Powered By Blogger

Senin, 03 September 2012

Ilham Sowan Kyai di Sulsel


MAKASSAR, FAJAR--Jelang deklarasi Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) bersama pengusung, Ilham memilih sowan sekaligus minta nasihat kepada tokoh agama (kyai) dan sesepuh di Sulsel.
IA mengagendakan sowan ke sejumlah sepuh Sulsel maupun tokoh agama menjelang deklarasi partai pengusung yang diagendakan berlangsung Jumat, 7 September di Lapangan Karebosi. Kemarin, Ilham mulai sowan ke KH Djamaluddin Amin, AGH Sanusi Baco dan tokoh lainnya.
Ilham mengunjungi Kyai Djamaluddin Amin di kediamannya, Jl Talasalapang, Makassar. Ilham diterima di ruang tamu sembari berbincang santai. Kyai Djalal begitu sapaan akrab Djamaluddin banyak bercerita tentang aktivitasnya belakangan ini. Termasuk kebiasaannya untuk tetap beraktivitas. "Saya bersyukur karena pada usia saat ini, masih bisa beraktivitas, kualitas kesehatan saya tidak banyak berubah di kepala. Hanya di lutut yang mulai terasa ada perubahan," cerita Kyai Djalal.
Mantan Ketua DPW PAN Sulsel ini bercerita, dalam usianya saat ini, ia masih bisa menyetir sendiri ke Masjid Almarkaz Al Islami saat subuh. Meski ia juga mengakui, kemampuan matanya saat tersorot lampu juga mulai mengganggu saat berkendara. "Saya juga bangun masjid di Bissoloro," lanjutnya.
Ia kemudian menasihati Ilham untuk tetap menjaga hubungannya dengan Allah Swt dan sesama manusia. Pemimpin harus senantiasa mendekatkan diri pada Allah Swt karena kemenangan dari Allah. Tidak kalah pentingnya agar sukses menjalankan amanah setelah menang. Di mata Kyai, Ilham adalah pemimpin yang sangat peduli rakyat dan sudah sukses memimpin Makassar.
"Yang tidak kalah pentingnya, Pak Ilham ini orang taat beribadah, jadi dekat pada Allah Swt, beliau sosok pemimpin yang sederhana dan merakyat. Pak Ilham bisa merasakan apa yang dirasakan rakyatnya. "Oleh karena itu,  saya dan rakyat Sulsel mendoakan beliau bisa memimpin Sulsel," ujarnya.
Ilham juga sosok yang senang mempersulit urusan orang lain dan rakyat. Ia mencontohkan, saat mengurus IMB salah satu bangunan di Unismuh, Ilham tanda tangan di bawah pohon. "Itu sesuai perintah agama bahwa permudah, jangan dipersulit," tambahnya.
Ilham berterima kasih atas nasihat yang diberikan Kyai dan berharap bisa mendapat amanah dan bisa menjalankan dengan baik. Tidak lupa, Ilham mengundang untuk hadir pada deklarasi pada 7 September di Lapangan Karebosi. "Mohon doa dan restuta pak Kyai, saya ingin maju sebagai calon gubernur," kata Ilham. (hamsah umar)

Rudi: IPM Sulsel Jauh dari Harapan


MAKASSAR, FAJAR--Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sulsel yang saat ini di angka 72 atau berada di urut 19 nasional jauh dari harapan. Apalagi kalau berharap masuk 10 besar di Indonesia.
Kendati gubernur banyak mendapat penghargaan, bupati Sinjai dua periode ini beranggapan seratusan penghargaan tersebut belum bisa menjadi kebanggaan, mengingat IMP Sulsel masih jauh dari harapan. "Dari sekian banyak penghargaan yang diterima, ternyata IPM Sulsel berada di urut 19 dan itu jauh dari harapan," kata Rudiyanto, saat silaturahmi dengan tokoh masyarakat Salomekko, Bone, Minggu, 2 September.
Di Bone, Rudi silaturahmi tokoh pemuda, tokoh agama, tokoh perempuan, tokoh masyarakat. Dalam pertemuan ini, salah seorang tokoh masyarakat, Andi Parenrengi berikrar untuk mendukung Garuda-Na di pilgub Sulsel mendatang. "Warga Salomekko siap memperjuangkan dan memenangkan Garuda-Na," kata Parenrengi.  
Selain bicara soal IPM, di hadapan ratusan warga Salomekko, Rudi juga menyinggung kondisi para petani yang belum bisa menikmati sepenuhnya hasil panennya. Itu karena saat panen tiba, harga gabah di tingkat petani malah turun. Akibatnya, petani tetap tidak bisa meningkatkan taraf hidupnya meski para petani sudah bisa menjadikan Sulsel surplus padi dan beras.
Belum lagi kalau tidak ada pedagang yang mau membeli gabah petani. "Bukan cuma padi, jagung, rumput laut, cokelat dan hasil pertanian lainnya juga demikian. Makanya, perlu ada upaya untuk memperbaiki itu semua," kata Rudiyanto.
Begitu juga, Rudi yang akan berpasangan dengan Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) ini berharap ke depan tidak ada lagi warga Makassar yang harus tergusur, dalam rangka mempertahankan hidupnya. Fenomena penggusuran di kota, tidak boleh terjadi di Sulsel ke depan.
Terhadap keraguan publik Sulsel yang menyebut Garuda-Na tidak bisa bertarung karena tidak memiliki parpol pendukung, Rudi menegaskan kalau asumsi tersebut sekadar upaya untuk membohongi masyarakat Sulsel. "13 September mendatang akan menjadi bukti siapa yang selalu atau suka membohongi masyarakat," tandas Rudi.
Pada Kamis, 13 September mendatang, Garuda-Na menjadwalkan akan mendaftar di KPU Sulsel. Pasangan ini akan berangkat dari kediaman Rudi di Jalan Nikel dengan cara berjalan kaki.   (hamsah umar)

JK Unggul 70 Persen dari Prabowo


*Dukungan Terbesar dari Basis Golkar-PPP

MAKASSAR, FAJAR--Dukungan mantan wapres RI, Jusuf Kalla (JK) di Sulsel sulit tertandingi. Sekiranya harus head to head dengan Ketua Dewan Pembina DPP Gerindra, Prabowo Subianto, JK masih sangat unggul hingga angka 70 persen.
Hasil Survei yang dilakukan Celebes Research  Centre (CRC) pada Agustus 2012 ini menyebutkan dukungan terhadap tokoh kharismatik Sulsel ini sangat signifikan, jika tampil sebagai calon presiden pada pilpres 2014 mendatang.  Survei yang masih sangat mengunggulkan JK ini dilakukan pada masyarakat dengan usia 17 ke atas atau sudah menikah, dengan jumlah responden mencapai 820 orang.
Metode survei dilakukan dengan penarikan sampel secara acak, jumlah sampel tersebut memiliki toleransi kesalahan dugaan +/- 3,5 persen pada selang kepercayaan 95 persen, sedang pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara tatap muka langsung menggunakan kuesioner.
Simulasi survei yang dilakukan CRC dengan menduelkan JK head to head Prabowo Subianto, JK mendapat dukungan 70 persen, sementara Prabowo hanya 11 persen. Sedang dalam head to head antara Aburizal Bakrie melawan Prabowo Subianto, Aburizal Bakrie kalah unggul dari Prabowo dengan perolehan dukungan sebesar 19 persen, sedang Prabowo bisa tembus 35 persen.
Secara spontan, dukungan warga Sulsel terhadap calon presiden pada saat ini masih sangat cair. Mayoritas pemilih Sulsel atau 72,2 persen masih belum tahu siapa calon yang akan didukung, namun di antara nama-nama yang disebut, Jusuf Kalla mendapat dukungan paling tinggi 19,6 persen. Berikutnya Prabowo Subianto 2,9 persen, Aburizal Bakrie 1,2 persen, sementara nama lainnya masih di bawah 1 persen.
Selain simulasi head to head JK-Prabowo, CRC juga melakukan simulasi hingga 20 nama. Hasilnya, JK konsisten di posisi tertinggi 56,1 persen atau masih dominan. Di posisi berikutnya adalah Prabowo Subianto 6,1 persen, Aburizal Bakrie 3,3 persen, Megawati Soekarnoputri 2,7 persen, Wiranto 1,1 persen. Sedang massa mengambang masih cukup besar sekitar 26,1 persen.
Dari segi popularitas, JK memiliki popularitas tertinggi 96 persen, ini berarti hampir seluruh warga Sulsel sudah mengenal sosok JK. Sementara Surya Paloh merupakan tokoh dengan popularitas terendah, yaitu sekitar 47 persen. JK juga merupakan tokoh yang paling disukai oleh warga Sulsel, sedang tokoh yang memiliki tingkat ketidaksukaan (kualitas terendah) adalah Megawati Soekarnoputri. "Jusuf Kalla juga memiliki popularitas paling efektif/efisien. Ini menunjukkan bahwa popularitas Jusuf Kalla paling efektif dalam menunjang tingkat elektabilitasnya," ujar Direktur CRC, Herman Heizer.
Adapun dukungan partai,  Golkar merupakan partai paling unggul dengan dukungan sebesar 40 persen, Demokrat 10 persen, PKS 2 persen, Gerindra 2 persen, dan PPP 1 persen.  Sementara massa non partisan masih sangat besar yaitu sekitar 37,1 persen. JK mendapat dukungan tertinggi dari setiap partai unggulan terutama basis Massa Golkar dan PPP.
JK saat ini memperoleh dukungan paling dominan di setiap basis demografis dan geografis pemilih. Belum ada tokoh yang mampu mengimbangi elektabilitas Jusuf Kalla sebagai calon presiden terkuat saat ini, terutama terjadi pada kategori demografis yang memiliki basis dominan, yaitu unggul pada basis pemilih laki-laki maupun perempuan, unggul pada basis pemilih muslim, pemilih etnis Bugis dan Makassar, serta unggul pada basis pemilih di pedesaan maupun perkotaan.
Selain itu, JK juga unggul hampir di setiap Kab/kota di Sulawesi Selatan, terutama pada wilayah dengan persentase pemilih terbanyak seperti Kota Makassar, Kab. Bone, Kab. Gowa, Kab. Jeneponto, Kab. Bulukumba, Kab. Wajo, Kab. Pinrang, dan Kab. Luwu. Pada Kab. Tana Toraja dan Toraja Utara, Jusuf Kalla mendapat dukungan relatif di bawah Aburizal Bakrie. (hamsah umar)



Ilham Youtube, Syahrul FB dan Twitter


MAKASSAR, FAJAR--Persaingan cagub Sulsel tidak hanya di lapangan, juga tidak kalah serunya di dunia maya. Di media sosial, Ilham Arief Sirajuddin merajai Youtube, sementara Syahrul Yasin Limpo di Facebook dan Twitter.
Ini berdasar hasil riset dan pemantauan Devisi IT Win & Wise Communication selama tiga bulan terakhir. "Pantauan yang dilakukan Juni-Agustus menunjukkan persaingan Syahrul-Ilham sangat ketat. Syahrul unggul di FB dan Twitter sedangkan Ilham unggul di Youtube," kata Direktur IT Win & Wise Communication, Anwar Abugaza, dalam jumpa pers di RM Ayam Penyet Ria, Minggu, 2 September.
Anwar memaparkan di media sosial FB dan Twitter, Syahrul memiliki akun setidaknya mencapai 17.563. Dari jumlah itu, sekitar 11.963 pengunjung memberi tanda like atau suka, sementara grup sebanyak 8.298 member serta followes mencapai 28.416. Adapun Ilham memiliki akun sebanyak 12.022, sekitar 9.298 yang suka, grup sebanyak 5.784 sedang followers atau pengikut sebanyak 1.249.
Data tiga bulan terakhir juga menunjukkan bahwa di FB dan Twitter, jumlah pengguna internet yang memperbincangkan Syahrul mencapai 16.000 pengunjung di twitter sedang di FB berkisar 6.800 pengunjung. Sedang pengguna internet yang membincangkan Ilham berkisar 5.000-6.000 orang sedang di FB dikisaran 2.100 orang.
Kalau di FB dan Twitter Syahrul lebih unggul dari Ilham, keadaan sebaliknya terjadi pada media sosial Youtube. Di media sosial yang paling populer ini menempatkan Ilham unggul jauh dari Syahrul. Pengunjung Ilham di media sosial yang satu ini mencapai 32.940 orang. Sedang Syahrul hanya 20.306 pengunjung.
Di media Youtube ini, Syahrul sebenarnya lebih unggul dari segi jumlah file yang diupload pada media ini yakni mencapai 17 file, sementara Ilham hanya 13 file. "Kelihatannya Syahrul populer di FB dan Twitter karena dia memang mengelola dua media sosial itu secara maksimal, sementara Ilham mengelola maksimal di Youtube," sebut Anwar.
Keunggulan Syahrul pada FB dan Twitter, tidak hanya didukung jumlah akun yang lebih banyak ketimbang IA, juga lebih karena akun Syahrul di dua media sosial tersebut selalu update. Banyak aktivitas maupun gagasan yang diposting pada media tersebut. "Meski kami tidak pastikan itu dikelola langsung SYL atau timnya, tapi akun lebih update dari Ilham. Sedang di Youtube, posting Ilham lebih disenangi dilihat dan ditonton," lanjutnya.
  Terhadap penggunaan media sosial dalam sosialisasi, Anwar menyebutkan media sosial bisa memperbaiki proses demokrasi, karena masyarakat terdorong untuk memilih sesuai hati nuraninya. Media sosial juga media tepat untuk menggarap pemilih rasional, cerdas, pemula, bahkan bisa mengurangi golput. (hamsah umar)      
     
   

Keluarga Addatuang Sidenreng Dukung Sayang


MAKASSAR, FAJAR--Keluarga Addatuang Sidenreng akhirnya menyatakan dukungan politiknya kepada Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang), pada pilgub 22 Januari Mendatang.
Dukungan politik keluarga Addatuang Sidenreng disampaikan dalam Halal Bihalal dan silaturahmi keluarga besar dan kerabat Addatuang Sidenreng, di Lapangan DPRD Kota Parepare, Sabtu malam. Hadir Bupati Sidrap Rusdi Masse, Bupati Pinrang Aslam Patonangi, dan Bupati Barru Idris Syukur, sedang tuan rumah plt Wali Kota Parepare Syamsu Alam berhalangan karena sakit.
Ribuan warga Kota Parepare dan sekitarnya hadir dalam acara yang digagas organisasi paguyuban. Hadir pula Keluarga Besar Addatuang Sidenreng Lasadapotto Panguriseng yang berasal dari beberapa kabupaten/kota di Sulsel. Seperti Bau Kuneng Bau Masseppe (cucu Lasadapotto Panguriseng), H Andi Darussalam Tabbusala (pembina utama), dan Andi Faisal Andi Sapada (ketua umum). Dua mantan Wali Kota Parepare yakni Basrah Hafid dan M Zain Katoe bersama keluarga masing-masing serta muspida Kota Parepare juga terlihat hadir.
Bau Kuneng Dg Massepe mengatakan, Syahrul Yasin Limpo merupakan bagian dari Keluarga Besar Addatuang Sidenreng. Karena itu, harus didukung sepenuhnya pada Pilgub nanti. "Jika dilihat dari latar belakang sejarah keluarga, Pak Syahrul adalah bagian dari kita. Karena itu, harus kita dukung. Apalagi, selama memimpin Sulsel, ada banyak prestasi yang berhasil diraih," terangnya.
Sementara Syahrul minta agar program pembangunan Sulsel didukung utamanya pendidikan dan kesehatan gratis. "Tunjukkan bahwa kita berhasil mewujudkan pembangunan nasional yang terus digulirkan. Keluarga Addatuang Sidenreng ini adalah simbol silaturrahmi kita. Simbol persaudaraan dan kearifan dalam keluarga. Jangan ada dusta diantara kita," kata Syahrul.
Di Jeneponto, Syahrul mengukuhkan pengurus Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Jeneponto berkisar 1.000 orang, terdiri  Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), penyuluh pertanian, koperasi pertanian, hingga partisipan petani Turatea. Pengukuhan di Halaman Kantor Balai Penyuluhan Pertanian, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto.
Bupati Jeneponto, Radjamilo mengatakan, pelantikan anggota KTNA merupakan kegiatan yang strategis karena berkaitan dengan keberhasilan produksi pertanian di Jeneponto. Apalagi, KTNA selama ini selalu mendukung program-program pertanian, khususnya surplus beras dan jagung. “Kami yakin, di tangan Pak Gubernur, Sulsel akan jauh lebih maju lagi. Apalagi, selama empat tahun terakhir, Sulsel berhasil menjadi provinsi terbaik di Indonesia,” ujarnya.
Untuk menggenjot hasil pertanian di Jeneponto, tekhnologinya harus diperbaiki dan cara-cara lama harus diubah. Apalagi, Jeneponto merupakan salah satu kabupaten terbaik di Sulsel. “Empat tahun terakhir, Sulsel mengalami pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia. Kuncinya adalah kelompok tani,” terangnya. (hamsah umar)