan lalu lintas juga terjadi di pertigaan Jalan AP Pettarani-Rappocini. Laka lantas ini berupa tabrak lari mobil Suzuki Carry DD 8984 BB dengan mobil Daihatsu Xenia DD 465 IR.  
Kedua mobil yang terlibat tabrakan ini sempat kejar-kejaran karena pemilik mobil yang menabrak tidak mau berhenti, namun berusaha melarikan diri. Saat kejar-kejaran berlangsung ini beberapa pengendara sepeda motor sempat disambar. 
Terakhir, pengemudi yang lari tersebut kembali menabrak mobil sedan Toyota Vios DD 375 OR di Jalan Sultan Alaudin. Pelaku tabrak lari ini baru berhasil diamankan petugas kepolisian di lampu merah Alauddin-Pettarani. Pelaku tabrak lari kemudian digiring ke Unit Laka Todopuli. (hamsah umar)

Mahasiswa Rusak Traffic Light


MAKASSAR, FAJAR--Aksi unjuk rasa yang dilakukan sedikitnya seribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Makassar,  diwarnai aksi anarkis oknum mahasiswa tidak bertanggung jawab. Traffic light dan rambu lalu lintas di rusak.
Perusakan traffic light dan rambu lalu lintas ini terjadi di beberapa titik yang dilalui mahasiswa. Bahkan satu unit mobil operasional Bank BNI juga ikut dirusak mahasiswa yang melakukan demo. Selain melakukan perusakan, demo mahasiswa ini juga mengakibatkan jalan macet seperti di Flyover, Jalan Jenderal Sudirman, serta Jalan Sultan Alauddin.
Kendati sejauh ini belum ada mahasiswa yang ditangkap oleh aparat kepolisian, namun polisi menegaskan bahwa mahasiswa yang merusak rambu lalu lintas dan traffic light akan ditindak tegas  untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. 
Kabag Ops Polrestabes Makassar, AKBP Hotman Sirait menegaskan bahwa perusakan fasilitas negara ini merupakan tindakan anarkis yang tidak bisa ditolerir. Dia mengaku memiliki rekaman mengenai perbuatan oknum mahasiswa yang melakukan perusakan.
"Kita memiliki dokumentasi mengenai mahasiswa yang melakukan perusakan. Ada anggota kita  yang merekam aksi mahasiswa yang merusak. Pelaku perusakan ini nantinya akan kita identifikasi kemudian memprosesnya sesuai hukum yang berlaku," kata Hotman.
Demo seribuan mahasiswa di beberapa titik seperti Flyover, Monumen Mandala, depan kampus UIN, dan Unismuh Makassar ini sebagai bentuk protes mahasiswa terhadap pembunuhan atau penembakan yang dilakukan petugas kepolisian terhadap warga di Pelabuhan Sape, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) hingga mengakibatkan sejumlah warga tewas.
Dalam aksinya, mereka mendesak Kapolri, Jenderal Timur Pradopo mencopot Kapolda NTB dan memberi sanksi tegas, terhadap anggota kepolisian yang melakukan penembakan terhadap warga yang melakukan protes dan penolakan  pertambangan PT Sumber Mineral Nusantara di Sape, Bima.
"Kami mengutuk penembakan polisi di Bima yang mengakibatkan rekan kami di IMM Bima ikut tewas. Makanya, polisi yang menembak harus diberi sanksi tegas serta mencopot Kapolda NTB," kata Ketua Bidan Hipma IMM Cabang Makassar, Munawir.
Saat melakukan demo, mahasiswa juga sempat menyandera mobil truk yang lewat kemudian berorasi di atasnya. Mereka juga membakar ban di tengah jalan hingga mengakibatkan arus lalu lintas semakin macet. (hamsah umar)                     

Minggu, 25 Desember 2011

Tersangka The Mutiara Terancam 5 Tahun


MAKASSAR, FAJAR--Bos CV Banteng Mega Perkasa, Jamaluddin dan pengawas proyek, Heryanto yang telah ditetapkan tersangka serta ditahan polisi terancam penjara selama lima tahun. Keduanya terkait kasus runtuhnya tembok The Mutiara yang mengakibatkan delapan warga tewas.
Kedua tersangka ini dijerat dengan Pasal 365 KUHP dan Pasal 360 KUHP tentang Kelalaian yang mengakibatkan orang lain meninggal dunia. Berdasarkan aturan ini, kedua tersangka diancam dengan pidana maksimal 5 tahun.
Terkait kasus The Mutiara ini, Wakasatreskrim Polrestabes Makassar, Kompol Anwar Hasan menyebutkan bahwa proses penyidikan kasus ini masih terus berlangsung. Makanya, bukan tidak mungkin kasus ini akan menambah tersangka baru jika saja hasil penyidikan mengindikasikan adanya kelalaian selain kedua orang tersebut.
"Semuanya bergantung hasil penyidikan nantinya. Kalau memang penyidikan ditemukan ada orang lain yang dianggap lalai, bukan tidak mungkin akan ada kita tetapkan tersangka baru," kata Anwar.
Penetapan Jamaluddin sebagai tersangka karena dinilai sebagai pihak yang paling bertanggungjawab atas pembangunan tembok yang tak sesuai dengan spesifikasi yang direncanakan pengembang. Sedang, Hery dinilai lalai dalam tugasnya dan tanggungjawabnya sebagai pengawas pembangunan pagar.
Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar, Abdul Azis meminta penyidik tak berhenti dan melakukan pengembangan kasus. Dia mengatakan, pihaknya mengapresiasi keberhasilan kepolisian yang telah berhasil menetapkan tersangka atas kasus tersebut. "Jangan diabaikan peran pengembang. Sejauh ini kan baru pelaksana teknisnya yang dijadikan tersangka," kata Azis.
  Menurut dia, proses pembangunan tembok The Mutiara merupakan pesanan dari pengembang perumahan, sehingga dia menilai tetap ada tanggung jawab dari pihak The Mutiara. 
Dalam kasus ini, penyidik Polrestabes Makassar masih akan melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah pihak termasuk dari pejabat Pemkot Makassar. Salah satu pihak yang akan dimintai keterangan penyidik itu yakni Camat Panakkukang serta Lurah Sinrijala. (hamsah  umar)  

Enam Warga Ditangkap Akibat Perang Kelompok


MAKASSAR, FAJAR--Kasus perkelahian kelompok kembali pecah di Bantabantaeng, Minggu, 25 Desember dini hari. Perkelahian di perbatasan Rappocini dan Mamajang itu diduga karena pengaruh alkohol. Sejumlah kendaraan yang parkir di Jalan Bantabantaeng juga menjadi sasaran kedua kelompok yang bertikai.
Atas peristiwa ini, enam pemuda yang diduga terlibat dalam perkelahian kelompok itu langsung diamankan polisi. Mereka diamankan beberapa saat setelah kejadian serta pagi kemarin. Keenam warga yang diamankan polisi itu saat ini masih dalam pemeriksaan petugas kepolisian. 
Kapolsekta Rappocini, AKP Ahmad Mariadi yang dikonfirmasi menjelaskan bahwa perkelahian kelompok yang terjadi sekira pukul 00.00 itu,  berawal saat sekelompok pemuda dari Jalan Bantabantaeng yang mabuk keluar ke arah jembatan kanal. Dia kemudian menantang pemud dan warga yang sedang nongkrong dipinggiran jalan.
Selain menantang warga di perbatasan kecamatan itu, pemuda yang mabuk ini juga mengejek warga dengan kata-kata tidak pantas, sehingga menimbulkan ketersinggungan. Di lokasi itu kondisi jalan cukup ramai apalagi banyak warga  yang sedang nonton balapan liar di sepanjang jalan Veteran.
Merasa ditantang dengan sekelompok pemuda itu, warga yang nongkrong di pinggir jalan ini kemudian memburu kawanan pemuda itu hingga kembali di Bantabantaeng. Aksi saling lempar batu tidak terelakkan. "Perang kelompok ini menyebabkan mobil yang ada di Jalan Bantabantaeng jadi sasaran batu maupun botol miras pelaku perang kelompok," kata Ahmad Mariadi.
Kanit Reskrim Polsekta Rappocini, AKP Arifuddin  yang dikonfirmasi terpisah menyatakan enam warga yang ditangkap masih dalam pemeriksaan. "Mereka yang ditangkap masih kita interogasi," kata Arifuddin.
Selain di Bantabantaeng, aksi perang kelompok juga dilaporkan terjadi di Jalan Pampang  Makassar. Warga di lokasi tersebut juga saling serang menggunakan batu. Hanya saja, sejauh ini belum ada warga yang dilaporkan ditangkap dalam peristiwa ini. (hamsah umar)

Misa Natal Berlangsung Aman


MAKASSAR, FAJAR--Ribuan umat kristiani di Makassar merayakan natal dalam suasana aman dan khidmat. Sejauh ini, proses pelaksanaan misa natal di gereja-gereja di Makassar berjalan lancar tanpa adanya gangguan keamanan.
Kendati dari segi keamanan cukup kondusif, namun perayaan natal bagi umat Kristiani ini tetap memiliki kendala tertentu. Pasalnya, siang kemarin hujan mengguyur kota Makassar dan sekitarnya. Kendati begitu, hujan tersebut tidak mengganggu aktivitas perayaan natal di gereja.
Kasubag Humas Polrestabes Makassar, Kompol Mantasiah yang dikonfirmasi membenarkan suasana kondusif sepanjang pelaksaan natal. Dia berharap, suasana kondusif ini tetap terjaga dengan baik hingga pergantian tahun baru 2011 ke 2012.
"Sejauh ini situasi keamanan di kota Makassar mulai kemarin hingga saat ini  masih terkendali. Dengan demikian, umat Kristiani yang merayakan natal dan beribadah di gereja, bisa menjalankan ibadah dengan aman dan lancar," kata Mantasiah.
Di Makassar, sedikitnya 113 gereja menggelar misa natal sebagai momentum bagi kaum Kristiani untuk berbagi kasih kepada sesama manusia. Makanya, warga kurang mampu yang berada di sekitar gereja mendapat perhatian warga Kristiani dengan memberikan kepedulian kepada mereka. 
Mantasiah menyebutkan pada perayaan natal tahun ini, gereja yang mendapat prioritas  kepolisian seperti  Gereja Paroki Asisi-Hertasning, Bethany-Latimojong, Mangngamaseang-Tello Baru, Jemaat Masale-Adyaksa, Kare-Perintis, Balla Tamalanrea-Perintis, BPIP Immanuel-Balaikota, Katedral-Kajaolalido, Bukit Zaitun-Cendrawasih, Santa Josep-Latimojong.
"Dari beberapa gereja yang kita prioritaskan pengamanannya ini juga masih aman dan terkendali. Sejauh ini belum ada gangguan keamanan," kata Mantasiah.
Dalam perayaan natal tahun ini, sejumlah gereja  memang mendapat pengamanan khusus dengan menempatkan petugas penjinak bom di gereja. Bahkan, tim Gegana Brimob Polda Sulsel juga disiagakan untuk mengamankan natal. Petugas kepolisian yang melakukan pengamanan gereja ini dilengkapi  metal detector dan kendaraan lapis baja.
"Pengamanan gereja di wilayah Polsekta Rappocini juga masih berjalan aman. Kita akan tetap melakukan pengamanan selama perayaan natal berlangsung," kata Kanit Reskrim Polsekta Rappocini, AKP Arifuddin saat melakukan pengamanan di Gereja Paroki Asisi-Hertasning. (hamsah umar)