Powered By Blogger

Selasa, 16 Oktober 2012

Giliran Mahmud BM Diperiksa Panwaslu


MAKASSAR, FAJAR--Panitia Pengawasan Pemilu (Panwaslu) Sulsel terus memproses aparat PNS yang ditengarai terlibat politik praktis, dan terindikasi mendukung cagub tertentu.
Setelah melakukan pemeriksaan terhadap beberapa PNS sebelumnya seperti Biro Perlengkapan Sulsel, Iqbal Syuaif, plt Kadisbudpar Sulsel, Jufri Rahman, Kadisperindag Sulsel, Irman Yasin Limpo, dan beberapa PNS lainnya, giliran Kepala Dinas Pendidikan Nasional (Kadiknas) Makassar, Mahmud BM yang diperiksa panwaslu, Senin, 15 Oktober.
Pemeriksaan terhadap kadis di Makassar ini ditengarai karena diduga mendukung pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA), saat pasangan ini melakukan kunjungan ke Bulukumba beberapa waktu lalu. Panwaslu menyebut, berdasar laporan masyarakat Mahmud membagi-bagikan stiker dan spanduk bergambar pasangan IA kepada masyarakat.
"Jadi Kadiknas Makassar ini sudah kita periksa tadi, terkait laporan masyarakat yang menyebut dia terlibat politik praktis saat IA di Bulukumba. Masyarakat yang melapor kepada kita mengaku memiliki gambar yang menjadi bukti saat Mahmud membagikan stiker, tapi sampai pemeriksaan dilakukan foto itu belum dia serahkan kepada kita," kata Ketua Panwaslu Sulsel, Suprianto.
Suprianto menegaskan, semua PNS yang telah diproses baik yang diperiksa di Panwaslu Makassar, Panwaslu Takalar, dan lainnya akan diserahkan semua ke Bawaslu untuk ditindaklanjuti ke Mendagri dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB). Namun, sejauh ini panwaslu belum memastikan kapan seluruh PNS yang diproses itu akan direkomendasi ke Bawaslu.
Dia menyatakan, penindakan terhadap PNS yang tidak netral ini sebagai salah satu upaya pencegahan agar PNS tidak mengulangi perbuatannya mendukung calon tertentu. Apalagi setelah KPU Sulsel resmi menetapkan pasangan cagub Sulsel yang akan bertarung di pilgub. (hamsah umar)
 

Fokus Pilwalkot, Adil Lepas Tujuh Jabatan


MAKASSAR, FAJAR--Ketua DPP PDK Sulsel, Adil Patu mulai mencurahkan perhatiannya secara penuh ke berbagai agenda politik yang dihadapi. Salah satunya mengfokuskan diri menghadapi pilwalkot Makassar 2013 mendatang.
Begitu juga agenda pilgub Sulsel 2013 dengan agenda memenangkan pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang), serta pemilu legislatif 2014 mendatang. Fokus terhadap tiga agenda politik ini bahkan membuat Adil Patu rela melepas tujuh jabatan yang dipegangnya selama ini.
Tujuh jabatan organisasi yang dilepas demi agenda politik ini yakni Ketua Percasi Makassar, Ketua Umum Podsi Sulsel, Ketua Soina Sulsel, Ketua Harian Pramuka Saka Bahari Sulsel, Ketua Komite SMPN 6 Makassar, Ketua Komite SMAN 1 Makassar, dan Ketua Komite SDN Mangkura.
"Saya juga sudah menjadi pengurus pusat dari organisasi itu seperti Podsi dan Soina. Sudah saatnya bagi saya untuk melepaskan dan memberi kesempatan kepada yang lain. Meski saya lepas jabatan di organisasi itu, saya tetap akan memberikan kontribusi demi organisasi kalau memang saya dibutuhkan," kata Adil Patu, Senin, 15 Oktober.
Adil menyebut pilgub, pilwalkot, dan pemilu 2014 merupakan target utama Adil termasuk PDK Sulsel untuk dimaksimalkan, bahkan menjadi harga mati untuk dimenangkan. "Saya bersama teman-teman di PDK sudah bertekad untuk memenangkan ketiga momen politik ini di Sulsel," kata Adil.
Dia menyatakan, dirinya begitu juga dengan kader PDK Sulsel harus konsentrasi penuh menghadapi pilgub Sulsel, apalagi PDK adalah pengusung utama Sayang sebelum partai lain ikut mendukung. Peningkatan syarat parliementary threshold (PT) sebesar 3,5 persen, juga mengharuskan Adil dan kadernya bekerja keras.
Adil mengaku tidak boleh main-main mengurus PDK Sulsel demi eksistensi partai ini ke depan. "Begitu juga pilwalkot Makassar. Ini harga mati kita menangkan dan harus menjadi momen bagi PDK. Semua ini butuh konsentrasi penuh," lanjutnya. (hamsah umar)
 

Senin, 15 Oktober 2012

Ilham Datang, Kades Keluhkan Syahrul


MAKASSAR, FAJAR--Tuntutan masyarakat agar pemerintah lebih peduli pada kepentingan masyarakat masih sangat tinggi. Buktinya, aparat kepala desa pun turut mengeluhkan minimnya perhatian perhatian pemerintah di bidang pertanian.
Saat festival Desa Tompobulu di Bendungan Ponreponre, Desa Tompobulue, Kecamatan Libureng, Bone, Kepala Desa Tompobulu, Kamaruddin mengeluhkan kurangnya perhatian Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo terhadap nasib bendungan Ponreponre. Keluhan ini bahkan disampaikan saat cagub Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin hadir di tengah-tengah masyarakat.
Masyarakat Bone tampaknya menitipkan harapan besar pada pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) ke depan. Perpaduan putra Bone dan Luwu yang membawa tagline semangat baru ini diharapkan bisa membawa perubahan signifikan untuk kesejahteraan masyarakat Sulsel, khususnya Bone ke depan.
Kepada Ilham, Kamaruddin menyebut bendungan Ponreponre hanya mendapat anggaran saat Amin Syam gubernur, sementara saat di tangan Syahrul bendungan ini tidak pernah mendapat alokasi anggaran. "Masyarakat Desa Tompobulu seratus persen akan mendukung Ilham-Aziz (IA). Itu karena hanya pak Ilham yang mau menginjakkan dan melihat secara langsung desa Tompobulu," janjinnya.
Mendengar keluhan tersebut, Ilham berjanji akan memberikan perhatian serius pada daerah ini dan mengalokasi anggaran untuk bendungan ini."Kalau saya jadi gubernur, pembangunan dan pemeliharaan Bendungan Ponreponre kembali saya anggarkan," janji Ilham.
Dia akan mengundang investor untuk membangun dan memperbaiki infrastruktur di Desa Tompobulu, apalagi potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki Desa Tompobulu sangat besar seperti tambang biji besi dan Bendungan Ponre-ponre yang bisa menjadi objek wisata alternatif masyarakat Bone.
Fastival ini dihadiri Kepala Bagian Pembangunan Bone, Andi Taufiq Kadir, Plt Camat Libureng, Andi Sulaeman. Ilham mendengar saat Amin gubernur bendungan Ponreponre mendapat anggaran pemeliharaan Rp1 miliar.
"Dengan tidak adanya dana pembangunan dan pemeliharan tersebut itu menunjukkan pemerintah provinsi tidak lagi berpihak kepada masyarakat di Desa Tompobulu. Jadi buat apa memilih pemimpin yang tidak lagi memperhatikan dan hanya memberikan janji-janji saja," kata Ilham.
Sementara cawagub Sulsel, Aziz Qahhar Mudzakkar yakin program masyarakat religius yang diusung bisa memberantas peredaran narkoba di Sulsel yang semakin merajalela.
"Tidak hilang kejahatan di muka bumi ini. Judi semakin dahsyat, penyalahgunaan narkoba semakin merajalela kalau setiap insan tidak mendekatkan diri dengan nilai-nilai religiusitas," kata Aziz dalam ceramahnya di Bulu-bulu, Tonra.
Seorang pemimpin kata Aziz, harus mampu memberikan pencerahan dan perbaikan di masyarakat. Masyarakat tidak akan terjerumus pada hal-hal negatif seperti penggunaan obat-obatan terlarang jika disandarkan pada pendekatan agama sesuai keyakinan masing-masing. (hamsah umar)

PPP Akan Pecat Kader Pembangkang


*Busranuddin: Dia Bukan Kader

MAKASSAR, FAJAR--DPW PPP Sulsel marah besar sejumlah kadernya di Makassar mendukung Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na), saat partai sudah resmi mendukung Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang).
Sikap puluhan kader PPP yang mengaku sebagai pengurus anak cabang (PAC) dan ranting ini, dianggap telah menciderai citra partai sebagai partai yang solid. Sekiranya dukungan itu disampaikan sebelum ada sikap resmi, PPP menilai masih sangat wajar.
"PPP Sulsel selama ini dikenal memiliki tokoh yang banyak berpolemik dalam proses pencalonan gubernur. Itu wajar sebelum ada keputusan resmi. Sekarang sudah ada garis partai yang resmi sehingga itu tidak wajar lagi dan kami anggap sebagai pembangkang. Siapa pun yang membangkang akan kami beri sanksi pemecatan," kata Sekretaris DPW PPP Sulsel, Muhammad Aras, Minggu, 14 Oktober.
Aras mengaku sudah memerintahkan Ketua DPC PPP Makassar, Busranuddin Baso Tika untuk melakukan klarifikasi terhadap kader PPP yang menyatakan dukungan kepada Garuda-Na. "Ini urusan DPC PPP Makassar dan kami sudah minta melakukan klarifikasi. Informasi yang saya peroleh, mereka sudah dipanggil tapi tidak satu pun yang datang," lanjut Aras.
Makanya, Aras curiga, kader PPP ynag menyatakan mendukung Garuda-Na ini sudah memiliki kartu tanda anggota (KTA) dari partai lain, sehingga memilih membangkang. PPP menyebut, idealnya kader yang sudah tidak mau lagi mematuhi aturan partai lebih baik mengundurkan diri. Siapa pun kader yang tidak mendukung Sayang di pilgub Sulsel akan berhadapan dengan mekanisme partai dengan ancaman sanksi pemecatan.
Terpisah, Ketua DPC PPP Makassar, Busranuddin Baso Tika menandaskan puluhan kader PPP yang melakukan pertemuan dengan Garuda-Na di warkop Phoenam, sudah tidak masuk lagi kepengurusan PPP baik PAC dan ranting.
"Mereka semua orang-orang yang tidak diakomodir dalam kepengurusan PPP dan tidak ada dalam struktur partai. Bahkan dia bukan lagi sebagai kader PPP Makassar," tandas Busranuddin.
PPP tidak menampik kalau para kader PPP yang menyatakan dukungan ke Garuda-Na pernah memegang posisi strategis sebagai pengurus PAC dan ranting PPP Makassar, seperti pernah menjadi Ketua PAC atau ranting. (hamsah umar)
 

La Tinro Ragu Diakomodir Golkar


MAKASSAR, FAJAR--Menyandang sebagai Ketua DPD Golkar Enrekang plus survei yang sangat menjanjikan menambus senayang, tidak membuat La Tinro La Tunrung punya keyakinan besar akan dipilih sebagai caleg DPR RI pada pemilu 2014 nanti.
Sebaliknya, La Tinro sedikit ragu bakal diakomodasi DPP Golkar untuk menjadi salah satu deretan caleg untuk senayan. Alasannya, ada begitu banyak kader Golkar baik yang berkiprah di DPP maupun DPD Golkar Sulsel yang juga memiliki keinginan untuk membidik senayan 2014 mendatang.
"Saya juga harus tahu diri karena saya ini hanya pengurus DPD II. Banyak kader Golkar di pusat dan provinsi, sehingga belum tentu saya bisa diakomodasi di Golkar untuk caleg pusat. Itu bagi saya wajar karena Golkar punya banyak kader," jelas La Tinro.
Penegasan ini disampaikan La Tinro menyikapi hasil survei Celebes Research Centre (CRC), yang menempatkan Ketua DPD Golkar Enrekang ini memiliki peluang besar tembus senayan jika mencaleg pada pileg 2014 nanti. Dia juga menyebut, survei ini belum cukup karena yang jadi parameter bukan hanya satu kabupaten saja tapi beberapa kabupaten.
Tapi, hasil survei ini cukup diapresiasi La Tinro karena menurutnya masyarakat Enrekang cukup memberinya ruang setelah dipimpin selama dua periode. Dia tentu berharap, survei ini juga selaras dengan survei yang bakal dilakukan Golkar sebagai salah satu bagian dalam menentukan deretan celeg yang akan ditetapkan untuk DPR RI. La Tinro coba berkaca pada kasus di Golkar Bone, dimana putra Ketua DPD Golkar Bone Idris Galigo, Irsan Idris tidak diakomodasi menjadi cabup melalui Golkar.
Lantas kapan menentukan sikap?, La Tinro menyebut dirinya masih menunggu hingga 2013 mendatang apakah memilih menjadi caleg atau pensiun dari dunia politik. Dia mengaku masih ingin fokus mengurus Enrekang hingga periodenya berakhir. Yang pasti, La Tinro punya harapan besar untuk menjadi caleg DPR RI pada pemilu 2014 mendatang.
La Tinro tidak ingin konsentrasinya dalam mengurus kebijakan pemerintahan yang telah digagas terpengaruh hanya karena agenda pileg 2014 mendatang. Hal inilah yang menjadi alasan kenapa La Tinro masih lebih fokus mengabdi untuk kepentingan masyarakat Enrekang di masa akhir periodenya.   (hamsah umar)