Powered By Blogger

Minggu, 04 Maret 2012

Dewi YL Percaya Diri

MAKASSAR, FAJAR--Adik kandung gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, Dewi Yasin Limpo percaya diri bertarung di pilwalkot Makassar. Dukungan luas warga Makassar menjadi salah satu alasan Dewi memiliki kepercayaan bertarung di pilwalkot 2013 mendatang.
    Untuk mendapat dukungan partai politik pemilik kursi di DPRD Makassar, politisi Partai Hati Nurani Rakyat ini juga optimis mampu mengumpulkan delapan kursi sebagai syarat untuk bisa diusung parpol parlemen. "Tapi dukungan partai politik menurut saya bukan yang utama, karena keinginan masyarakatlah yang paling menentukan," kata Dewi, Jumat, 2 Maret.
    Menurutnya, ketika masyarakat menginginkannya menjadi wali kota Makassar 2013 mendatang, dukungan partai politik akan ada. "Insya Allah, kalau masyarakat betul-betul menginginkan saya, syarat delapan kursi akan saya  capai. Kalaupun kita mau maju tapi tidak ada dukungan masyarakat, tidak bisa juga. Makanya, suara rakyat adalah segalanya," jelasnya.
    Kendati cukup yakin akan mendapatkan dukungan parpol pemilik kursi di DPRD Makassar, Dewi mengaku saat ini belum banyak melakukan komunikasi politik dengan parpol di daerah ini. Apalagi dia saat ini masih berada di Jakarta. Menurutnya, ada waktunya untuk membangun komunikasi politik dengan sejumlah parpol di wilayah ini.
    Namun sebagai kader partai Hanura Sulsel, Dewi YL berharap juga mendapat dukungan dari Hanura untuk maju di pilwakot Makassar. Di DPRD Makassar Hanura memiliki tiga kursi. Jika mendapat dukungan Hanura ini, Dewi tinggal mencari lima kursi untuk mencukupkan delapan kursi sebagai syarat bisa mengusung calon.
    "Sebagai kader, saya tentu harus berpikir positif dan optimis bisa mendapat dukungan dari Hanura, dengan tetap melalui mekanisme partai yang ada. Partai juga kan sangat mengedepankan survei dalam menentukan calon yang akan diusung," tambahnya.
    Master campaign Dewie di pilwalkot, Sugiyanto mengaku optimis adik kandung SYL ini mampu bersaing dengan figur yang ada saat ini. Dia mengakui sejauh ini belum banyak berkomunikasi dengan parpol. "Untuk komunikasi ke parpol, kita serahkan ke ibu Dewi," katanya. (hamsah umar)
                                                               

PPP Pertimbangkan Masukan Ulama

MAKASSAR, FAJAR--DPR Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sulsel sepertinya masih butuh banyak masukan sebelum menentukan arah dukungan di pilgub Sulsel 2013, apakah mendukung kekuatan incumbent, Syahrul Yasin Limpo atau penantangnya, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar.
    Sebagai partai berbasis Islam, PPP memang butuh banyak pertimbangan utamanya menyangkut kriteria cagub yang akan didukung. Di posisi ini, kader di internal PPP banyak memperdebatkan figur mana yang harus didukung. Kendati ada kencederungan kader PPP memilih Syahrul sebagaimana tergambar dari mukerwil lalu, namun keinginan ini juga belum bulat.
    Beberapa kriteria yang menjadi pertimbangan PPP dalam menentukan cagub yakni cagub harus memiliki integritas, kapabilitas, daya terima sosial, popularitas, elektabilitas, begitu juga memiliki mental pejuang. 
    Wakil Ketua DPW PPP Sulsel, Andi Mariattang menyatakan dalam menentukan cagub yang akan diusung PPP di Sulsel, partai Islam ini masih perlu mendapat masukan dari kalangan ulama, pendiri partai, maupun ormas yang berafiliasi dengan PPP seperti Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi), dan Sarekat Islam.
    "Dalam menentukan cagub yang akan didukung partai, banyak hal yang kita pertimbangkan dalam penggodokan, termasuk masukan dari berbagai pihak. Masukan ini juga harus kita pertimbangkan," kata Mariattang, Jumat, 2 Maret.
    Yang pasti menurut Mariattang, dua cagub yang berkembang saat ini Syahrul dan Ilham memiliki peluang yang sama direkomendasikan ke DPP PPP. Apalagi berdasarkan juklak penentuan calon di PPP, partai dipersilahkan merekomendasikan nama lebih dari satu pasangan. Sehingga sekalipun banyak DPC condong ke Syahrul, tapi bisa saja keputusan DPP PPP akan mengarah ke Ilham-Aziz.
    Sebelum cagub PPP tersebut direkomendasi ke DPP, PPP akan mengundang cagub yang diinginkan kader untuk memaparkan visi dan misinya. Ini penting untuk melihat sejauh mana komitmen cagub tersebut terhadap visi misi partai. Begitu juga, PPP masih akan melakukan musyawarah pimpinan wilayah (muspimwil) untuk menggodok cagub.
    PPP sendiri belum menentukan kapan agenda muspimwil dilakukan. Pasalnya, Ketua DPW PPP saat ini dikabarkan menjalani umrah. (hamsah umar)                       

Kadir Halid: Firman Berlebihan

MAKASSAR, FAJAR--Perselisihan di internal Golkar menyusul pernyataan Koordinator Wilayah (Korwil) Sulawesi DPP Partai Golkar, Nurdin Halid terus diperdebatkan. Wakil Ketua DPD Golkar Sulsel, Kadir Halid menilai reaksi atau pernyataan Sekretaris Golkar Bone, Firman Batari sangat berlebihan.
    Sebelumnya, Firman menilai Nurdin melecehkan kader muda utamanya kader Golkar, menyusul pernyataannya yang menyatakan bahwa belum saatnya orang muda memimpin Bone. Reaksi Firman yang menyebut pernyataan tersebut melecehkan kader muda, dianggap sebagai sikap berlebihan oleh Kadir Halid yang tidak lain adik kandung Nurdin Halid.
    "Saya mewakili Nurdin Halid ingin mengatakan bahwa apa yang dikatakan Firman terhadap Nurdin itu terlalu berlebihan, karena dia sendiri tidak mendengar apa yang dikatakan Nurdin saat memberikan sambutan di acara keluarga. Jadi dia itu tidak tahu persis seperti apa komentar Nurdin," kata Kadir.
    Kadir menyatakan bahwa informasi yang berkembang di media setengah-setengah sehingga melahirkan perbedaan penafsiran. Memang, kata Kadir, Nurdin memberikan pernyataan di acara keluarga bahwa orang muda belum saatnya memimpin Bone. "Tapi pernyataan lengkapnya seperti ini, orang muda yang tidak berpengalaman belum saatnya memimpin Bone," kata Kadir.
    Nudin kata Kadir melanjutkan pernyataannya tersebut dengan meminta kader muda mencari pengalaman. "Karena buat apa orang muda memimpin Bone kalau tidak berpengalaman. Tapi kalau kader muda itu berpengalaman, kan tidak ada persoalan kalau memimpin Bone. Jadi ini yang mesti dipahami, jangan asal memberikan pernyataan di media," imbuh Kadir.
    Makanya, tanggapan sekreraris Golkar Bone terhadap atas pernyataan Nurdin Halid itu terlalu jauh dipersepsikan, bahkan dianggap sebagai pernyataan yang tidak pantas dan tidak beretika.
    Apalagi menurut Kadir, Nurdin memberikan pernyataan itu tidak mengatasnamakan Golkar melainkan pribadi karena memang dilakukan diacara keluarga. (hamsah umar)

    

Ilham-Aziz Belum Menyerah

MAKASSAR, FAJAR--Dukungan mayoritas DPD PAN di Sulsel (hasil pertemuan di Clarion Hotel & Convention) terhadap calon gubernur incumbent, Syahrul Yasin Limpo tidak lantas membuat Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar menyerah.
    Kendati arah dukungan PAN banyak inginkan SYL, kubu Ilham-Aziz tetap optimis akan mendapat dukungan dari DPW PAN Sulsel. Menurutnya, dukungan mayoritas yang tergambar dalam pertemuan tersebut belum menjadi keputusan resmi partai, sehingga peluang Ilham-Aziz mendapat dukungan partai ini tetap terbuka.
    "Pertemuan itu kan sifatnya informal. Saya kira, gambaran arah dukungan itu sama dengan yang pernah kita lakukan beberapa waktu lalu di Hotel Santika. Kami juga pernah melakukan pertemuan dengan 13 DPD PAN Sulsel. Jadi kalau sekarang mayoritas inginkan SYL, itu merupakan dinamikan di tubuh PAN," kata Wakil Ketua DPD Demokrat Sulsel, Ni'matullah, Jumat, 2 Maret.
    Makanya, Ni'matullah menegaskan bahwa komunikasi politik Demokrat termasuk Ilham-Aziz dengan PAN tetap berjalan hingga saat ini, baik pada tingkat DPD hingga DPP. Ni'matullah menyatakan, konstalasi politik di tubuh PAN Sulsel merupakan salah satu strategi dalam mengelola isu.
    Ni'matullah menegaskan, sepanjang PAN Sulsel belum resmi mengusung SYL di pilgub Sulsel, pasangan Semangat Baru Sulsel akan tetap membangun komunikasi dengan PAN. Demokrat tambah Ni'matullah sangat menghormati dinamikan yang terjadi di PAN saat ini.
    Kubu Ilham-Aziz sendiri berharap, partai yang dipimpin Ahsabul Kahfi ini sudah memperjelas sikapnya di pilgub Sulsel paling tidak akhir Maret ini.  
    Ketua Devisi Komunikasi dan Publikasi DPD Demokrat Sulsel, Syamsu Rizal terpisah menambahkan, Demokrat sangat menghargai meknisme yang terjadi di PAN termasuk dinamika yang terjadi di internal. "Kami bahkan super optimis akan bersama-sama dengan PAN berjuang memenangkan pilgub Sulsel," kata Syamsur Rizal.
    Dia mengungkap, Ilham-Aziz juga sudah menjadwalkan pertemuan dengan pengurus PAN se-Sulsel dalam waktu dekat. "Cuma memang, dia (SYL) lebih dulu melakukan pertemuan," tambahnya.
    Optimisme Ilham-Aziz bersama dengan PAN di pilgub Sulsel ini tidak lepas dari garis perjuangan PAN yang sejalan dengan Ilham-Aziz. Bahkan, dia mengungkap, komunikasi Ilham-Aziz dengan PAN sudah sampai pada hal-hal yang bersifat teknis. "Jadi kami yakin betul kita akan bersama dengan PAN," tambah Syamsu Rizal.
    Sebelumnya, Ketua DPD PAN Makassar, Busrah Abdullah menyatakan bahwa keinginan kader PAN berdasar hasil pertemuan di Clarion Hotel & Convention belum bersifat final. Namun apapun keputusan DPP nantinya, itulah yang akan menjadi rujukan kader PAN dalam mendukung cagub di pilgub. (hamsah umar)
   

Jumat, 02 Maret 2012

Firman: Nurdin Lecehkan Kader Muda

MAKASSAR, FAJAR--Pernyataan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Wilayah Sulawesi DPP Golkar, Nurdin Halid yang menyebut belum saatnya orang muda memimpin Bone terus menuai perlawanan, utamanya dari kader Golkar Bone sendiri.
    Bahkan, sikap Nurdin itu dianggap sebagai bentuk pelecehan terhadap kader muda utamanya kader muda Partai Golkar di Bone. Penilaian ini ditegaskan Sekretaris DPD Golkar Bone, Firman Batari saat dihubungi melalui telepon selulernya, Rabu, 29 Februari.
    "Apa yang dikatakan itu, saya kira sudah merupakan pelecehan bagi kaum muda. Sehingga menurut saya, pernyataan itu sama sekali tidak bernilai dan tidak perlu dipertimbangkan partai," tegas Firman.
    Sebaliknya, dia menyatakan bahwa kader muda atau calon pemimpin muda memiliki peluang lebih baik melahirkan perubahan besar, karena kalangan muda lebih identik dengan energik dan mendidik. Bahkan, beberapa pemimpin muda memperlihatkan keberhasilan yang cukup menyakinkan. Dia bahkan mencontohkan, Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin saat menjadi wali kota di periode pertama juga terbilang masih muda.
    Begitu juga, kajial ilmu pengetahuan juga memberikan gambaran bahwa usia muda antara 35-45 tahun lebih energik dan memimpin dibanding mereka yang sudah berusia di atas 45 tahun.
    Tidak hanya itu, Firman menyesalkan keberpihakan Nurdin Halid terhadap Ketua Kosgoro Bone, Andi Baso Fahsar Padjalangi dan Ambo Dalle. Sebagai tokoh Golkar di DPP, tidak seharusnya Nurdin memperlihatkan keberpihakan pada kader tertentu apalagi terkait pemilukada. 
    "Nurdin di posisi korwil dan tokoh Golkar di DPP harusnya memahami posisinya menjaga netralitas di Golkar, tidak boleh tampilkan pemihakan untuk menjaga citra partai sebagai partai besar. Mestinya dia menjadi panutan terhadap kader partai di daerah untuk menjaga netralitas," tambah Firman.
    Wakil Ketua DPD Golkar Bone, A Akbar menambahkan Nurdin selaku pengurus DPP Golkar mestinya berdiri di tengah dan tidak berpihak ke kader tertentu. "Sangat tidak wajar kalau DPP yang berpihak. Mestinya dia memposisikan diri untuk menyatukan kader di daerah bukan sebaliknya," jelas Akbar.
    Menurut Akbar, kalau keberpihakan Nurdin pada kader tertentu di pemilukuda di pelihara, Akbar yakin akan berimbas negatif pada partai Golkar. "Golkar sendiri yang akan rugi, bukan kader tertentu," pungkasnya. (hamsah umar)