Powered By Blogger

Selasa, 26 Juni 2012

Tiga Menteri Hadiri Deklarasi IA


*Jadwal Ditetapkan 28 Juni

MAKASSAR, FAJAR--Tiga menteri dari jajaran partai Demokrat dijadwalkan menghadiri deklarasi Semangat Baru bersapa parpol koalisi, yang dipersiapkan berlangsung Juli mendatang.
Ketiga menteri yang berasal dari Sulsel ini masing-masing Menteri Koperasi dan UKM Syarifuddin Hasan,Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alifian Mallarangeng, dan Menteri Kehakiman dan HAM, Amir Syamsuddin. "Menteri dari Demokrat yang dari Sulsel sudah pasti kita minta datang saat deklarasi," ujar Wakil Ketua DPD Demokrat Sulsel, Ni'matullah, Senin, 25 Juni.
Deklarasi pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) bersamaa partai pengusung sejauh ini memang belum ditentukan tanggal dan tempat pastinya. Namun, rencana deklarasi ini sudah akan dibahas dan ditetapkan dalam pertemuan partai pengusung Kamis, 28 Juni. "Kita sudah bahas seperti apa teknis pelaksanaan deklarasi," kata Ni'matullah.
Demokrat sebagai partai pengusung utama IA bertekad untuk melibatkan partai pengusung mulai dari perencanaan deklarasi hingga pelaksanaan. Demokrat tidak ingin sekadar menggalang koalisi tapi memastikan semua partai ambil peran dalam deklarasi ini. Setidaknya ada belasan partai yang berada di belakang IA baik parlemen maupun nonparlemen. Partai pengusung antara lain Demokrat, PBB, PBR, PKB, PPDI, RepublikaN, dan sejumlah partai nonparlemen.
Selain dihadiri tiga menteri, Ketua Umum DPP Demokrat, Anas Urbaningrum serta enam anggota DPR RI Demokrat asal Sulsel masing-masing Dr Nizar, Andi Timo Pangerang, Jafar Hafsah, Gaffar Patappe, Reza Ali, dan Bahrun Daido juga dipastikan hadir. Bahkan, legislator Demokrat yang berkiprah di senayan ini diharapkan bisa menjadi jurkam pasangan IA di pilgub nantinya.
Selain membahas mengenai agenda deklarasi dan persiapannya, pertemuan Demokrat dengan partai koalisi ini juga dimaksudkan untuk membangun soliditas koalisi partai menghadapi pilgub. Partai pengusung IA diharapkan mampu mampu menjual program yang ditawarkan pasangan IA di masyarakat.
"Kita ingin mengsinergikan semua program yang akan dijalankan pasangan IA dengan semua partai pengusung. Sehingga kerja-kerja politik yang dilakukan tim termasuk partai pengusung lebih maksimal dalam memenangkan Ilham-Aziz dalam pertarungan," tandas Ketua Devisi Komunikasi dan Publikasi DPD Demokrat Sulsel, Syamsu Rizal. (hamsah umar)        
   

Ical: Imam Tak Pantas Nilai Kenegarawanan Amien


MAKASSAR, FAJAR--Pernyataan mantan juru bicara Sayang, Imam Mujahidin yang menilai deklarator PAN, Amien Rais sebagai tokoh negarawan yang inkonsistem disesalkan kubu Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA).
Sebagai mantan jubir yang juga kembali disiapkan menjadi jubir Sayang di pilgub Sulsel 2013, Imam tidak sepantasnya menilai kenegarawanan Amien Rais. Bahkan pernyataan tersebut dianggap sebagai bentuk ketidaktahuan Imam terhadap sejarah perjalanan bangsa.    
Kordinator Tim Media Ilham-Aziz, Syamsu Rizal bahwa penilaian Iman tersebut sangat tidak berdasar. "Orang yang mempertanyakan kenegarawan Pak Amien, adalah orang yang tidak tahu sejarah," tegas Ical-sapaan akrab Syamsu Rizal.
Amien Rais yang saat ini merupakan Ketua Majelis Pertimbangan DPP PAN adalah  pelopor reformasi bersama mahasiswa pada tahun 1998 silam. Dia juga mantan mantan Ketua Muhammadiyah dan juga tokoh yang paling konsisten dalam melawan hegamoni resim orde baru. "Jadi sangat tidak  wajar seorang Imam menilai ke negarawanan  Pak Amien. Memangnya Imam itu siapa dan apa kontribusinya terhadap bangsa ini dibanding Pak Amien Rais," kata Ical memberikan tanggapan.
Sebelumnya, Amien Rais mengumumkan sikap politiknya terhadap pemilihan gubernur di Sulsel ketika berada di Makassar. Mantan Ketua MPR ini secara tegas menyatakan mendukung  dan siap untuk tampil sebagai juru kampanye pasangan Ilham-Aziz.
Sikap politik dari Amin Rais ini pun membuat kubu Sayang gerah dan menyebut Amin sebagai negarawan yang inkosisten. Dalam tinta sejarah bangsa kita, langkah - langkah politik Pak Amien selalu dilandasi dengan pemikiran-pemikiran rasional tanpa ada kesan basa basi. Termasuk ketika memutuskan tampil terdepan mengawal pergerakan mahasiswa untuk meruntuhkan resim Soeharto yang telah berkuasa 32 tahun lamanya.
"Pun sama halnya ketika memandang momen pilgub di Sulsel, beliau tidak mungkin mengeluarkan pernyataan yang ngawur dan dianggap  basa - basi. Keputusan Pak Amien untuk mendukung IA pasti karena ada sesuatu yang salah dan perlu segera dilakukan perubahan di Sulsel," lanjut Ical.
Sementara Iman mengaku tidak bermaksud menyerang diri pribadi Amien dengan menyebutkan bahwa pendiri PAN tersebut adalah negarawan yang inkonsisten. "Tapi saya menyerang kondisi atau gerakan perpolitikan yang ada dan kemudian membuat Amien Rais semakin jauh dari rakyat," kata Imam dalam rilisnya.
Dia mengakui sosok Amien adalah tokoh nasional, tokoh agama, dan tokoh reformasi. Jadi, idealnya Amien tidak milik siapa-siapa, tapi milik seluruh masyarakat di Indonesia. Karena mantan Capres 2004 silam ini adalah salah satu sosok perekat bangsa. "Makanya di luar logika dan nalar kami ketika Pak Amien ingin kembali bermain politik praktis," kata Imam.
Pernyataannya dirinya sekadar sebuah pengandaian jika memang Amien ikut bermain di rana politik praktis dan berkelas lokal di Sulsel. "Saya yakin Pak Amien tidak akan melakukan hal itu. Karena beliau adalah tauladan kami, beliau adalah perekat bangsa ini, beliau adalah tokoh yang benar-benar ditokohkan," terang Imam. (hamsah umar)

Panwaslu Curhat ke Roem Soal Anggaran


MAKASSAR, FAJAR--Di tengah kesibukannya menyeleksi calon anggota panwaslu kabupaten/kota di Sulsel, anggota Panwaslu Sulsel menyempatkan diri menemui Ketua DPRD Sulsel, HM Roem. Pengawas pilgub ini memperkenalkan diri sekaligus curhat mengenai anggaran panwaslu mendatang.
"Kami datang melakukan audience dengan DPRD Sulsel untuk memperkenalkan diri. Selain itu, kita juga bahas soal anggaran untuk Panwaslu Sulsel," tandas anggota Panwaslu Sulsel, Anwar, Senin, 25 Juni.
Anggota panwaslu Sulsel yang menemui Roem masing-masing Ketua Panwaslu Sulsel, Supriyanto, Anwar serta Nur Setiawati (anggota). Dalam pertemuan ini, Roem berjanji untuk membackup usul anggaran yang diajukan Panwaslu Sulsel ke pemprov dalam rangka memperlancar tugas dan fungsi anggota panwaslu. Untuk pilgub Sulsel, lembaga pengawas pemilu ini mengusulkan anggaran sebesar Rp90 miliar.
Roem berjanji segera meminta Komisi A DPRD Sulsel untuk mengagendakan rapat koordinasi dengan Panwaslu Sulsel untuk membahas lebih teknis lagi mengenai kebutuhan anggaran panwaslu dalam pelaksanaan pilgub 2013 mendatang. Sejauh ini, dewan memang baru pernah melakukan koordinasi dengan pemprov Sulsel membahas mengenai kebutuhan anggaran pilgub yang mencapai Rp453 miliar, berupa KPU sebesar Rp319 miliar, dan pengamanan sebesar Rp43,9 miliar.
Sebelumnya, Panwaslu Sulsel merasa dicueki oleh pemprov Sulsel terkait penyediaan fasilitas kantor. Panwaslu sekitar sebulan lebih terkatung-katung menunggu kepastian dari pemprov hingga akhirnya memilih menyewa ruko sebagai tempat berkantor.
Tiga anggota panwaslu ini sendiri masih harus menyelesaikan fit and propert test calon anggota panwaslu kabupaten/kota di Sulsel. Dari 21 kabupaten yang direncanakan baru Bantaeng, Bulukumba, Selayar, dan Enrekang yang telah dilakukan akhir pekan lalu.
Uji kelayakan kembali akan dilanjutkan pada 28-29 untuk Kabupaten Tana Toraja, Toraja Utara, Luwu Timur, Luwu Utara, dan Luwu. Sementara Pinrang, Soppeng, dan Barru akan dilakukan pada 30 Juni. "Berikutnya 1 Juli untuk Wajo, Sidrap, Enrekang, Parepare. Sedang hari terakhir yakni 2 Juli untuk Makassar, Gowa, Maros, Pangkep, dan Jeneponto," tandas Anwar.
Hasil uji kelayakan calon anggota panwaslu Sulsel ini selanjutnya akan diplenokan pada 4 Juli untuk selanjutnya diumumkan anggota panwaslu terpilih pada 5 Juli mendatang. (hamsah umar)          
   

PPP Perkuat Kapal Induk


MAKASSAR, FAJAR--Setelah sejak awal dipastikan mendukung petahana, Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang), DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sulsel akhirnya memastikan dukungan ke calon incumbent.
Surat Keputusan (SK) bernomor 0431/KPTS/DPP/2012 tentang penetapan calon gubernur dan wakil gubernur Sulsel 2013-2018, yang diteken Ketua Umum DPP PPP, Suryadharma Ali dan Sekretaris Jenderal HM Romahurmuziy ini diterima DPW PPP Sulsel, Senin, 25 Juni. Penetapan Sayang sebagai cagub PPP Susel ditetapkan sejak 5 Juni lalu.
Sekretaris DPW PPP Sulsel, M Aras saat memberikan keterangan pers kepada wartawan di ruang fraksi PPP DPRD Sulsel menandaskan, dengan turunnya rekomendasi resmi PPP mendukung Sayang di pilgub 2013 mendatang ini, kader Kakbah di Sulsel diminta untuk mematuhi keputusan partai dengan memberikan dukungan penuh kepada kapal induk-sebutan tim Sayang.
"Keputusan DPP tentang penetapan Sayang sebagai cagub PPP di pilgub Sulsel ini mutlak dipatuhi seluruh kader. Kalau merasa kader yang baik, tentu dia akan mengikuti keputusan ini untuk ditindaklanjuti sepenuhnya," tandas Aras, Senin, 25 Juni.
Dalam SK dukungan PPP ke Sayang ini, kader PPP Sulsel diminta untuk melakukan sosialisasi dan upaya pemenangan pencalonan Sayang dengan menggerakkan seluruh potensi partai di Sulsel. Semua kader kakbah diminta untuk memperjuangkan dan berupaya memenangkan Sayang pada pertarungan yang akan dihelat pada Januari 2013 mendatang. Partai yang menamakan diri rumah besar umat Islam ini bertekad untuk mengerahkan seluruh kekuatan bahkan menjanjikan sumbangsih suara hingga 15 persen untuk Sayang.
Hadirnya SK ini juga akan ditindaklanjuti DPW PPP Sulsel dengan membentuk tim pemenangan Sayang yang melibatkan pengurus DPW, DPC, hingga pengurus ranting. "Tim pemenangan harus melibatkan semua struktur partai hingga ranting sebagai komitmen kita untuk memenangkan Sayang," tambah Wakil Ketua DPW PPP Sulsel, Mansyur Palewai.
PPP Sulsel saat ini tinggal menunggu waktu yang tepat untuk menyerahkan SK rekomendasi tersebut kepada Sayang. Partai berlambang kakbah ini akan membuat acara khusus dan disaksikan pengurus DPC PPP se-Sulsel. Penyerahan dukungan akan diiringi deklarasi PPP mendukung pasangan petahana ini.
Informasi yang diperoleh, Wakil Ketua DPP PPP Suharso yang dijadwalkan menyerahkan langsung dukungan tersebut ke Sayang. "Tingga menunggu waktu yang tepat. Kita harus menyesuaikan waktu luang DPP dan Sayang sendiri," tandasnya.  (hamsah umar)


Imam-Heny Disiapkan Jubir Kapal Induk


MAKASSAR, FAJAR--Agenda deklarasi cagub petahana, Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang), yang dijadwalkan pada 1 Juli mendatang terancam batal. Deklarasi ini bakal mulur dari perencanaan semula.
Kemungkinan deklarasi akan batal pada 1 Juli karena agenda tersebut bersamaan dengan rencana deklarasi Ketua Umum DPP Golkar, Aburizal Bakrie sebagai capres dari partai Golkar. Bagi Golkar, deklarasi Ical sebagai capres ini tentu lebih penting apalagi seluruh pimpinan DPD sudah diundang untuk hadir di acara rapimnasus 29-30 Juni.
Wakil Ketua DPD Golkar Sulsel, HM Roem yang ditemui di kantor DPRD Sulsel menegaskan jadwal deklarasi Sayang yang direncanakan 1 Juli mendatang kurang tepat mengingat ada kegiatan yang juga penting dilakukan DPP. "Jadi sulit deklarasi 1 Juli, karena kita ada kegiatan rapimnasus," kata Roem, Senin, 25 Juni.
Rencana deklarasi Sayang yang diagendakan 1 Juli mendatang ini terkesan kurang terkoordinasi utamanya antara tim keluarga dengan Golkar apalagi dengan partai pendukung. Sejumlah elit Golkar mengaku belum pernah menyebut tanggal deklarasi seperti diwacanakan 1 Juli. Kendati fraksi Golkar Sulsel mengakui kalau rencana deklarasi tersebut telah dijadwalkan pada 1 Juli, kendati masih tetap menunggu perkembangan dan kepastian dari partai pengusung.
Saat ini, partai yang sudah pasti mengusung Sayang di pilgub Sulsel seperti Golkar, PPP, PAN, PDS, PKPI, bahkan PDIP juga dikabarkan sudah memastikan diri ke Sayang. Sementara dari partai nonparlemen yang akan bergabung dengan kapal induk adalah PKNU, Kedaulatan, dan PKPB.  
Tim keluarga Syahrul, Tenri Olle Yasin Limpo terpisah menandaskan bahwa rencana deklarasi yang diancang-ancang 1 Juli mendatang sejauh ini belum ada kesepakatan dari Kapal Induk. "Dari Kapal Induk kita memang belum ada penetapan, saya tidak tahu kalau di Golkar sudah ada penetapan seperti itu," ujar Tenri.
Kalau di Golkar sudah menetapkan tiga juru bicara masing-masing Arfandi Idris, Maqbul Halim, dan Mappiar, Sayang juga sudah menyiapkan jubir di Kapal Induk. Sejauh ini sudah ada dua nama yang mencuat sebagai jubir yakni Imam Mujahidin Fahmid (jubir Sayang di pilgub 2007) dan Heny Handayani. Namun kepastian jubir ini masih tetap menunggu persetujuan Sayang dan partai lainnya.
"Kita memang persiapkan beberapa jubir di Kapal Induk, salah satunya memang adalah Pak Imam. Selama ini, Imam berkomentar masih sebatas sebagai mantan jubir di pilgub lalu," kata Tenri. (hamsah umar)