Powered By Blogger

Senin, 12 Desember 2011

Polisi Periksa Pemilik Gudang


MAKASSAR, FAJAR--Pemilik gudang pabrik cincang plastik, Robert serta dua karyawannya dimintai keterangan penyidik Polsekta Tallo, dalam rangka mengungkap penyebab kebakaran gudang yang terletak di Jalan Rappokalling Timur-Naja Daeng Nai ini.
Dua karyawan gudang yang diperiksa itu yakni sekuriti, Dewa serta Haeruddin. Namun dari keterangan ketiganya, mereka mengaku tidak tahu menahu mengenai penyebab kebakaran maupun asal muasal api yang menghanguskan bagian belakang gudang ini.
Kendati sudah memeriksa sejumlah saksi, namun polisi belum bisa memastikan apa yang memicu kebakaran ini, apakah karena aliran listrik atau faktor lain. Yang pasti, kebakaran ini mengakibatkan korban mengalami kerugian cukup besar. Untungnya, kebakaran ini tidak sampai mengakibatkan seluruh bangunan dan isinya ludes.
Untuk memastikan penyebab kebakaran dan demi kepentingan penyelidikan ini, tim Forensik Polda Sulsel kemarin sudah turun melakukan olah TKP. Polisi juga masih memasangi garis polisi di lokasi kebakaran tersebut.               
"Kita tidak bisa berspekulasi mengenai penyebabnya. Makanya kita menunggu pemeriksaan dari forensik untuk memastikan penyebab kebakaran ini. Yang jelas, korban dan karyawannya sudah kita mintai keterangan," kata Kapolsekta Tallo, Kompol Frans Tandean.
Sementara itu, pantauan FAJAR di lokasi, hingga kemarin belum ada aktivitas karyawan di gudang tersebut. Puluhan karyawannya hingga saat ini dikabarkan masih memilih istirahat di rumah kos mereka masing-masing, utamanya karyawan perempuan.
Sebagian karyawan laki-laki tetap memilih ke gudang tempatnya mencari nafkah kendati belum ada pekerjaan yang dilakukan. Para karyawan ini sekadar melakukan penjagaan gudang guna mengantisipasi adanya pihak yang tidak bertanggung jawab masuk di dalam gudang.
Lurah Rappokalling, Andi Panggeran Nur Akbar mengatakan, keberadaan gudang plastik ini sudah sekitar 10 tahun terakhir. Dia mengaku bersyukur karena dalam peristiwa ini tidak ada korban baik dari pihak karyawan maupun warga di sekitarnya. (hamsah umar)

Bandar Kupon Putih Ditangkap


MAKASSAR, FAJAR--Dua bandar judi kupon putih serta dua orang pemain ditangkap petugas Polsekta Wajo, Senin, 12 Desember dini hari. Bandar judi togel dan pemain ini ditangkap di lokasi berbeda.
Tersangka judi kupon putih ini masing-masing Ansar dan Adi (pemain) serta Pudding dan Jalaluddin selaku bandar kupon putih. Keempat tersangka ini ditangkap petugas Polsekta Wajo di Jalan Ahmad Yani, Jalan barawaja, serta Jalan Hertasning Baru Makassar. "Keempat tersangka saat ini kita tahan di sel Polsekta Wajo," jelas Kapolsekta Wajo, Kompol Sumarno, Senin, 12 Desember.
Dari tangan keempat tersangka ini, polisi menyita barang bukti berupa uang tunai sebesar Rp2,974 juta. Selain uang tunai, polisi juga menyita enam buah telepon seluler yang digunakan tersangka menjalankan bisnis terlarang ini. Tidak hanya itu, polisi juga menyita bukti rekapan pemasangan nomor pada judi kupon putih ini.
Dari enam telepon seluler yang disita polisi itu, ada di antara handphone tersebut yang membuat bukti rekapan nomor yang dipasang oleh pemain. Ada dugaan, tersangka judi kupon putih ini masih memiliki jaringan besar di kota Makassar dan sekitarnya. 
Makanya, polisi mengaku setelah menangkap keempat warga di tiga lokasi berbeda ini, polisi segere melakukan pengembangan untuk melakukan pengejaran terhadap  bandar lain yang diduga masih satu jaringan dengan tersangka. (hamsah umar)      
   

Polisi Belum Ambil Sidik Jari Pembanding


MAKASSAR, FAJAR--Rencana penyidik Polrestabes Makassar untuk mengambil sidik jari pembanding, pada keluarga mantan Kacab Merpati Makassar, Imam Bagus Nugraha hingga saat ini  belum bisa dilakukan pihak kepolisian.
Awalnya, penyidik Polrestabes Makassar akan mengambil sidik jari dari penghuni rumah di Town House Jalan Sungai Saddang Makassar. Hanya saja, hingga saat ini pengambilan sampel sidik jari itu belum dilakukan polisi karena penghuni di rumah ini tidak berada di tempat saat polisi ke rumah tersebut.
"Kita sudah pernah ke lokasi untuk mengambil sidik jari keluarga, tapi penghuni rumah saat itu tidak berada di tempat sehingga sampai saat ini belum kita ambil sidik jarinya," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Himawan Sugeha.
Rencana polisi mengambil sampel sidik jari dari pihak keluarga terlebih dahulu itu, dilakukan setelah sidik jari yang ditemukan penyidik saat melakukan olah TKP sudah selesai diteliti tim identifikasi Polrestabes Makassar. Hanya saja, rumusan sidik jari itu belum bisa terbaca siapa pemiliknya.
Sementara mengenai hasil autopsi kematian Imam dari dokter Forensik Unhas, Himawan mengaku kalau sejauh ini juga belum dikeluarkan dokter forensik. Polisi mengaku belum ada kepastian kapan hasil autopsi tersebut dikeluarkan dokter forensik.
Begitu juga kepastian pemeriksaan istri korban, Andi Indria Safitri juga belum ada kejelasan. Pasalnya, istri korban ini hingga saat ini masih berada di luar Sulsel. Soal pihak yang dicurigai sebagai pelaku pembunuhan Imam, polisi juga sejauh ini belum berani mengungkap siapa pihak yang dicurigai dalam kasus ini. (hamsah umar)      

Polisi Ringkus Pengedar Ekstasi


MAKASSAR---Penyalahgunaan narkoba di kota Makassar tidak ada habisnya baik sabu-sabu, ekstasi dan ganja. Minggu malam, Unit Narkoba Polrestabes Makassar kembali meringkus pengedar ekstasi. Tersangka bernama Zainal ini ditangkap di depan RS Faizal Makassar.
Dari tangan tersangka yang satu ini, polisi berhasil menyita sedikitnya 35 butir pil ekstasi siap edar. Pil inex ini ditemukan polisi dari tangan tersangka. Ditengarai, keberadaan tersangka di depan RS Faizal itu karena hendak melakukan transaksi dengan jaringannya. Saat ditangkap, tersangka tidak bisa berkutik apalagi barang terlarang diperoleh dari tangannya.
Kasat Narkoba Polrestabes Makassar, AKBP Masrus membenarkan penangkapan pengedar ekstasi di Makassar ini. Dia menyebut, sebelum tersangka ditangkap polisi, tersangka terlebih dahulu diintai oleh petugas kepolisian.
Untuk kepentingan penyelidikan, tersangka tersebut langsung diinterogasi dan saat ini diamankan di sel unit narkoba Polrestabes Makassar. Masrur menegaskan, pihaknya masih akan melakukan penyelidikan untuk mengungkap jaringan tersangka yang lain di daerah ini. Ada dugaan, tersangka memiliki jaringan besar dalam penyalahgunaan narkotika.
Dia menambahkan, penangkapan Zainal dilakukan setelah polisi mendapat informasi dari masyarakat mengenai dugaan tersangka terlibat bisnis terlarang. Dari situ, polisi melakukan penyelidikan untuk memastikan informasi tersebut. Begitu diintai dan dipastikan tersangka memiliki ekstasi, polisi langsung menyergapnya dan melakukan penangkapan.
Pengedar pil inex ini diketahui berdomisili di Gowa. Namun untuk memasarkan barang terlarang miliknya, tersangka melakukan transaksi di Makassar. 
Selain menangkap pengedar ekstasi, informasi yang dihimpun juga menyebutkan bahwa unit narkoba Polrestabes Makassar juga menangkap warga diduga pengedar sabu-sabu di Jalan Bulusalaka Makassar bernama Kahar. Dari tangan pengedar ini, polisi menyita sedikitnya 4 gram sabu-sabu. Dia ditangkap sekira pukul 21.00.
Di tempat lain, polisi juga menangkap warga di Jalan Tinumbu bernama Syamsiah. Polisi juga menyita sekitar 4 gram sabu-sabu. Penangkapan warga yang satu ini dilakukan polisi sekira pukul 22.00. (hamsah umar) 

Penyayang Kucing Hadir di Makassar


MAKASSAR, FAJAR--Para penyayang kucing di Makassar sepertinya semakin kompak dalam membudayakan pemeliharaan kucing. Ini dilihat dengan adanya launching Komunitas Penyayang Kucing (KPK) Makassar, di salah satu warkop Minggu, 11 Desember.
Komunitas yang baru saja terbentuk ini saat ini sudah memiliki banyak anggota. Saat launching, beberapa ekor kucing  peliharaan para pencinta kucing ini juga ditampilkan. Umumnya, kucing tersebut adalah kucing khas dengan berbagai tipe seperti anggora, peknose, medium dan jenis kucing lainnya.          
Ketua KPK Makassar, Bowo menyatakan organisasi ini hadir sebagai wadah bagi pencinta kucing untuk saling memberikan informasi, sosialisasi, berbagi pengalaman dalam pemeliharaan kucing, serta bagaimana memasyarakatkan pemeliharaan kucing di tengah masyarakat.
"Dengan organisasi ini, kita berharap masyarakat yang memiliki hobi dan kecintaan dalam memeliharaan kucing bisa berkumpul, sehingga kita semakin kompak dalam melakukan pemeliharaan kucing di daerah ini," kata Bowo.
Bowo menyebutkan, organisasi yang dibentuk ini juga melibatkan dokter hewan selaku pembina. Sehingga para penyayang kucing di Makassar bisa dengan mudah melakukan konsultasi mengenai kesehatan kucing dan pemeliharaannya.
Kepala Cabang PT Remindo Prima Vet, Drh Indryaswono menyatakan untuk menjaga kucing tetap sehat, masalah kebersihan kucing, kandang juga mesti diperhatikan. Minimal kucing harus dimandikan dua kali sebulan. Begitu juga masalah nutrisi kucing harus menjadi perhatian pemiliknya.
"Untuk menjaga kekebalan tubuh kucing, juga diperlukan vaksinasi sehingga hewan peliharaan ini terhindar dari berbagai penyakit. Sementara masalah nutrisi, kadang-kadang kucing juga membutuhkan variasi makanan yang berbeda," katanya. (hamsah umar)