Powered By Blogger

Rabu, 28 Maret 2012

Koalisi Nonparlemen Beralih ke Ilham-Aziz

MAKASSAR, FAJAR--Ketua DPD Gerindra Sulsel, Andi Rudiyanto Asapa bakal ditinggal koalisi nonparlemen. Tidak adanya kepastian jadi alasan koalisi mulai mengalihkan perhatiannya ke Semangat Baru, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar.
    Koalisi nonparlemen bahkan berani memberikan tenggat waktu 2 x 24 jam untuk menentukan sikap mendukung atau tidak Ilham-Aziz di pilgub 2013. Namun sinyal dan keseriusan pasangan IA dan koalisi nonparlemen membangun koalisi mengisyaratkan koalisi ini siap mendukung Ilham-Aziz.
    Pasangan nasionalis-religius ini memang melakukan pertemuan dengan koalisi nonparlemen, di Lantai 11 Hotel Santika Makassar, Selasa, 26 Maret. Hampir semua pengurus koalisi nonparlemen hadir dalam pertemuan ini seperti Partai Merdeka,  PSI, PKPB, PPD, PPPI, PPRN, Kedaulatan, Partai Marhaen, Pelopor, PPNUI, PKP, dan PPIB.
    "Pada prinsipnya koalisi nonparlemen memiliki keinginan mengusung IA. Makanya kami di koalisi sepakat dalam 2 x 24 jam kita akan tentukan sikap karena ini juga akan kita komunikasikan ke DPP," kata Koordinator Koalisi Nonparlemen, Saelon Moka.
    Sebagai bentuk keseriusan koalisi nonparlemen bergabung Semangat Baru, Rabu, 27 Maret pertemuan kembali akan dilanjutkan kendati hanya diikuti tim IA. Pertemuan dipastikan sudah mulai membahas hal-hal teknis ketika koalisi ini bergabung dengan IA.
    Rudiyanto yang lebih awal membangun komunikasi dengan koalisi nonparlemen, dianggap menggantung koalisi karena sejauh ini tidak ada kepastian. "Sampai saat ini tidak ada kepastian, sekalipun kita tetap menunggunya. Tapi siapa pun yang duluan dan serius dengan kita, itulah yang akan kita dukung. Ilham-Aziz ini kelihatannya cukup serius," kata Saelon.
    Ilham yang mendapat sambutan prestisius koalisi nonparlemen ini bahkan menawarkan deklarasi tersendiri dengan koalisi nonparlemen ketika sudah ada kesepakatan. Tawaran ini sebagai bentuk penghargaan IA terhadap koalisi nonparlemen ketika bergabung dengan Semangat Baru.
    "Semoga sevisi dan berjuang bersama menuju Semangat Baru dan membawa Sulsel lebih baik. Sebagai wujud keseriusan kami menyerahkan surat permohonn untuk diusung," kata Ilham kepada perwakilan 22 parpol koalisi ini.
    Ketua Devisi Komunikasi dan Publikasi DPD Demokrat Sulsel, Syamsu Rizal menambahkan pertemuan yang akan dilakukan hari ini diharapkan sudah menghasilkan kesepakatan lebih serius. "Kita kemungkinan sudah membahas hal-hal yang bersifat teknis," kata Syamsu Rizal.
    Tim Rudiyanto Asapa, Andi Sugiarti Mangun Karim yang dikonfirmasi terpisah mengakui belum ada perkembangan komunikasi dengan koalisi nonparlemen. Namun dia tetap berharap koalisi yang memiliki persentase suara 18,26 persen ini tetap ke Rudiyanto.
    "Saya belum tahu kalau ada komunikasi dengan Ilham-Aziz, karena koalisi juga tidak ada informasi. Kalau pun ada kesepakatan yang dicapai, kami juga tidak bisa halangi mereka karena itu merupakan haknya. Tapi saya tetap optimis tidak akan ditinggalkan," kata Sugiarti. (hamsah umar)
                

Mekanisme Berjalan, Konflik Bisa Dihindari

MAKASSAR, FAJAR--Potensi konflik pilgub Sulsel yang terbilang rawan di mata polri, tidak bisa dinafikan utamanya partai politik, kandidat atau pun stakeholder terkait lainnya.
    Di mata partai politik di Sulsel sendiri, potensi konflik pemilukada dianggap cukup beralasan namun ancaman tersebut bisa dihindari kalau mekanisme terkait proses pilgub berjalan sebagaimana mestinya. Pada aturan main inilah potensi konflik bisa dihindari ruang geraknya.
    Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD Golkar Sulsel, Ajiep Padindang menyatakan potensi konflik di tengah masyarakat tidak bisa dipungkiri, bahkan pada wilayah internal partai politik pun juga ada. Tinggal bagaimana semua pihak bisa mengelola potensi konflik itu sehingga tidak terjadi tindakan yang merugikan.
    Hubungannya dengan pilgub Sulsel, potensi konflik yang diprediksi polri dan ditegaskan anggota Komisi III DPR RI asal Sulsel, Sarifuddin Sudding, Ajiep berpendapat kalau masih terlalu dini bicara tentang potensi konflik di Sulsel. "Kan pilgub masih sangat jauh, bahkan tahapan sendiri belum berjalan. Konflik memang bisa terjadi, tapi kalau mekanisme berjalan dengan baik saya kira tidak akan ada konflik," tandas Ajiep.
    Peran partai politik, kandidat hingga simpatisan dalam menciptakan pilgub damai yang terhindar dari konflik cukup vital. Makanya, kearifan dan sikap mawas diri sangat diperlukan oleh masing-masing pihak utamanya kandidat yang akan bertarung.
    Wakil Ketua DPD Demokrat Sulsel, Ni'matullah juga berpendapat bahwa persoalan mekanisme pelaksanaan pilgub menjadi poin penentu dalam menciptakan pilkada damai, aman dan terhindar dari konflik.
    "Yang pertama semua elemen utamanya pihak yang bertarung harus berpikir positif. Demokrat sendiri selalu kampanye pada batas-batas aturan main yang ada. Kuncinya adalah bagaimana mekanisme pilkada ini dijalankan dengan baik," kata Ni'matullah.
    Salah satu  poin di mata Demokrat yang menjadi potensi konflik independensi KPU Sulsel selaku pelaksana pemilu. Begitu juga mengenai daftar pemilih tetap (DPT) yang harus jadi perhatian KPU, sehingga data pemilih tidak sekadar abal-abal atau validitasnya diragukan.
    Ketika masalah DPT ini akurat, potensi konflik di pilgub Sulsel lebih kecil dari yang diperkirakan sejauh ini. Makanya, persoalan DPT ini harus jadi perhatian KPU agar melahirkan DPT yang akurat. Kalau pun akurasinya tidak bisa 100 persen, setidaknya mendekat pada angka 98 persen.
    "Kalau data yang dimiliki KPU tidak valid, konflik pasti tidak bisa dihindari. Karena itu, saya ingatkan KPU sejak awal agar menjadikan DPT ini sebagai prioritas yang harus diperhatikan," tandas Ni'matullah. (hamsah umar)             
           

Dewie YL Never Give Up

MAKASSAR, FAJAR--Meski baru sebulan memunculkan diri sebagai kandidat wali kota Makassar, politisi Hanura Sulsel Dewie Yasin Limpo sudah memiliki tagline. Never Give Up adalah pilihan Dewie untuk menggambarkan sosoknya di tengah masyarakat.
    Ungkapan tidak pernah menyerah--never give up yang dijadikan tagline Dewie ini lahir dari proses sosialisasi di tengah masyarakat. Keinginan untuk menyuarakan suara yel-yel saat bersosialisasi di tengah masyarakat, menjadi awal kisah lahirnya tagline Never Give Up bagi Dewie ini.
    Master campaign Dewie di pilwalkot, Sugiyanto menyebut ide lahirnya tagline ini tidak lepas dari sosok adik kandung gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo yang memiliki riwayat pertarungan di ajang perpolitikan di Sulsel. Salah satunya adalah keinginan bertarung di pemilukada Takalar empat tahun silam.
    "Tagline ini tidal lepas dari pengalaman masa lalu Dewie yang selalu mau bertarung untuk mewujudkan cita-citanya. Tapi tidak saja di politik, tapi juga pada kehidupan sehari-hari yang dilaluinya," kata Sugiyanto, Selasa, 27 Maret.
    Pernah gagal saat berniat maju di pemilukada Takalar menjadi alasan tersendiri bagi Dewie memilih istilah tidak pernah menyerah dalam mempopulerkan sosoknya. Paling tidak, tagline ini akan menjadi pelecut semangat bagi Dewie maupun pendukungnya dalam menatap pilwalkot Makassar 2013 mendatang. Terbukti, hingga saat ini sudah ada seratusan titik simpul pendukung yang telah terbentuk di masyarakat Makassar.
    Istilah ini juga diharapkan bisa menjadi energi positif bagi Dewie untuk bertarung di pilwalkot Makassar, sehingga dorongan dan kepercayaan diri menggalang dukungan masyarakat serta partai politik tumbuh dengan baik. Jadi begitu menyatakan siap maju di Makassar, istilah menyerah tidak boleh muncul dari mulut Dewie.
    Optimisme Dewie menatap pilwalkot Makassar memang cukup tinggi. Kalau selama ini dirinya dikait-kaitkan dengan nama besar Yasin Limpo, Dewie menegaskan bahwa dukungan keluarga tidak ada artinya ketika masyarakat Makassar tidak menghendakinya. Sebeliknya dukungan besar keluarga akan tidak berarti ketika masyarakat tidak ada yang menghendakinya jadi wali kota Makassar. (hamsah umar)                       

Cawagub SYL, Pertaruhan Soksi-MKGR

MAKASSAR, FAJAR--Siapa yang bakal mendampingi cagub incumbent, Syahrul Yasin Limpo di pilgub 2013 terus menjadi teka-teki termasuk di kalangan ormas yang berada di bawah naungan Partai Golkar. Ini juga menjadi pertaruhan Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Soksi) dan Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR).
    Pertaruhan kader Soksi dan MKGR ini tidak terhindarkan. Meski keduanya merupakan bagian tidak terpisahkan Golkar, organisasi ini sama-sama menginginkan kadernya dipinang menjadi cawagub SYL di pilgub 2013. Di Soksi ada Agus Arifin Nu'mang sebagai ketua Soksi Sulsel sementara di MKGR ada Andi Muallim.
    Dari Kosgoro, juga ada HM Roem sekaligus pengurus DPD Golkar Sulsel yang sat ini menjabat Ketua DPRD Sulsel, begitu juga nama bupati Sinjai Andi Rudiyanto Asapa yang juga masuk jajaran cawagub SYL.
    Bagi Soksi, SYL dan Agus (Sayang) ibarat pasangan yang sudah sejodoh setelah empat tahun bersama di Sulsel. Dengan sejumlah penghargaan yang dicapai, Soksi menilai tidak ada alasan bagi SYL tidak memilih Agus sebagai pendampingnya.
    "Soksi tentu sangat harapkan SYL memilih Agus sebagai pendampingnya di pilgub Sulsel 2013. Pasangan ini sudah terbukti. Selama pemerintahannya ekonomi dan keamanan terjamin. Jadi kalau bukan dia bisa kita anggap hancur," tegas Hasir.
    Ada kekhawatiran Soksi bahwa dukungan terhadap SYL akan pecah ketika tidak memilih Agus utamanya di Soppeng, Sidrap, Enrekang, dam Pinrang. "Makassar juga demikian yang anggotanya ribuan orang," tandas Hasir.
    Ketika Soksi berharap SYL pilih Agus, sikap yang sama dimiliki MKGR Sulsel. Organisasi ini juga berkeinginan besar Muallim menjadi pilihan SYL mendampinginya. "Kader MKGR sangat bergembera kalau kader digandeng calon wakil. Namun kita sangat paham mekanisme Golkar melalui survei," kata Ketua Harian MKGR Sulsel, Marzuki Wadeng.
    Bedanya, kalau Soksi mengindikasikan suara soksi bakal pecah, MKGR tetap memastikan suara ormas ini akan tetap satu ke Syahrul. MKGR sangat konsistem terhadap keputusan yang diambil oleh Golkar dalam pilgub Sulsel 2013. "Apapun keputusan Golkar, kader MKGR tetap akan satu dan siap bekerja memenangkan calon yang diusung," kata Marzuki.
    Ketua Bappilu DPD Golkar Sulsel, Ajiep Padindang terpisah menyatakan tahapan penentuan cawagub untuk SYL masih tetap berproses. Kendati sikap SYL sudah condong ke Agus, namun Golkar masih mau mempertegas paket Sayang II berlanjut di pilgub 2013. (hamsah umar)         

Selasa, 27 Maret 2012

Banyak Alasan SYL Pilih Agus

MAKASSAR, FAJAR--Calon gubernur  incumbent, Syahrul Yasin Limpo memang belum menentukan siapa yang akan mendampinginya di pilgub Sulsel 2013, namun kecenderungan mempertahankan Sayang II tetap jadi pilihan paling ideal.
    Di antara deretan figur yang disebut-sebut punya  peluang mendampingi SYL, Agur Arifin Nu'mang berada di urutan paling menyakinkan, mulai survei, dukungan partai politik, hingga dukungan kepala daerah. Belum lagi, ormas maupun tokoh yang ada di belakang Agus juga sangat meyakinkan SYL memilih Agus.
    Dukungan keluarga besar SYL yang tetap mendukung Sayang II berlanjut, juga tidak bisa dinafikan sebagai isyarat bahwa paket ini sudah final. Sekalipun akan ada penjaringan melalui pendaftaran, namun mekanisme partai itu sekadar formalitas untuk memberikan dukungan bagi Agus mendampingi SYL.
    Dukungan Persatuan Tarbiyah Islamiyah Sulsel adalah salah satu bentuk nyata dukungan keluarga terhadap Syahrul untuk tetap mempertahankan Agus sebagai pendamping. Organisasi Islam ini dipimpin oleh adik kandung SYL, Haris Yasin Limpo. Beberapa baliho dari organisasi ini bahkan sudah mulai muncul khususnya di Gowa sebagai pernyataan mendukung Sayang II.
    Sikap harmonis yang diperangkan keluarga Syahrul terhadap Agus juga menjadi alasan kuat SYL tetap memilih Agus di pilgub 2013. Agus sendiri mengakui kalau selama ini hubungannya dengan keluarga Syahrul berjalan baik.
    Figur lain sebenarnya juga punya banyak alasan ketika SYL memilih selain Agus. HM Roem misalnya merupakan kader senior Golkar sekaligus mantan bupati Sinjai dua periode. Begitu juga Muallim serta Rudiyanto. Namun peluang Agus tetap lebih besar.          
    Wakil Ketua DPD PDS Sulsel, Paulus Tandiongan yang dulunya mendorong Rudiyanto Asapa mendampingi SYL, pun mulai rajin memberikan sanjungan terhadap paket Sayang. "Sayang itu pasangan sukses dan harmonis. Tapi PDS menentukan cagub dan cawagub berdasarkan survei," kata Paulus, Senin, 26 Maret.
    PDS dalam waktu dekat akan menggelar Rapimwil yang membahas cagub yang bakal diusung PDS, termasuk akan mengundang Syahrul dan Pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar memaparkan visi misinya.
    Wakil Ketua DPD Golkar Sulsel, Armin Mustamin Taoputiri menandaskan tahapan penentuan cawagub Golkar saat ini belum dilakukan karena yang dilakukan saat ini adalah membangun koalisi. "Kita lebih percaya diri kalau kita mampu membangun koalisi besar," kata Armin.
    Penentuan cawagub SYL tetap mengacu mekanisme Golkar yakni melalui survei. Hasil survei tersebut selama ini sudah dibocorkan dimana Agus menempati posisi tertinggi. (hamsah umar)