Powered By Blogger

Rabu, 28 Desember 2011

Kantor Lurah Maricaya Dirusak


MAKASSAR, FAJAR--Kantor Lurah Maricaya, Kecamatan Mamajang Makassar yang terletak di Jalan Veteran Selatan dirusak orang tidak dikenal. Dugaan sementara, perusakan kantor lurah dengan cara melemparinya hingga mengakibatkan kaca pecah ini terjadi pada Rabu, 28 Desember dini hari.
Kasus perusakan kantor lurah ini baru diketahui oleh Lurah Maricaya dan stafnya Rabu pagi saat mereka akan masuk kantor. Staf di kantor kelurahan ini kaget melihat sejumlah dinding di kantor kelurahan ini mengalami kerusakan. Sementara beberapa batu yang diduga digunakan pelaku berserakan di lokasi kejadian.
Pelaku perusakan kantor lurah ini tidak diketahui pasti. Pasalnya, tidak warga atau saksi yang melihat kantor tersebut dirusak oleh warga, apalagi peristiwa perusakan kantor ini diduga dilakukan pelaku dini hari. 
Kanit Reskrim Polsekta Mamajang, AKP Agus Arfandy yang dikonfirmasi membenarkan kasus perusakan kantor lurah tersebut. "Lurah Maricaya langsung melaporkan kasus ini begitu mengetahui kantornya dirusak. Cuma pelakunya siapa, ini yang sementara dalam penyelidikan karena tidak ada yang tahu dan melihatnya," kata Agus.
Agus menyebutkan, perusakan kantor lurah ini diduga terjadi antara pukul 03.00 hingga 04.00. Adapun motif perusakan ini, Agus menyatakan kalau pihaknya juga belum bisa memastikan apa motif di balik perusakan kantor lurah ini. "Kalau saja perusakan saat ada orang ada, mungkin  bisa kita prediksi apa yang menjadi motifnya," kata Agus.
Ditanya dugaan adanya sentimen pelaku terhadap aparat kelurahan setempat, Agus lagi-lagi belum bisa memastikan kemungkinan tersebut. Apalagi sejauh ini polisi tidak pernah mendapat informasi aparat kelurahan memiliki musuh dengan masyarakat. (hamsah umar) 

Sejumlah Mahasiswa Diincar Polisi


MAKASSAR, FAJAR--Sejumlah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Makassar menjadi incaran petugas Polrestabes Makassar. Mahasiswa ini menjadi incaran polisi karena diidentifikasi sebagai pelaku perusakan pos polisi, traffic light, mobil BNI, serta pelaku penganiayaan polisi.
Sebelumnya, polisi telah menangkap satu mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unhas, Hidayat sebagai pelaku perusakan mobil Bank BNI. Sementara pelaku lainnya sejauh ini masih dalam pengawasan pihak  kepolisian.
Kapolrestabes Makassar, Kombes Erwin Triwanto yang dikonfirmasi menegaskan bahwa mahasiswa yang merusak fasilitas negara ini, cepat atau lambat mahasiswa ini akan ditindak. Yang pasti menurut dia, polisi telah mengantongi identitas para mahasiswa yang melakukan perusakan saat demo. "Termasuk yang pukul polisi sudah kita identifikasi," kata Erwin, Rabu, 28 Desember.
Dalam kasus perusakan ini, Erwin menyesalkan ulah mahasiswa yang melakukan perusakan saat melakukan demo. Padahal kata dia, kasus pelanggaran yang dilakukan polisi ini berada di Bima. "Traffic light itu juga bukan milik aparat kepolisian. Tapi itu dibeli menggunakan APBD hingga ratusan juta," kata Erwin.
Erwin menambahkan, mahasiswa yang telah ditangkap masih berusaha bungkam atas kasus perusakan yang dilakukannya. "Tapi itu adalah hak dia untuk diam. Yang pasti kita punya bukti berupa rekaman," tambah Erwin.  
Informasi yang diperoleh, sejumlah mahasiswa yang diidentifikasi sudah meninggalkan rumah atau tempat kos yang selama ini ditempati. Kendati begitu, polisi terus memantau pergerakan mahasiswa dimaksud.
Wakasatreskrim Polrestabes Makassar, Kompol Anwar Hasan yang dikonfirmasi terpisah menambahkan bahwa mahasiswa yang diidentifikasi ini tetap dalam pengawasan. Polisi kata dia menunggu momen tepat untuk melakukan penangkapan terhadap pelaku perusakan fasilitas negara ini. (hamsah umar)            

Erwin: Waspadai Provokator


*HMI: Tuntaskan Pelanggaran HAM di Bima

MAKASSAR, FAJAR--Aksi demonstrasi mahasiswa sebagai bentuk solidaritas atas warga Pelabuhan Sape, Bima, Nusa Tenggara Barat beberapa hari terakhir membuat Kapolrestabes Makassar, Kombes Erwin Triwanto angkat bicara. Dia mengimbau mahasiswa di daerah ini untuk mewaspadai provokator yang sengaja ingin membenturkan mahasiswa dengan polisi.
Ajakan untuk mewaspadai provokator yang sengaja ingin membenturkan mahasiswa dengan polisi ini, menyusul demo beberapa hari terakhir terkesan memancing amarah aparat kepolisian yang melakukan pengamanan. "Ini yang mesti kita waspadai. Jangan sampai provokator sengaja ingin membenturkan kita," kata Erwin, Rabu, 28 Desember.
Dia mencontohkan, saat mahasiswa demo di depan Monumen Mandala, beberapa kali mahasiswa memancing emosi polisi. Makanya kata dia, petugas kepolisian memilih sedikit menjauh. Dalam aksi demo mahasiswa, memang tidak banyak petugas kepolisian yang dikerahkan ke lokasi demonstasi. 
Bahkan menurut Erwin, salah seorang anggota kepolisian di daerah ini sempat menjadi sasaran pemukulan oleh mahasiswa yang melakukan demo. Polisi  yang sempat dipukul pengunjuk rasa itu saat mereka melintas mengendarai sepeda motor. Hanya saja, Erwin tidak membeberkan siapa polisi yang dipukul mahasiswa saat demo itu.
Aksi solidaritas  yang dilakukan aktivis mahasiswa di Makassar terus berlangsung. Kemarin, aktivis Himpunan Mahasiswa Islam- Majelis Penyelamat Organisasi (HMI-MPO) Makassar, kembali melakukan demo di depan Polrestabes Makassar. Dalam aksinya, mahasiswa mendesak agar kasus pelanggaran HAM yang dilakukan aparat kepolisian dituntaskan.
Salah seorang aktivis HMI-MPO, Azis menegaskan bahwa polisi tidak bisa membiarkan kasus penembakan warga Bima berlarut. Polisi yang segaja menembaki warga ini harus ditindak tegas. Termasuk mendesak kapolda, kapolres, dan kapolsek dicopot sebagai bentuk pertanggungjawaban atas tewasnya sejumlah warga Bima yang melakukan protes terhadap pengelolaan tambang di daerah itu.
"Sudah banyak tragedi kemanusian yang diakibatkan oleh ulah aparat kepolisian. Karena itu kami ingin polisi yang menembak ditindak tegas. Begitu juga aturan pengelolaan tambang yang merusak lingkungan dicabut," kata Azis. (hamsah umar)   

Rumah Merliana Sose Dibobol


*Brangkas Berlian Dibawa Kabur

MAKASSAR, FAJAR--Salah seorang anak pendiri Universitas 45 Makassar-Andi Sose, Andi Merliana Sose menjadi korban pembobolan. Brangkas berisi berlian, emas batangan, uang tunai, serta uang dalam bentuk dolar dibawa kabur oleh pelaku yang berjumlah dua orang.
Kasus pembobolan rumah di Jalan Bontocani Makassar ini terjadi pada Selasa, 27 Desember siang. Informasi yang dihimpun, pelaku pembobolan tersebut masuk ke rumah korban saat rumah nomor 1 D ini dalam keadaan kosong. Saat kejadian, korban membawa anaknya berobat ke salah satu dokter di kota ini. Informasi yang diperoleh, dua pelaku yang menggunakan sepeda motor warna Biru ini menjalankan aksinya begitu cepat.
Salah seorang tetangga korban yang ada di ujung lorong mengaku melihat pelaku berboncengan  motor sebuah brangkas. Saat menjalankan aksinya itu, pelat motor pelaku ditutupi kain sehingga nomor pelatnya tidak terlalu terlihat.   
Seorang pembantu, Melati juga dikabarkan tidak berada di rumah saat kejadian berlangsung. "Saya juga tidak ada pada saat pencuri masuk. Ibu juga keluar membawa anaknya berobat," kata Melati.  
Begitu pulang, korban sudah mendapati rumahnya terbuka sedang kamarnya telah diobrak-abrik oleh pelaku. Dalam aksinya itu, pelaku tidak banyak melakukan penggeledahan. Soalnya, pelaku hanya memasuki kamar tempat korban menyimpan harta berharganya. Begitu melihat brangkas, pelaku langsung menjadikan barang tersebut sebagai sasaran dan membawanya pergi.
Sejauh ini, korban belum bisa memastikan berapa banyak jumlah kerugian yang dialami begitu juga rincian isi brangkas yang dibawa kabur pelaku. Namun kepada petugas kepolisian, besar kerugian akibat perampokan ini berkisar Rp250 juta hingga Rp300 juta.
Pelaku ini berhasil masuk ke rumah korban setelah melakukan perusakan terhadap pintu utama korban, dengan menggunakan alat yang diduga telah disiapkan sebelum beraksi. Berdasar pantauan di lokasi, kerusakan yang dialami pintu korban ini tidak terlalu parah. Makanya, pelaku diduga adalah pelaku profesional dalam melakukan aksi pembobolan rumah.
Kapolsekta Tamalate, AKP Amran Allobaji yang dikonfirmasi menegaskan bahwa sejauh ini korban dan beberapa saksi sudah dimintai keterangan. "Yang jelas korban tidak tahu pasti berapa besar berlian, emas batangan, dolar, dan uang tunai. Tapi kerugian ratusan juta," kata Amran.
Pelaku yang melakukan pencurian tersebut mempreteli brangkas korban di wilayah Kecamatan Tallo. Pasalnya, brangkas ini ditemukan warga di pinggir jalan. "Pelaku sementara kita lakukan penyidikan," kata Amran. (hamsah umar)

Selasa, 27 Desember 2011

Tabrakan di Tol, Dua Tewas


MAKASSAR, FAJAR--Kecelakaan maut kembali di Makassar. Dua warga yang merupakan pengemudi taksi dan Avansa tewas di tempat dengan kondisi mengenaskan. Keduanya adalah pengemudi taksi bernama Adi (24) dan pengemudi Avansa, Suradi (32). 
Kecelakaan maut ini terjadi di Jalan Tol Seksi IV tepatnya di KM 6,8. Kedua pengemudi mobil ini tewas dengan luka mengenaskan bahkan terjepit dalam kerangka mobil. Korban mengalami luka serius pada kepala, bahkan kedua korban mengalami pecah kepala. Kecelakaan maut ini terjadi pada Selasa, 27 Desember sekira pukul 08.00.
Mobil taksi yang dikemudikan Adi ini milik Metro Makassar DD 1794 OT, sementara mobil Avansa bernopol DD 1329 IF. Media jalan yang ditabrak mobil taksi sepanjang 10 meter
Selain mengakibatkan kedua pengemudi taksi dan mobil Avansa tewas di tempat, dua penumpang Avansa yang diketahui suami istri Muh Jabir dan Hj Sitti Nasriah juga mengalami luka. Betis kiri Nasriah patah sementara suaminya hanya mengalami luka ringan. Kendati begitu, dalam kecelakaan itu, keduanya sempat terjepit di dalam mobil.
Jabir yang diketahui sebagai kepala Desa Tompo Bulu, Pangkep menjalani operasi akibat bahu kanan bergeser setelah kejadian. Selain itu, korban juga menjalani operasi di bagian kepada dan punggung belakang. Informasi yang diperoleh, penumpang mobil Avansa ini bermaksud pulang ke kampung halamannya di Pangkep usai menjalani cuti bersama.
Kerasnya benturan kedua  mobil ini mengakibatkan kerusakan cukup parah pada mobil utamanya mobil taksi. Bahkan, mobil taksi dari arah Bandara Internasional Sultan Hasanuddin ini copot ban belakangnya, terlebih sempat menghantam media jalan setinggi sekitar 1 meter sebelum akhirnya terjadi tabrakan maut.
Kedua penumpang selama dilarikan ke RS Ibnu Sina untuk menjalani perawatan. Sementara korban tewas sempat dievakuasi ke RS Wahidin Makassar. Proses evakuasi terhadap korban sendiri berlangsung cukup lama sekitar 1 jam. Sejumlah warga yang ada di lokasi kejadian bahkan menolak mengevakuasi mayat korban yang terjepit di dalam mobil, apalagi dengan kondisi luka cukup mengerikan.
Kanit Laka Satlantas Polrestabes Makassar, AKP Alimuddin J yang turun langsung melakukan evakuasi korban  menyebutkan, mobil taksi yang bergerak dari arah bandara dalam kecepatan tinggi hingga out control. Akibatnya, taksi tersebut menghantam media jalan hingga menyeberang ke arah kanan setelah ban belakang mobil menghantam median jalan setinggi satu meter.
Saat menyeberang tersebut, mobil Avansa yang dikemudikan anggota polisi kehutan (polhut) Pangkep datang dari arah Makassar. Tabrakan pun tidak bisa dihindarkan hingga mengakibatkan keduanya tewas di tempat. 
Kedua mobil tersebut dievakuasi petugas ke Pos Citra Sudiang Makassar untuk penanganan lebih lanjut. Sementara mayat kedua korban diserahkan kepada keluarga masing-masing.
Atas musibah itu, Alimuddin menyarankan pengelola Tol untuk memerhatikan median jalan di KM 6,8 tersebut. Pasalnya, di lokasi ini ada sedikit taman bungan sebagai pembatas jalur kiri dan kanan yang tingginya hanya sekitar 20 cm. "Ini baiknya lebih ditinggikan lagi, karena di sini sudah sering kali terjadi kecelakaan," imbuh Alimuddin. (hamsah umar)