Powered By Blogger

Sabtu, 20 Agustus 2011

Trendi dengan Desain Minimalis


Editor : Hamsah

MEMILIKI kendaraan roda empat yang sudah berusia belasan tahun memiliki seni tersendiri, apalagi kalau mobil tersebut memiliki kelebihan tersendiri. Paling tidak, mobil yang sudah terbilang tua ini bisa memberikan kepuasan tersendiri bagi pemiliknya disaat  mengemudikannya.
Terlebih lagi, kalau mobil yang sudah tergolong agak klasik itu, dirawat dengan baik bagi mesin, interior, maupun eksteriornya. Itu tentu saja akan memberikan jaminan kepuasan bagi pemiliknya. Belum lagi kalau mobil tua kesayangan tersebut mendapat sentuhan atau dilakukan modifikasi untuk memperbaiki tampilannya secara umum.
Dengan sedikit sentuhan baik interior dan eksteriornya, mobil yang tergolong sudah cukup tua itu, tampilan mobil terlihat tetap seksi, meski desain mobil tersebut cukup minimalis. Setidaknya ini bisa dilihat pada mobil Civic EG6 milik Tegus Kuncoro ini. Mobil yang juga dikenal dengan sebutan Estilo ini, tetap mampu tampil trendi dengan mengandalkan desain minimalis.
Pada mobil keluaran 1993 silam ini, Kuncoro hanya melakukan sedikit perubahan pada ban, pelek, jok, audio, dan pada bagian double lips depan dan belakang. Perubahan yang ada pun tidak terlalu mencolok, namun mampu memberikan kesan berbeda bahkan tampil lebih modern dari kondisi aslinya. "Jadi meski mobil ini sudah tua, tapi tetap mampu tampil seksi," kata Kuncoro.
Pada bagian audio misalnya, mobil yang satu ini hanya membenamkan sedikit perangkat audio. Pada mobil ini hanya ada satu unit subwoofer, satu unit power, dan dua unit tweeter. Intinya, perubahan yang ada sangat minimali sehingga tidak terlalu mencolok.
Yang banyak mengalami perubahan lebih pada bodinya, agar tampilannya tetap mengetren, baik saat dipandang dari luar maupun di dalamnya. Kondisi ini setelah melalui perawatan dan sentuhan maksimal dari pemiliknya sendiri. Belum lagi, perawatan mesin secara berkala, mampu memberikan garansi bagi pemiliknya sehingga mobil ini tidak meragukan saat dikemudikan dalam jarak jauh, termasuk untuk jalan tanjakan.
Meski mesin yang digunakan masih standar atau 1.590 cc, namun untuk menguji kemampuan mobil ini melaju di jalan, Kuncoro menyebut mobil ini tetap mampu memberikan kinerja maksimal. Apalagi, mobil ini bisa dikebut hingga 130 km per jam. (*)
               
            

Eksklusif Pakai Pelek Rota Zero


INGIN melihat mobil kesayangan tampil keren, sudah menjadi keinginan semua pencinta kendaraan roda empat utamanya pencinta mobil modifikasi. Makanya, soal tampilan kendaraan ini, pemilik mobil selalu memberikan sentuhan khusus terhadap mobilnya, baik interior maupun eksterior.
Untuk bagian eksterior, komponen yang paling sering menjadi perhatian untuk dilakukan perubahan adalah ban, pelek, maupun double lipsnya, atau bahkan ada yang melakukannya dengan menggunakan bodykit. Namun untuk mobil Civic EG6 milik Teguh Kuncoro yang satu ini, perubahan yang mencolok pada bagian eksterior ada pada pelek, bank, lampu, dan double lipsnya.
Khusus untuk pilihan pelek, Kuncoro menggunakan pelek Rota Zero yang secara selintas berbentuk palang atau tanda tambah. Dengan menggunakan pelek Rota Zero ini, mobil keluaran 1993 ini terlihat lebih eksklusif dibanding mobil sejenisnya bahkan mobil kebayakan. Pasalnya, jenis pelek seperti ini sangat jarang bisa ditemukan di pasaran. Kalau pun ada, dipastikan tidak dijual di Makassar namun harus dipesan khusus dari  luar.
Untuk mendapatkan pelek Rota Zero ini, Kuncoro bahkan harus banyak mencari melalui internet. Dia mengaku, beberapa komponen mobilnya memang harus dipesan melalui internet seperti pelek dan double lips. Untuk pelek misalnya, harga berkisar Rp7 juta. Pelek 8 inci ini dipadukan dengan ban dengan ring 15, dengan lebar 195 mm. 
Salah satu yang menjadi kelebihan dari pelek ini kata Kuncoro adalah dari stylenya. Selain itu, kontruksi pelek ini terbilang ringan, desain simpel dan kuat. Bahkan, saat mobil melaju dengan kecepatan tinggi, stabilitas mobil tetap terjaga dengan menggunakan pelek tersebut. "Menggunakan pelek ini mobil tidak mudah goyan, sehingga akan memberikan keamanan tersendiri saat mengemudi dengan kecepatan tinggi," kata Ketua Honda Estilo Club Makassar ini.
Bahkan untuk jalan yang tanjakan atau memiliki polisi tidur, Kuncoro menyebut penggunaan pelek ini sangat nyaman. Padahal sebelum menggunakan pelek dengan desain seperti ini, mobil miliknya kadang menghasilkan suara pada saat melewati polisi tidur. (hamsah umar)                                      

Jok Model Ketupat


MELAKUKAN modifikasi kendaraan roda empat, terasa tidak lengkap tanpa melakukan sentuhan pada tempat duduk atau bagian jok. Bahkan, komponen yang satu ini merupakan bagian paling penting untuk dimodifikasi, agar kesan interior pada kendaraan semakin nyaman dan tidak membosankan.
Berbagai varian untuk membentuk jok pun menjadi buruan penggemar mobil modifikasi. Jenis jok pun tergantung selera pemilik mobil itu sendiri. Untuk mobil Honda Civic EG6 milik Teguh Kuncoro misalnya, dia memilih menggunakan motif ketupat pada desain jok mobilnya. Menurut dia, desain jok  motif seperti ini tidak monoton sehingga tidak gampang membuat pengemudi  bosan melihatnya.
Selain desain jok yang menyerupai ketupat, bagian plafon juga tidak ketinggalan. Dia juga menggunakan motif ketupat untuk mempercantik bagian plafon termasuk bagian pintu mobilnya. "Kelihatan tidak monoton kalau model ketupat, sehingga lebih enak dilihat,"  kata Kuncoro.
Sementara untuk pilihan warna, Kuncoro yang melakukan modifikasi mobil di Kalimantan ini, memilih memadukan warna merah dan hitam. Paduan warna tersebut dinilai sangat padu dengan warna mobilnya yang hitam. "Pada bagian pelek, saya juga memilih yang berwarna merah sehingga terlihat semakin padu dengan jok atau bagian interiornya," kata Kuncoro.
Dengan desain jok menyerupai ketupat ini, suasana di dalam kabin kendaraan terasa lebih istimewa dan memberikan kesan menonjol dan unik. Apalagi, jok dengan motif seperti ini masih jarang ditemukan di daerah ini. (hamsah umar)      

Komponen Dibeli di Ebay

MEMODIFIKASI mobil yang sudah tergolong tua memiliki seni dan tantangan tersendiri, utamanya dalam memperoleh perangkat yang sesuai dengan mobil yang dimiliki, apalagi kalau perangkat yang dibutuhkan tersebut sudah jarang ditemukan di pasaran. 
Setidaknya ini yang dirasakan Ketua Honda Estilo Club Makassar, Teguh Kuncoro dalam melakukan modifikasi mobil kesayangannya, Honda Civic EG6 tahun 1993. Modifikasi dengan tetap mempertahankan kesan orisinilnya, memaksa Kuncoro harus mencari perangkat yang sesuai melalui internet.
Untungnya, untuk mendapatkan perangkat yang dibutuhkan itu, tidak perlu bersusah payah mencari tahu dimana ada dijual. Cukup dengan melakukan pencarian di Ebay, perangkat yang dibutuhkan sudah bisa diperoleh. Hanya memang membutuhkan waktu pengirimannya hingga dua pekan.
Beberapa perangkat yang harus dibeli melalui Ebay itu seperti double lips depan dan belakang, double din console, dan arm rest. "Semuanya saya pesan melalui Ebay. Di Indonesia mungkin masih ada dijual tapi kemungkinan tinggal bekas," kata Kuncoro.
Perangkat yang harus didatangkan dari luar  negeri ini, pada dasarnya fungsinya lebih kepada aksesori dan hiburan. Untuk arm rest, juga bisa berfungsi menyimpan minuman kaleng dan uang receh. Tentunya juga bisa memberikan kenyamanan tangan saat mengemudi. (hamsah umar)                

Kamis, 18 Agustus 2011

Panglima FPI Diadang 11 Laporan


MAKASSAR--Penyidik Polrestabes Makassar tampaknya akan memproses hukum Panglima Laskar Front Pembela Islam (FPI) Sulsel, Ustadz Abdurrahman dengan sebelas laporan polisi. Semua laporan tersebut mengarah pada dugaan penghasutan dan perbuatan berlanjut yang dilakukan oleh tersangka dalam beberapa kali aksinya.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Himawan Sugeha mengungkap bahwa sejak FPI melakukan berbagai razia di daerah ini, pihak kepolisian sudah menerima 11 laporan yang dianggap merugikan masyarakat. Laporan tersebut kata Himawan bakal dirangkum untuk menjerat tersangka yang saat ini sudah mendekam di sel Polrestabes Makassar. "Ada 11 laporan yang sudah diterima polisi tentang FPI," kata Himawan.
Beberapa kasus penghasutan yang dilakukan tersangka hingga mengakibatkan aksi perusakan yang dilakukan FPI antara lain di Warung Coto Pettarani, Topaz, dan terakhir Markas Jemaah Ahmadiyah di Jalan Anuang Makassar.  
Dalam kasus dugaan penghasutan yang dilakukan tersangka itu, Himawan menegaskan bahwa tersangka dijerat dengan Pasal 160 tentang Penghasutan serta Pasal 64 tentang Perbuatan Berlanjut. Perbuatan tersangka dianggap sudah berlanjut karena terdapat beberapa titik aksi perusakan yang telah dilakukan FPI.
Himawan menyebutkan bahwa penyidik telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi dalam kasus yang dilakukan FPI tersebut, baik dari masyarakat utamanya yang merasa dirugikan, anggota FPI, maupun kepolisian sendiri. Makanya, dari sejumlah keterangan yang diperoleh polisi itu, pihak penyidik berkeyakinan bahwa tersangka kuat dugaan telah melakukan penghasutan.
Terhadap anggota FPI lain yang menjadi incaran polisi, Himawan menyebutkan bahwa sejauh ini polisi belum berhasil melakukan penangkapan. Sebelumnya polisi sempat melakukan penggerebekan, namun anggota FPI yang diduga terlibat itu berhasil melarikan diri. Saat ini, anggota FPI tersebut diduga bersembunyi pada salah seorang pengurus FPI di daerah ini.
Terhadap laporan FPI, Himawan menyebutkan bahwa pihaknya tetap akan memproses setiap laporan yang ada termasuk laporan FPI terhadap Ahmadiyah. Namun dia berharap, laporan tersebut memiliki dasar yang kuat atau kejelasan. "Jangan laporan itu sekadar laporan tandingan. Kalau pelaku yang dilapor jelas, saya kira siapapun dia akan kita proses," tegas Himawan. (hamsah umar)