Powered By Blogger

Kamis, 04 Agustus 2011

Murid SD Korban Petasan


MAKASSAR--Ulah kalangan remaja maupun warga lainnya yang hobir bermain kembang api, petasan, hingga mercon utamanya usai berbuka puasa dan pascasahur akhirnya memakan korban. Salah seorang warga BTP yang diketahui duduk di Kelas 6 SD Tamalanrea, Dandi (13) menjadi korban pertama.
Warga tersebut terkena petasan di sekitar gerbang BTP Makassar, Kamis, 4 Agustus pagi. Korban yang baru saja selesai salat subuh ini jalan-jalan  bersama keluarga dan rekannya. Begitu melintas di gerbang BTP, dia tiba-tiba terkena petasan yang dilemparkan oleh salah seorang warga yang belakangan diketahui bernama Suprianto (22). Pelaku adalah warga BTP Blok AC Makassar.
Saat itu, pelaku bersama  beberapa rekannya bermain perang-perangan petasan di gerbang BTP. Saat bersamaan, korban bersama rekannya melintas. Tiba-tiba, pelaku melempari korban dengan petasan dan tepat mengenai wajah korban. Akibatnya  korban mengalami luka pada mata sebelah kanan.
Akibat luka yang dialami korban pada matanya itu, warga dan teman korban langsung melarikan korban ke RS Wahidin untuk mendapatkan perawatan, apalagi darah segar bercucuran dari mata korban. Polisi yang mendapat laporan kejadian tersebut, langsung bergerak ke lokasi dan selanjutnya melakukan penangkapan terhadap pelaku.
Kapolsekta Tamalanrea, Kompol Amiruddin didampingi Kanit Reskrim Polsekta Tamalarea, Iptu Ahmad Rosma mengatakan pelaku yang melempari korban petasan tersebut saat ini sudah ditangkap dan ditahan di Polsekta Tamalanrea. Polisi meringkuspelaku di kediamannya di BTP Blok AC.  Kepada polisi, pelaku berdalih tidak sengaja melempar petasan kearah korban. "Saya khilaf Pak," katanya berdalih.
Menurut Amiruddin, korban petasan tersebut saat ini masih terbaring di RS Wahidin. Sementara pelaku bakal dijerat dengan Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan. (hamsah umar)
 

Sirkuit Trans Studio Ditutup


MAKASSAR--Pihak pengelola Trans Studio serta Satlantas Polrestabes Makassar, untuk sementara memutuskan menutup sirkuit trans studio dari segala bentuk aktivitas balapan. Namun penutupan ini hanya berlaku sementara atau hanya pada pekan pertama bulan Suci Ramadan.
Selain alasan awal Ramadan, Kasat Lantas Polrestabes Makassar, AKBP Muh Hidayat mengatakan bahwa penutupan sementara itu juga dilakukan dalam rangka melakukan pemeliharaan dan perbaikan area sirkuit, sehingga para pencinta sirkuit di kota ini semakin nyaman dalam menikmati balapan yang disiapkan pihak terkait.
Hidayat menambahkan bahwa, pembukaan sirkuit Trans Studio ini baru akan dibuka kembali pada 10 Agustus mendatang. Warga yang selama ini memanfaatkan sirkuit trans studio untuk menguji kemampuannya, diharapkan bersabar menunggu sampai sirkuit tersebut dibuka kembali.
Sekadar tahu, sejak sirkuit ini dibuka untuk ajang adu kemampuan pencinta sirkuit di kota ini, puluhan remaja di kota ini selalu ambil bagian untuk melakukan balapan. Bahkan, pekan terakhir sebelum ditutup sementara peserta mencapai 50 orang lebih. Area sirkuit ini dibuka setiap tiga kali sepekan yakni Kamis, Sabtu, dan Minggu. (hamsah  umar)               

Pelaku Hipnotis Ditangkap Polisi


MAKASSAR--Pelaku penipuan yang menjalankan aksinya dengan cara hipnotis, Manggi (45), salah seorang warga Jalan Tinumbu 148 Lr 13 Makassar akhirnya ditangkap petugas Polres Pelabuhan Makassar Rabu malam. Pelaku tersebut ditangkap di Jalan Nusantara Makassar, tidak jauh dari Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar.
Pelaku hipnotis yang kemudian menguras harta korbannya ini, memang diketahui sering menjalankan aksinya di Pelabuhan Soekarno Hatta. Mereka menjadikan calon penumpang kapal atau warga yang baru saja turun dari kapal sebagai sasaran penipuan. Dalam menjalankan aksinya, pelaku tidak jarang mengaku sebagai orang yang sementara tersesat sehingga mudah menarik simpati warga yang menjadi sasarannya.
Dari tangan pelaku hipnotis ini, polisi menyita satu buah jam tangan merek Hordies Swiss Quartz, satu lembar uang pecahan 10 Ringgit Malaysia, dua lembar pecahan 5 Ringgit Malaysia, tiga lembar pecahan 3 Ringgit Malaysia, dan 14 lembar pecahan 1 Ringgit Malaysia, serta satu lembar KTP palsu atas nama Ismail Taufik, dengan kewarganegaraan Brunai Darussalam, dan satu unit telepon seluler.
Wakapolres Pelabuhan Makassar, Kompol Satria A Vibrianto menjelaskan bahwa, proses penangkapan terhadap pelaku hipnotis itu dilakukan polisi dalam operasi cipta kondisi yang dipimpin Aiptu Selamet Wiyadi. Dalam operasi itu, polisi menemukan pelaku dengan gelagak mencurigakan hingga dilakukan penggeledahan. Karena membawa identitas palsu, polisi kemudian menggelandang pelaku ke kantor polisi.
Setelah dilakukan interogasi oleh pihak kepolisian, pelaku hipnotis yang sudah banyak meresahkan masyarakat utamanya pengguna jasa pelabuhan ini, mengaku kalau selama ini dia sering melakukan aksi penipuan dengan cara hipnotis. 
Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya itu, pelaku saat ini diamankan di Polrestabes Makassar. Dalam menjalankan aksinya itu, pelaku diduga memiliki jaringan dengan  pelaku lainnya. Apalagi aksi hipnotis di daerah ini juga banyak meresahkan masyarakat. (hamsah umar)                                  

Rabu, 03 Agustus 2011

PRT Culik Anak Majikan


MAKASSAR--Seorang pembantu rumah tangga (PRT) asal Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), Natalia (19) melakukan penculikan terhadap anak majikannya sendiri, Michelle, 13. Siswa yang baru duduk di bangku kelas II SMP Frater Makassar ini, bermaksud dibawa kabur oleh pelaku ke kampung halamannya, Flores.
Untungnya, upaya pelaku membawa kabur anak majikannya ke Flores itu berhasil digagalkan petugas Polrestabes Makassar, Rabu, 3 Agustus sekira pukul 02.00. Pelaku serta korbannya itu rencananya akan berangkat dari Pelabuhan Soekarno Hatta menuju Flores sekira  pukul 04.00 menggunakan kapal KM Tilongkabila. Saat ini, korban yang merupakan warga Jalan Maccini Raya No 182 Makassar sudah bersama kembali dengan orang tuanya. 
Proses penculikan terhadap Michelle itu sebenarnya dilakukan pelaku pada Senin, 1 Agustus lalu. Selama dua hari terakhir, korban diketahui disembunyikan di rumah salah seorang teman di Jalan Andi Tonro Makassar. Belum diketahui apa yang menjadi motif pelaku melakukan penculikan tersebut, karena proses interogasi terhadap pelaku sampai saat ini masih dilakukan penyidik.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Himawan Sugeha menjelaskan bahwa penangkapan terhadap pelaku ini bermula adanya informasi yang diperoleh polisi  bahwa pelaku akan berangkat ke Flores dini hari. Begitu mendapat informasi tersebut, polisi segera menuju ke pelabuhan Soekarno Hatta. Setelah beberapa saat menunggu, pelaku dan korban akhirnya muncul. Saat itu, pelaku langsung di tangkap dan digiring ke kantor polisi.
"Kasus penculikan  ini tadinya dilaporkan orang tua korban ke Polsekta Rappocini, namun kita mengambil alih penyelidikan hingga berhasil melakukan penangkapan terhadap  pelaku. Untuk proses pemeriksaan lebih lanjut, tersangka kita serahkan kembali ke Polsekta Rappocini mengingat laporannya ada di sana," kata Himawan.
Kapolsekta Rappocini, Kompol Herman M yang dikonfirmasi terpisah menyatakan motif penculikan tersebut belum diketahui pasti. Pasalnya, hasil interogasi sementara yang dilakukan polisi menyebutkan bahwa korban sendiri yang menawarkan diri kepada pelaku untuk berlibur di kampung halamannya.         
"Pengakuan pelaku, dia tidak melakukan penculikan karena anak majikannya sendiri itu yang ingin berlibur ke Flores. Makanya, kepastian bagaimana motifnya baru bisa diketahui kalau korban sudah dimintai keterangan," kata Herman.
Kanit Reskrim Polsekta Rappocini, AKP Arifuddin menambahkan bahwa informasi sementara dari orang tua korban menyebutkan bahwa selama dua hari, dia tetap berkomunikasi dengan anaknya. "Bahkan orang tua korban pernah memancing berapa uang yang diinginkan pelaku, tapi pelaku katanya tidak inginkan uang. Katanya hanya ingin membawa anak itu ke Flores," jelas Arifuddin. (hamsah umar)         

Anak Aniaya Ibu Kandungnya


MAKASSAR--Seorang anak, Harun tega menganiaya ibu kandungnya, Nani. Ironisnya, penganiayaan yang dilakukan ini mengakibatkan korban mengalami luka di pelipis kanan serta wajah lebam. Korban bahkan harus dilarikan ke rumah sakit Ibnu Sina guna mendapatkan perawatan medis akibat luka yang dialami.
       Kasus penganiayaan ini terjadi di rumah korban sendiri Jalan Campagaya, Kelurahan Panaikang, Kecamatan Panakkukang Makassar. Peristiwa penganiayaan ini terjadi pada Rabu, 3 Agustus sekira pukul 00.20.
       Kasus penganiayaan terhadap korban ini berawal saat pelaku yang merupakan anak kedua korban itu, bermaksud meminjam motor ayahnya, Said. Saat itu, pelaku dalam kondisi mabuk berat sehingga korban memutuskan untuk tidak meminjamkannya.
       Apalagi, pelaku saat itu bermaksud membeli minuman keras (miras) di Jalan Gunung Batu Putih. Pelaku makin kesal karena tersangka mengaku sudah janjian dengan temannya. Tersangka yang kesal akhirnya menganiaya ibunya hingga mengakibatkan korban luka dan lebam. Sebelum korban dianiaya, sempat terjadi perang mulut antara korban dan pelaku.
       Suami korban, Said menyebutkan bahwa korban dan dirinya menolak memberikan motor karena melihat kondisi anaknya mabuk berat. Dia khawatir anaknya tersebut malah celaka jika dipinjamkan motor. Sebaliknya pelaku disarankan istirahat untuk memulihkan kondisinya, tapi pelaku tetap mengamuk. "Saya sempat menawarkan untuk memboncengnya, tapi menolak dan terus mengamuk," kata Said.
       Usai melakukan aksinya, pelaku kemudian memilih ke rumah saudaranya, tidak jauh dari rumah orang tuanya. Aparat kepolisian yang mendapat laporan tersebut gagal membawa pelaku karena berhasil melarikan diri sebelum polisi tiba di lokasi kejadian.
       Kanit Reskrim Polsekta Panakkukang, Iptu Dhimas Prasetyo membenarkan peristiwa penganiayaan yang dilakukan seorang anak terhadap ibunya. Saat ini, pelaku masih dalam pengejaran polisi. (hamsah umar)