Powered By Blogger

Kamis, 15 Desember 2011

Mahasiswi Diperkosa Teman Sendiri


MAKASSAR, FAJAR--Tindakan asusila menimpa seorang mahasiswi salah satu perguruan tinggi swasta di Makassar berinisial Yt (18). Pelaku pemerkosaan dalam kasus ini tidak lain temannya sendiri yang juga berstatus mahasiswa Rl (21).
Aksi bejat yang dilakukan Rl terhadap teman mahasiswinya itu terjadi di rumah kos milik pelaku di Bontoduri Makassar. Informasi yang diperoleh, sebelum korban diperkosa pelaku, pelaku mengajak korban bertemu di depan RS Pelamonia Makassar. Kebetulan, korban saat itu berada di rumah sakit untuk menemani salah seorang anggota keluarganya yang dirawat di rumah sakit.
Informasi yang diperoleh, pelaku mengajak korban bertemu di Jalan Tinggi Mae atau di depan Unit Gawat Darurat RS Pelamonia Makassar. Mahasiswi kesehatan ini diajak bertemu korban sekira pukul 21.00 melalui telepon. 
Tanpa curiga dengan ajakan pelaku, korban memuhi ajakan korban untuk bertemu. Setelah keduanya bertemu, beberapa saat kemudian tersangka mengajak korban untuk makam malam di suatu tempat. Usai makam malam, pelaku bukannya mengantar korban ke RS Pelamonia, tapi memilih mengajak korban ke rumah kosnya di Bontoduri.
Saat itulah, korban diperkosa oleh pelaku saat berada di dalam kamarnya. Akibat ulah mahasiswa itu, korban melaporkannya ke Polrestabes Makassar. Peristiwa pemerkosaan itu terjadi pada 12 Desember lalu, namun baru dilaporkan ke polisi Rabu lalu.
Wakasatreskrim Polrestabes Makassar, Kompol Anwar Hasan yang dikonfirmasi membenarkan peristiwa pemerkosaan mahasiswi yang dilakukan rekannya sendiri. Kasus tersebut saat ini dalam penangan Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Makassar. (hamsah umar)       
             

Berkas Pembobol Credit Card Dilimpahkan ke Jaksa


MAKASSAR, FAJAR--Penyidik Polrestabes Makassar akhirnya melimpahkan berkas tiga tersangka kasus pembobolan credit card, ke Kejaksaan Negeri Makassar. Berkas kasus tersebut dilimpahkan polisi setelah dianggap rampung.
"Berkasnya sudah kita rampungkan serta sudah dilimpahkan ke kejaksaan," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Himawan Sugeha, Kamis, 15 Desember.
Sebagaimana dilansir sebelumnya, tiga tersangka pembobolan credit card menggunakan skimer itu berinisial LH, TH, dan HK. Ketiga tersangka tersebut sebelumnya ditangkap di sekitar Mall Panakkukang Makassar beberapa waktu lalu. Dalam kasus ini, ketiga tersangka mengakibatkan tiga nasabah salah satu  bank di Makassar mengalami kerugian hingga Rp350 juta.
Dalam kasus pembobolan kartu kredit memanfaatkan skimer ini, polisi sebenarnya menetapkan tiga orang tersangka. Satu tersangka lainnya saat ini berada di Bali. Satu orang ini juga telah ditangkap petugas kepolisian setempat dengan kasus yang sama. "Ini yang tarik ulur memang karena tersangka kita di Bali ini ternyata juga diproses di Bali," katanya.        
Himawan menyebutkan bahwa kasus pembobolan credit card ini masih dalam proses pengembangan pihak kepolisian. Pasalnya, polisi masih mengejar tersangka lain yang disebut oleh tersangka. Begitu juga dua unit skimer yang disebut-sebut digunakan tersangka melakukan aksinya masih dalam penyelidikan.
Kendati masih ada tersangka yang belum ditangkap, Himawan menegaskan bahwa proses pelimpahan berkas tersangka ke kejaksaan tidak terkendala lagi. Pasalnya, ketiga tersangka yang sudah ditangkap sama-sama memiliki peran yang sama dalam masalah ini.
Para tersangka ini dijerat dengan pasal 30 ayat 1 dan 2, undang-undang nomor 11 tahun 2008, tentang ITE dengan ancama di atas lima tahun penjara. (hamsah umar)

Curi Laptop untuk Bayar Motor


MAKASSAR, FAJAR--Dua remaja yang tinggal di Jalan Daeng Tantu, Rappokalling Makassar ditangkap Unit Operasional Direktorat Reskrim Polda Sulsel, Kamis, 15 Desember. Keduanya adalah tersangka pencurian dengan sasaran rumah kos mahasiswa.
Keduanya adalah Anwar (19) dan Asrul (15). Kedua tersangka yang biasa menjadi kuli bangunan ini mengaku melakukan aksinya demi untuk berpoya-poya serta membayar kredit motor. Spesialis pencurian laptor, handphone serta uang tunai ini ditangkap di sekitar Galangan Kapal Makassar. "Sebagian saya gunakan untuk membayar cicilan motor," kata Anwar.  
Dalam melakukan aksinya itu, kedua tersangka berkawanan lima orang. Tiga rekan lainnya adalah Cengel dan Daniel. Sementara Ramli lebih awal ditangkap polisi. Dari penangkapan Ramli inilah, polisi berhasil menangkap kedua tersangka.  Dari pengakuan tersangka, setiap barang curian baik laptop, handphone dan uang dibagi bersama.
Beberapa lokasi pencurian yang dilakukan kawanan ini seperti Jalan Pampang, Tamalanrea, serta di sekitar Unhas. Bahkan di sekitar Unhas ini, pelaku melakukan aksi pencurian di sejumlah rumah kos milik mahasiswa. Para pelaku mengaku membuka pondokan mahasiswa dengan menggunakan tang untuk merusak gemboknya.
Informasi yang diperoleh, barang curian tersebut dijual tersangka seharga Rp1,3 j uta untuk setiap laptop. Beberapa korban pelaku ini yakni Nurdiana, Dewi, Ija, dan Rara. Selain laptop dan sejumlah handphone, pelaku juga diketahui pernah mencuri uang mahasiswa hingga Rp2,6 juta.
Kanit Opsnal Satreskrim Polda Sulsel, Kompol Yadin membenarkan penangkapan dua spesialis pencurian laptop tersebut. Menurutnya, pelaku sudah sering kali melakukan aksi pencurian di beberapa tempat termasuk di sejumlah pondokan mahasiswa di sekitar Unhas. (hamsah umar)  

Rabu, 14 Desember 2011

Hari Ini, Istri Imam Diperiksa


MAKASSAR, FAJAR--Setelah melalui proses penantian, istri mantan Kepala Cabang Merpati Makassar-Imam Bagus Nugraha, Andi Indria Safitri bakal menjalani pemeriksaan penyidik Polsekta Rappocini, Kamis, 15 Desember, hari ini.
Kepastian ini disampaikan Kapolsekta Rappocini, Kompol Herman yang dihubungi Rabu, 14 Desember. Penyidik mengaku sudah mendapat konfirmasi dari Indria datang ke Makassar kemarin. Sesuai jadwal yang disampaikan istri tersangka kepada penyidik, Indria tiba di Makassar Rabu siang atau sore.
"Menurut informasi yang diberikan kepada kita hari ini sudah tiba di Makassar. Cuma pastinya  jam berapa ini yang kita tidak ketahui pasti," kata Herman.
Herman menegaskan proses pemeriksaan terhadap istri Imam ini diharapkan bisa dilakukan secepatnya. Bahkan, kalau kondisi fisik atau kesehatan Indria memungkinkan dilakukan pemeriksaan malam, polisi juga siap melakukan pemeriksaan malam terhadap istri korban pembunuhan misterius ini.
Dia menambahkan, proses pemeriksaan terhadap istri korban ini akan sangat menentukan langkah selanjutnya yang akan dilakukan penyidik, termasuk siapa saja yang akan dimintai keterangan selanjutnya. Selama ini, polisi memang masih fokus melakukan pemeriksaan terhadap keluarga korban.
Kalau pun ada saksi diluar keluarga yang telah diperiksa, baru sebatas petugas keamanan perumahan, tukang becak, dan tukang ojek. "Untuk pemeriksaan selanjutnya belum kita tentukan. Kita lihat dulu keterangan dari istri korban," tambah Herman.
Wakasatreskrim Polrestabes Makassar, Kompol Anwar Hasan yang dikonfirmasi terpisah membenarkan rencana kedatangan istri korban kemarin. Kendati hingga pukul 16.00, polisi belum mendapat kabar apakah Indria sudah tiba di Makassar atau masih dalam perjalanan. (hamsah umar)
 
               

Kadivhumas Minta Fungsi Humas Diberdayakan


MAKASSAR, FAJAR--Kepala Devisi Hubungan Masyarakat (Kadivhumas) Polri, Irjen S Usman Nasution minta jajaran Polda Sulsel untuk memberdayakan fungsi humas, guna memaksimalkan komunikasi dengan masyarakat melalui pemberitaan media cetak dan elektronik.
Imbauan ini disampaikan kadivhumas saat silaturahmi Kadivhumas Polri dengan insan pers Sulsel di Hotel Clarion Makassar, Rabu, 14 Desember. Menurut dia, pemberdayaan fungsi humas penting tercipta agar informasi yang dibutuhkan wartawan bisa terpenuhi dan tidak menimbulkan persepsi keliru di tengah masyarakat.
Perlunya pemberdayaan fungsi humas di jajaran Polri termasuk jajaran Polda Sulsel ini, agar kebutuhan informasi yang dibutuhkan wartawan bisa cepat diberikan, mengingat wartawan butuh informasi yang bersifat cepat dan aktual. 
"Karena kalau sudah telanjur dipublikasikan, akan sulit untuk memperbaiki opini yang sudah terbentuk di masyarakat. Makanya ketika ada informasi yang dibutuhkan wartawan, secepatnya disampaikan. Kalau data yang dibutuhkan belum ada di humas, secepatnya dikomunikasikan dengan sumber informasi," kata Usman Nasution.
Dia memahami, sejauh ini anggota polri yang bertugas di kehumasan masih banyak yang belum memahami dengan baik mengenai kebutuhan informasi yang dibutuhkan wartawan. Bahkan, ada yang terkesan masih alergi ketiga ditanya atau bertemu dengan wartawan. "Kita akan terus lakukan pembinaan agar fungsi humas ini betul-betul diberdayakan," tambahnya.
Sejak beberapa bulan menjabat Kadivhumas Polri, Usman Nasution menegaskan bahwa dirinya terus memaksimalkan komunikasi yang baik dengan para wartawan. "Saya kalau mendapat SMS atau ditelepon wartawan, saya sangat cepat menjawabnya karena saya tahu apa yang ditanyakan wartawan itu dianggap penting. Makanya, saya kadang merasa yang perintah saya adalah wartawan. Saya bahkan kadang merasa seorang terdakwa menghadapi wartawan," jelasnya.
Dia menyebut, tanpa adanya dukungan dan komunikasi yang baik antara media dengan polri, maka citra positif polisi di tengah masyarakat tidak ada tercipta. "Baik buruknya kinerja kita di tengah masyarakat, sangat bergantung dari peran pers. Makanya, pers dan masyarakat tetap kita harapkan memberikan kontrol," katanya.
Wakapolda Sulsel, Brigadir Jenderal Syahrul Mamma menambahkan dalam rangka memberikan layanan informasi kepada masyarakat, Polda Sulsel telah membentuk humas hingga polsekta. "Dengan harapan pers dapat menciptakan opini positif di tengah masyarakat, karena pers bisa mempengaruhi opini masyarakat, objektivitas, subjektivitas dan perilaku sosial di masyarakat," kata Syahrul. (hamsah umar)