Powered By Blogger

Senin, 01 Agustus 2011

Pedagang Asongan Diamankan di KM Dobonsolo


MAKASSAR--Sedikitnya 13 orang pedagang asongan terpaksa diamankan petugas Polres Pelabuhan, dari KM Dobonsolo Minggu, 31 Juli sore. Pedagang asongan ini terpaksa diamankan polisi karena nekad naik ke KM Dobonsolo untuk menjajakan dagangangnya, padahal pihak pengelola Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar dengan tegas melarang ada pedagang asongan masuk apalagi naik ke kapal.
Belasan pedagang asongan yang diamankan polisi itu masing-masing, Rahman, Samsul, Usman, Amran, Kamaruddin, Baharuddin, Sapri, Abdul Kadir, Arfah, Irfan, Gandi, Dalle, dan Haedir. Usai diamankan dari atas KM Dobonsolo ini, belasan pedagang asongan ini selanjutnya digelandang ke Polres Pelabuhan.
Selain dianggap membangkang, belasan pedagang asongan ini juga terbilang nekad dan lihai mengelabui petugas. Pasalnya, untuk masuk ke area kapal, mereka baru diizinkan kalau memiliki tiket. Tidak diketahui pasti  bagaimana belasan pedagang asongan ini  lolos dan naik ke KM Dobonsolo.
Wakapolres Pelabuhan, Kompol Satria A Vibrianto membenarkan adanya belasan pedagang asongan yang diamankan polisi, karena nekad naik kapal untuk menjajakan dagangannya. "Ada larangan dari pihak pelabuhan, namun pedagang asongan ini tidak mengindahkannya," kata Satria.
Kendati dianggap telah melakukan pelanggaran di area pelabuhan Soekarno Hatta Makassar, Satria menegaskan bahwa  belasan pedagang asongan ini hanya dilakukan pembinaan, dan mengingatkan agar tidak mengulangi perbuatannya.
Pasalnya, selain melabrak aturan, ulah pedagang asongan naik ke kapal ini juga bisa mengganggu kenyamanan para penumpang, apalagi pada saat berdesakan naik atau turun dari tangga kapal. Banyaknya pedagang asongan yang nekad naik ke kapan menjajakan dagangannya ini pada dasarnya sudah berlangsung lama,  hanya saja baru kali ini pihak kepolisian mulai mengambil  langkah tegas.  (hamsah umar)                    

Kebakaran Hanguskan Rumah Kos


*Mobil Boks dan Motor Ikut Terbakar 

MAKASSAR--Setelah beberapa kasus kebakaran terjadi di Makassar, peristiwa kebakaran kembali terjadi di Jalan Borong Indah, Kelurahan Kassi-kassi, Kecamatan Rappocini, Senin, 1 Agustus sekira pukul 05.00. Hanya berkisar 20 menit, rumah kos yang dihuni lima kepala keluarga ini rata dengan tanah. Api dengan mudah menjalar karena bangunan rumah ini banyak terbuat dari kayu dan sudah cukup tua.
Akibat kebakaran yang  menghanguskan Pondok Aldi ini, dua unit sepeda motor Yamaha Vega dan Honda Supra milik penghuninya, serta satu unit mobil boks ikut terbakar. Dua  motor yang terbakar bahkan tinggal rangkanya, sementara mobil boks yang diparkir di depan rumah, hanya terbakar pada bagian depannya.
Selain mengakibatkan motor dan mobil milik penghuninya ikut terbakar, peristiwa kebakaran yang berlangsung saat warga sedang salat subuh di masjid ini, juga mengakibatkan barang berharga milik penghuni baik uang tunai, perhiasan, pakaian, perabot, hingga peralatan elektronik ikut  menjadi debu.
Api yang cepat membesar menyulitkan penghuni kos sulit menyelamatkan barang berharga mereka. Apalagi, saat kejadian berlangsung,  penghuni kos ada yang sedang salat subuh di masjid setempat. Belum diketahui secara pasti penyebab rumah kos tersebut terbakar, namun ada dugaan kebakaran ini akibat hubungan arus pendek.
Berdasar keterangan saksi serta pemilik rumah kos yang juga tinggal di  rumah itu, Aras mengaku bahwa api pertama kali terlihat dari lantai atas bangunan semi permanen  tersebut. "Tapi kita tidak tahu apa penyebabnya sehingga  terjadi kebakaran. Tapi saat warga berteriak api sudah besar di bagian atas," kata Aras.
Untungnya, rumah yang ada di samping dan belakang rumah kos tersebut dipisahnya dengan lorong sempit, begitu juga rumah yang ada di sebelahnya adalah  bangunan permanen, sehingga tidak sampai ikut terbakar. Kalau pun ada yang terbakar hanya kusennya saja. 
Akibat kebakaran ini, Aras menyebutkan kerugian ditaksir mencapai seratusan juta. Pasalnya kendaraan dan barang milik penghuni kos ludes terbakar.
Kanit Reskrim Polsekta Rappocini, AKP Arifuddin menyebutkan  bahwa polisi sampai saat ini belum memastikan penyebab kebakaran. Pihaknya kata dia masih melakukan penyelidikan, bahkan lokasi kebakaran hingga siang kemarin masih dipasangi garis polisi. (hamsah umar)            
             

Kebakaran Dipicu Suhu Panas Mesin


MAKASSAR--Kendati penyidik Polsekta Rappocini belum bisa menyimpulkan secara pasti, penyebab kebakaran mesin SPBU Jalan Sungai Saddang Baru Makassar, namun polisi menyebutkan bahwa kuat dugaan kebakaran ini akibat suhu panas yang berlebihan dari motor Thunder milik salah seorang korban, Syamsul Sahabuddin.
"Kita sudah memeriksa dua pemilik motor yang terbakar, namun sejauh ini belum ditemukan adanya unsur kesengajaan. Ada dugaan, kondisi mesin yang sedang panas diduga sebagai pemicu kebakaran ini," kata Kapolsekta Rappocini, Kompol Herman M, Senin, 1 Agustus.
Apalagi menurut keterangan saksi, saat pengisian bahan bakar minyak ke motor milik Syamsul ini, tidak ada pengunjung SPBU yang merokok, begitu juga mesin motor Thunder saat diisi dalam kondisi off. Makanya, kuat dugaan, suhu  yang panas diduga sebagai pemicu kebakaran di SPBU Sungai Saddang ini.
Kendati kebakaran mesin SPBU tersebut diduga akibat suhu yang panas pada motor yang sedang diisi bensin, Herman menyebutkan polisi tetap melakukan penyelidikan. Bahkan, kasus ini akan diserahkan ke Polsekta Makassar, mengingat lokasi SPBU yang terbakar tersebut berada di wilayah kerja Polsekta Makassar. "Kejadiannya kan di wilayah Polsekta  Makassar, cuma kemarin laporan diterima di sini sehingga kita melakukan proses," tambah Herman.
Kanit Reskrim Polsekta Rappocini, AKP Arifuddin menambahkan bahwa polisi sudah memeriksa tiga orang saksi. Selain pemilik  motor Thunder, korban lain yakni Rudi juga telah dimintai keterangan, termasuk pegawai SPBU yang bertugas mengisi BBM saat kejadian berlangsung atas nama Mursalim.
"Menurut Mursalim, saat mengisi BBM di tangki mesin motor Thunder ini, ada percikan api dari dalam sehingga selang dicabut. Saat dicabut, ternyata ada  juga api  yang  diujung selang sehingga dilemparkan dan mengenai motor yang ada di belakang," jelas Arifuddin. (hamsah umar)                        

Minggu, 31 Juli 2011

Pegawai PU Aniaya Tetangga


MAKASSAR--Salah seorang pegawai negeri sipil (PNS) Dinas Pekerjaan Umum (PU) Makassar, Kamaruddin serta istrinya, Nursaidah terpaksa harus berurusan dengan pihak kepolisian. Dia dilapor tetangganya sendiri dengan tuduhan kasus penganiayaan dan pengeroyokan ke Polsekta Panakkukang, Minggu, 31 Juli.
Warga Jalan Pampang V Makassar ini melakukan penganiayaan terhadap tetangganya sendiri, Buchari. Akibat penganiayaan itu, korban mengalami luka pada kaki kanan serta bengkak di bagian telinganya. Kasus penganiayaan terhadap tetangga sendiri ini terjadi pada Minggu pagi.
Kasus penganiayaan yang dilaporkan ke pihak kepolisian itu berawal saat korban bermaksud membeli gas, dengan mengendarai sepeda motor. Kebetulan rumah korban dan pelaku bersebelahan tanpa perantara. Saat hendak keluar, korban tidak sengaja menabrak motor pelaku yang sedang parkir di jalan depan rumahnya. Maklum, jalan lorong tersebut memang sempit terlebih lagi mobil pelaku juga ada di parkir di jalan.
Karena motor pelaku ditabrak korban, motor tersebut terjatuh dan dilaporkan  mengalami kerusakan yakni kaca spion pecah. Bersamaan dengan  kejadian tersebut, salah seorang anak pelaku, Azis melihat motornya jatuh dan melaporkan kepada orang tuanya.
Tidak terima motornya ditabrak dan dijatuhkan korban, pelaku langsung keluar dengan raut wajah marah hingga melakukan penganiayaan terhadap korban. Sebelumnya, korban sudah pernah mengingatkan pelaku agar memarkir motor dan mobilnya di pinggir jalan karena kondisi jalan sangat sempit.
Kamaruddin dan Nursaidah yang dikonfirmasi saat hendak diperiksa di Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polsekta Panakkukang membantah mengeroyok korban, namun dia membenarkan kalau dirinya terlibat perkelahian dengan tetangganya tersebut. Dia malah menyebut kalau peristiwa itu terjadi karena korban mendatanginya sambil marah karena tidak terima ayam miliknya  membuang kotoran di jalan.
"Itu kan jalan umum. Kecuali kalau ayam saya masuk ke rumahnya membuang kotoran baru pantas marah. Begitu juga kalau saya parkir mobil di jalan tidak ada salahnya. Apalagi jalan itu saya juga yang timbun," kata Kamaruddin.
Hingga sore kemarin, baik korban maupun pelaku masih dimintai keterangan di SPK Polsekta Panakkukang. (hamsah umar)

Suami Ditahan, Istri Selingkuh


MAKASSAR--Sri Rahayu, salah seorang warga Jalan Bonto Manai  Lorong I, Kecamatan Tamalate, Makassar digerebek oleh warga karena terlibat perselingkuhan dengan teman kerjanya sendiri, Erton Nopria, warga yang diketahui beralamat di Panaikang Makassar. Pasangan selingkuh ini tertangkap basah sedang berduaan di rumah Sri meski jarum jam sudah menunjukkan dini hari.
Sri yang sudah berkeluarga dan memiliki anak ini, diduga memilih selingkuh dengan teman kerjanya di salah satu hotel di Jalan Sungai Saddang Baru Makassar, karena kesepian karena selama beberapa bulan tidak bersama dengan suaminya, Ahmad. Suami SR ini saat ini mendekam ditahan di Barru karena kasus pencurian.
Dari suaminya ini, Sri dikabarkan sudah dikaruniai dua orang anak yang sudah mulai sekolah. Selain karena diduga kesepian, ulah Sri memilih selingkuh ini juga diduga karena stres mengurus kedua anaknya sendirian.
Kasus perselingkuhan ini terungkap setelah salah seorang kakak ipar Sri yang kebetulan rumahnya bertetangga mencurigai kedatangan Erton ke rumah Sri saat larut malam. Warga makin curiga setelah  pasangan selingkuhnya ini tidak pulang hingga dini hari. Warga yang mendapat informasi pasangan selingkuh ini kemudian menggerebek rumah dan menemukan pasangan selingkuh ini.
Selanjutnya, pasangan selingkuh ini diserahkan ke Polsekta Tamalate untuk diproses lebih lanjut. Wakapolresta Tamalate, AKP Salang Palingo membenarkan kasus tersebut, dan saat ini masih dalam proses pemeriksaan polisi. (hamsah umar)